Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Peta Kelima (6)



Peta Kelima (6)

2"Di mana ia mengurung orang-orang yang ditangkapnya?" Jun Wu Xie bertanya.     

Qu Ling Yue menggelengkan kepalanya. "Karena kami tidak tahu di mana ia menyembunyikan para sandera hingga ayah tidak bisa menyelamatkan orang-orang itu. Nenek Tua itu diam-diam telah menculik orang-orang itu ketika ayah menunjukkan ia mulai enggan untuk terus melaksanakan perintahnya dan hingga hari ini, tak ada yang tahu di mana ia penjarakan orang-orang kami."     

"Lalu bagaimana kau tahu orang-orang itu masih hidup?" Jun Wu Xie bertanya.     

"Nenek Tua akan melepaskan sekelompok orang kembali ke Kota Seribu Monster setiap bulan untuk bertemu dengan keluarga mereka, menunjukkan mereka masih hidup. Ia melepaskan kelompok orang yang berbeda setiap bulan dan di akhir bulan, mereka akan dibawa kembali. Jika ada di antara mereka yang berani diam-diam kabur, maka ia akan menghukum orang lain yang masih ada di penjara dengan membunuh mereka." Kapan pun Qu Ling Yue mengingat kekejian Bibi Buyut itu, ia langsung merinding. Ayahnya tidak ingin ia terseret ke dalam situasi ini dan mengirimnya ke Akademi Bendera Perang sejak lama. Walaupun ia jarang kembali ke Kota Seribu Monster, di waktu-waktu ia pulang, ia akan selalu melihat banyak hal yang membuat hatinya menciut.     

"Sebagai anak ayahku, aku tidak bisa berbagi penderitaan dengannya, namun hanya bisa terus melihatnya tunduk pada orang lain. Aku tak berguna, aku bekerja sangat keras untuk menaikkan level kekuatan spiritualku, berpikir untuk menyelamatkan ibuku dan membawa semua tahanan kembali … tetapi … aku masih terlalu lemah." Qu Ling Yue berkata, suaranya menjadi gemetar ketika ia berbicara.     

Walaupun ia telah mencapai peringkat tertinggi di Turnamen Pertempuran Roh Akademi Bendera Perang, ia masih belum kuat, segelas air yang dituangkan ke gerobak yang sedang terbakar di hadapan wajah seorang roh ungu, bukan apa-apa!     

Jun Wu Xie menatap diam Qu Ling Yue yang menghapus air mata dengan punggung tangannya. Dari isakan tangis Qu Ling Yue, ia dapat merasakan rasa bersalah dan penolakan untuk menyerah.     

Perasaan yang timbul ketika orang paling penting dalam hidup mereka diancam oleh orang lain, namun karena mereka terlalu lemah, mereka tidak bisa melakukan apa pun selain hanya menonton tragedi ini, tak bisa melawan ….     

Jun Wu Xie tidak asing dengan perasaan itu.     

Kembali ke periode awal di Istana Lin, ia merasa persis seperti itu.     

Satu-satunya perbedaan adalah ia lebih beruntung dahulu, karena lawan yang ia hadapi adalah orang-orang dari Dunia Bawah, sementara Qu Ling Yue berhadapan dengan orang-orang dari Dua Belas Istana Dunia Tengah!     

Perbedaan antara Dunia Tengah dan Dunia Bawah terlalu besar dan itu jauh di luar kemampuan Qu Ling Yue untuk bisa membalikkan situasi.     

Jun Wu Xie yakin, bahwa Bibi Buyut yang dimaksud Qu Ling Yue, pasti telah dijebak oleh Dua Belas Istana untuk pergi ke Dunia Tengah setelah ia mencapai roh ungu, dan kemudian diberikan Peta Kulit Manusia oleh Dua Belas Istana.     

Namun sekeras apa hati seseorang, untuk bisa terlibat dalam konspirasi yang penuh pertumpahan darah orang-orang dari keluarganya sendiri?     

Kening Jun Wu Xie berkerut dan tanpa sadar memikirkan kembali penjaranya di masa lalu, iblis keji itu, sepertinya juga menikmati hidup dengan cara seperti itu.     

"Aku bisa menolongmu." Jun Wu Xie akhirnya berkata.     

Dan saat itu juga ketika Jun Xie membuka mulutnya, Qu Ling Yue mengangkat kepalanya gembira dan bahagia, wajahnya terbakar dengan harapan, tetesan air mata mengalir menuruni pipinya, namun matanya begitu jernih dan berkilauan.     

"Sungguh? Kau benar-benar akan menolongku?" Qu Ling Yue meraih tangan Jun Xie dengan penuh semangat, begitu girang hingga tangannya mulai gemetar.     

Ia tak dapat memikirkan cara lain lagi dan menyaksikan kehebatan Jun Wu Xie dan kecerdasan yang ia tunjukkan memberikan secercah harapan baginya.     

Jun Wu Xie menganggukkan kepalanya pelan. Bahkan tanpa diminta Qu Ling Yue, ketika Fei Yan menemukan bahwa Kota Seribu Monster memiliki salah satu peta itu, mereka akan tetap ke sana. Dan dengan pertolongan Qu Ling Yue dan Xiong Ba, itu akan membuat mereka lebih mudah untuk mendapatkan peta kelima.     

"Terima kasih! Terima kasih!" Qu Ling Yue begitu girang hingga ia mulai menangis lagi. Xiong Ba menepuk bahunya untuk menenangkannya dan di saat yang sama ia menatap Jun Xie penuh rasa syukur …..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.