Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kaisar yang Melarikan Diri



Kaisar yang Melarikan Diri

3Jun Wu Xie duduk di dekat jendela di lantai kedua Penginapan Para Dewa seraya menonton kerumunan orang yang lewat di bawah. Sementara Lei Fan menatapnya, ia hanya memandang Lei Fan tenang, seolah semua ini tidak ada hubungannya dengan dirinya sama sekali.     

Baik dan jahat, ganjaran yang setimpal.     

Jika langit belum memberikan ganjaran, maka ia tidak keberatan membantu!     

Lei Fan meninggal. Di depan Ibu Kota Kekaisaran, bersama dengan Permaisuri dan Perdana Menteri, kepala mereka bertiga telah dipenggal, dan digantung tinggi-tinggi di gerbang kota. Ibu Suri telah mengeluarkan maklumat bahwa mayat ketiga kriminal ini akan dimasukkan ke dalam liang kubur tanpa batu nisan dan tak ada yang boleh mengambil atau mengumpulkan tulang belulang mereka sementara kepala mereka akan digantung di gerbang kota selama sepuluh tahun, dibiarkan terpapar oleh cuaca, sebagai hukuman yang diturunkan dari langit.     

Walaupun Ibu Suri tidak pernah ikut campur dengan urusan istana, ia dipenuhi rasa benci hingga ke tulang karena tindakan ketiga kriminal ini.     

Ketika malam tiba, orang-orang di Ibu Kota Kekaisaran merasa sulit tidur. Terlalu banyak hal yang terjadi hari itu dan setiap insiden yang terjadi lebih mengejutkan dari yang sebelumnya. Mereka tidak tahu siapa yang akan memimpin Negeri Api dan mereka tidak bisa melakukan apa-apa selain menunggu dengan tenang dan sabar.     

Dini hari keesokan pagi, Ibu Suri menyuruh orang untuk membawa Maklumat Kekaisaran mengenai penobatan pewaris takhta dan jubah kebesaran ke Penginapan Para Dewa, dan mengumumkan Maklumat Kaisar Pertama pada masyarakat, untuk mengatakan pada semua rakyat Negeri Api bahwa pengunduran diri Kaisar sesuai dengan keinginan dari Kaisar Pertama dari garis keturunan ini.     

Bahwa mereka hanya mengembalikan takhta Negeri Api ke pemilik aslinya.     

Ketika Pasukan Prajurit Kekaisaran yang mengawal Lei Chen, yang membawa Cap Giok Kekaisaran, jubah kebesaran dan maklumat kekaisaran datang ke Penginapan Para Dewa, tempat itu sudah dipenuhi dengan kerumunan yang datang dari berbagai tempat di kota.     

Dengan pembacaan maklumat kaisar pertama, mereka menyadari bahwa posisi pemimpin Negeri Api akan dipegang oleh pemilik Cincin Api Kekaisaran, dan identitas pemilik Cincin Api Kekaisaran telah membuat semua orang terkejut.     

Itu sebenarnya orang yang sama yang sepanjang Turnamen Pertempuran Roh, namanya telah mengguncang Ibu Kota Kekaisaran berulang kali, Jun Xie!     

Setelah mendengar hal itu, orang-orang dipenuhi dengan rasa penasaran dan mereka semua bergegas datang untuk menonton sekilas peristiwa ini.     

Namun, setelah Lei Chen dan Pasukan Prajurit Kekaisaran berdiri di depan Penginapan Para Dewa, dengan Lei Chen sendiri yang membacakan maklumat mengenai kenaikan Jun Xie ke kursi kepemimpinan, tidak ada seorang pun yang keluar dari dalam Penginapan Para Dewa.     

Lei Chen mulai merasa cemas. Ia takut Jun Xie akan menolak untuk naik menjadi Kaisar dan ia datang dengan ide ini kemarin malam dengan Ibu Suri, seperti menggiring kawanan bebek yang bertengger, selagi Jun Xie masih berada di Ibu Kota Kekaisaran. Jika ia telah membuat pengumuman di muka umum, Jun Xie akan harus memimpin, suka atau tidak suka.     

Tetapi bahkan setelah menunggu beberapa saat, Lei Chen masih belum melihat sosok Jun Wu Xie muncul.     

Hanya setelah ia membacakan maklumat kekaisaran untuk ketiga kalinya, penjaga Penginapan Para Dewa, lari tergopoh-gopoh dari dalam, dan dengan suara langkah kaki yang keras, berlutut di hadapan Lei Chen untuk berbicara, "Yang Mulia! Kaisar yang baru …. Kaisar yang baru sudah pergi dari sini dengan kawan-kawannya sejak lama!     

Lei Chen menganga ketakutan, matanya terbuka begitu lebar sampai-sampai bisa keluar setiap waktu, tidak bisa mempercayai apa yang didengarnya.     

[Jun Xie … lari begitu saja!??]     

"Yang Mulia! Yang Mulia, apakah kau baik-baik saja!? Pengawal! Yang Mulia pingsan!"     

….     

Ketika Ibu Kota Kekaisaran rusuh, Jun Wu Xie dan kawan-kawannya sudah duduk di dalam kereta kuda, mengikuti Qu Ling Yue dan yang lain dalam perjalanan mereka menuju ke Kota Seribu Monster.     

Duduk di dalam kereta, Jun Wu Xie sudah tidak bisa melihat batas Ibu Kota Kekaisaran di garis cakrawala di belakangnya.     

Tidak tahu bahwa ia telah digiring seperti seekor bebek yang sedang bertengger, bahwa ia sudah dijadikan pemimpin baru Negeri Api, dan jabatan yang begitu terhormat dan tinggi sebagai Kaisar Negeri Api, sekarang telah menjadi miliknya. Ia juga tidak tahu bahwa suatu hari nanti di masa depan, ia akan memimpin pasukan prajurit Negeri Api yang sangat besar, untuk melangkah dan meratakan setiap sentimeter wilayah di bumi, mengobarkan api perang di seluruh penjuru daratan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.