Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Peta Kelima (5)



Peta Kelima (5)

2"Melihat bahwa Tuan Muda Jun benar-benar cerdas, dan sangat tertarik pada peta kulit manusia itu, Xiong Ba memohon dengan tulus pada Tuan Muda Jun untuk membantu kami menyelesaikan krisis di Kota Seribu Monster. Setelah permasalahan ini selesai, Kota Seribu Monster pasti akan menyerahkan peta itu ke kedua tanganmu!" Xiong Ba tiba-tiba berdiri setelah mengatakan hal itu, dan kemudian membungkuk memberi hormat dengan sungguh-sungguh di hadapan Jun Xie, punggungnya membungkuk hingga membentuk sudut 90 derajat.     

Mata Jun Wu Xie memicing. Kata-kata Xiong Ba telah mengejutkannya karena ia tidak menyangka bahwa Kota Seribu Monster akan memiliki potongan Peta Kulit Manusia juga!     

"Kau serius?" Jun Wu Xie bertanya.     

"Itu benar! Jika ada kebohongan di dalam perkataanku, biarkan aku disambar petir!" Xiong Ba bersumpah pada langit dengan begitu tegas. Jika bukan karena Qu Ling Yue melihat kecerdasan Jun Xie dengan mata kepalanya sendiri, dan sangat yakin pemuda ini adalah orang yang dapat memutarbalikkan situasi yang dihadapi Kota Seribu Monster saat ini, Xiong Ba tidak akan berani mengungkap rahasia besar di Kota Seribu Monster sama sekali.     

Selama bertahun-tahun, orang lain melihat Kota Seribu Monster bergelimang kejayaan, dan hanya anggota inti Kota Seribu Monster tahu mereka hampir sekarat dan habis.     

Setiap kali ia melihat Kepala Daerah Kota mendongkol dan tersiksa di malam hari, Xiong Ba merasa seolah sebilah pisau melukai hatinya, berharap ia bisa berbagi penderitaan dengan Sang Kepala Daerah Kota.     

Dan kini, selama masih ada secercah harapan, mereka akan mencobanya!     

Mata Jun Wu Xie menunduk sambil memikirkan perkataan Xiong Ba.     

Kabar mengenai lokasi peta kulit manusia sangat sulit diketahui dan untuk keempat peta sebelumnya, Fei Yan telah mengorbankan darah dan air mata sebelum ia berhasil mengetahui lokasi kedua peta itu, di mana untuk dua peta yang lain, yang satu tak diduga berada di tangan Fan Zhuo, yang lain kebetulan bisa mereka dapatkan. Dapat dikatakan bahwa setiap potongan peta itu sangat sulit untuk dicari dan sekarang, Xiong Ba tiba-tiba datang ke hadapan mereka dan memberitahu keberadaan lokasi peta kelima.     

Namun, situasi di sekeliling peta ini kali ini benar-benar berbeda.     

Orang-orang yang telah dipercaya untuk memegang peta sebelum ini sangat protektif terhadap peta itu. Namun dari perkataan Xiong Ba, tidak sulit bagi Jun Wu Xie untuk menyimpulkan bahwa peta kulit manusia kelima bukan hanya membuat orang-orang Kota Seribu Monster tidak senang, tetapi itu juga membawa kematian dan rasa panik.     

Jika mereka bisa memilih, Kepala Daerah Kota Kota Seribu Monster pasti tidak ingin peta yang bermandikan darah itu terus berada di kota itu. Tetapi pemilik roh ungu yang dahulu berasal dari Kota Seribu Monster bagaikan rantai dan gembok yang tebal, yang mengikat Kepala Daerah Kota Kota Seribu Monster, memaksanya untuk tunduk pada perintah.     

Namun dengan semua itu, sesuatu terasa aneh bagi Jun Wu Xie dan ia mengangkat pandangannya pada Xiong Ba dan bertanya, "Aku yakin Kepala Daerah Kotamu tunduk pada perintah orang itu bukan hanya karena dia takut dengan kekuatan spiritual ungu bukan?"     

Walaupun roh ungu sangat kuat, Kota Seribu Monster memiliki Seruling Tulang Penjinak Roh yang bisa mengendalikan Binatang Roh dan jika mereka benar-benar bertarung mati-matian dengan semua yang mereka miliki, menggunakan Seruling Tulang Penjinak Roh tentu saja akan membuat musuh mereka kalah. Namun bahkan setelah bertahun-tahun, Kota Seribu Monster tidak melawan. Jika rakyat mereka bukan penakut, maka itu berarti orang tersebut memiliki sesuatu yang lain yang bisa mengancam mereka.     

Xiong Ba tiba-tiba kehilangan kata-kata dan ia terlihat sedikit canggung saat itu. Qu Ling Yue menggigit bibirnya seraya menatap ekspresi kebingungan di wajah Xiong Ba. Ia kemudian mengumpulkan keberanian dan berbicara pada Jun Xie, "Karena di tangan Bibi Buyut itu, terpenjara nyawa orang banyak."     

Jun Wu Xie mengangkat sebelah alisnya.     

"Ia menangkap ibuku, dan banyak keluarga dan kerabat Kota Seribu Monster. Jika kami tidak melakukan sesuai dengan apa yang ia kehendaki, ia akan membunuh orang-orang itu." Mata Qu Ling Yue semakin kelam. Bukannya ayahnya tidak berpikir untuk melawan, tetapi ibunya dan beberapa paman dan bibinya berada di tangan Bibi Buyut. Ayahnya dan banyak orang di Kota Seribu Monster tidak memiliki pilihan lain selain tunduk pada kemauan Nenek itu tak peduli bagaimana pun tidak sukanya mereka, mereka tetap harus melakukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.