Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Kesepuluh (5)



Tamparan Kesepuluh (5)

0Mata Kaisar membelalak lebar dan menyala.     

"Apa …. Apa yang kau lakukan!?" Kaisar berteriak panik kebingungan.     

Jun Wu Xie mengangkat sebelah alisnya dan berkata, "Apa? Yang Mulia tidak mengenali cincin ini?"     

"Cincin apa! Aku tidak tahu apa-apa tentang hal itu!" Hati Kaisar dipenuhi teror, sementara ia mengatakan lagi dan lagi di dalam hatinya sendiri supaya tetap tenang.     

[Tidak mungkin Jun Xie tahu mengenai rahasia di balik Cincin Api Kekaisaran!]     

[Tidak mungkin!]     

"Kaisar pertama dari garis keturunanmu telah membuat maklumat, bahwa kapan saja pemilik Cincin Api Kekaisaran muncul di Negeri Api, generasi mana pun yang sedang memimpin saat itu, harus segera menyerahkan takhta kepada pemilik Cincin Api Kekaisaran. Apakah Yang Mulia masih ingat akan hal ini?" Kata-kata Jun Wu Xie, telah menghancurkan secercah harapan yang masih ada di hati Sang Kaisar.     

Ia jatuh ke belakang, terkulai lemah di kursi kerajaannya, warna di wajahnya sudah pudar.     

"Bagaimana kau bisa tahu …. Penasihat Agung? Penasihat Agung yang mengatakannya padamu!" Mata Kaisar menjadi merah padam seraya menatap Jun Xie.     

Namun tepat di saat itu, Lei Chen tiba-tiba berkata, "Aku yang memberitahunya."     

Kaisar menatap Lei Chen, wajahnya bingung sulit untuk percaya.     

"Itu benar-benar kau …."     

Lei Chen dengan berani menatap langsung ke mata Kaisar yang memandang Lei Chen seolah ingin menelannya hidup-hidup.     

Kaisar kemudian berteriak, "Hanya beberapa orang di bumi yang mampu mengenali Cincin Api Kekaisaran! Jun Xie! Jangan pikir kau bisa datang merebut takhtaku hanya dengan sebuah cincin kuno! Negeri Api adalah milikku! Milik Kaisar! Aku adalah Kaisar Negeri Api! Kenapa memang kalau kau memiliki Cincin Api Kekaisaran!? Jika kau membunuhku, seluruh Negeri Api akan melenyapkanmu! Tidak ada yang tahu mengenai Cincin Api Kekaisaran! Kau tak akan pernah bisa menaiki takhta Negeri Api! Mustahil! Kau tak akan pernah bisa!"     

Jun Wu Xie mencibir dan berkata, "Kau pikir aku peduli dengan hal itu?"     

Kaisar terlalu tercengang dengan kata-kata itu.     

"Jika bukan karena kau mencari mati dengan menganiaya aku, kursi lapuk milikmu ini, aku tak akan peduli sedikit pun. Namun karena kau menentangku, sebagai balasan atas hadiah yang kau berikan padaku, aku tentu saja ingin membantumu untuk menyadari kejahatan yang telah kau tuduhkan padaku." Mata Jun Wu Xie tiba-tiba memancarkan sorot dingin.     

[Jadi kenapa memangnya kalau ini adalah kursi Kekaisaran Negeri Api? Di matanya, itu bahkan tak bisa dibandingkan dengan sebilah rumput di Istana Lin.]     

[Namun ketika Sang Kaisar berusaha membunuhnya, bagaimana mungkin ia membiarkan pria itu melakukan apa yang diinginkannya?]     

"Tidak mungkin …. Kau tidak akan pernah menjadi Kaisar Negeri Api …. Mustahil …. Mustahil …." Kaisar dikuasai teror yang menyerang dirinya, dan ia hanya bisa mengulangi perkataan itu lagi dan lagi.     

Pasukan Prajurit Kekaisaran berjaga di luar aula utama, menghadang Tuan Mbek Mbek dan tidak akan bisa menyelamatkan dirinya. Satu-satunya putranya di aula utama tidak mau menolongnya karena ia telah mengabaikan anak itu selama bertahun-tahun.     

Penguasa Negeri paling hebat di bawah langit saat ini merasakan teror dan tak keberdayaan yang begitu hebat yang tak pernah dirasakannya sebelum ini!     

"Jangan lupa, Maklumat Kekaisaran itu, saat ini masih berada di tangan Janda Permaisuri." Jun Wu Xie mengingatkan Sang Kaisar.     

Janda Permaisuri selalu mengikuti keinginan Kaisar pertama dari garis keturunannya dan bahkan jika Kaisar saat ini masih keturunannya, ia tak akan mengubah pendiriannya mengenai hal itu.     

"Tenang saja. Aku tidak akan menjadi Kaisar Negeri Api." Jun Wu Xie tiba-tiba berkata.     

Mata Kaisar tiba-tiba bergelimang dengan secercah harapan!     

Namun mata Jun Wu Xie masih dipenuhi sorot dingin yang menusuk itu.     

"Setelah kau turun takhta, dan kepemimpinan Negeri Api diserahkan padaku, aku akan langsung membuat sebuah maklumat, untuk menjadikan Lei Chen Kaisar Negeri Api berikutnya!"     

Mata Kaisar menyala dan membelalak lebar sekali lagi, seraya pandangannya tiba-tiba berputar untuk melihat mata Lei Chen yang menyiratkan ekspresi yang sama.     

Jun Wu Xie benar-benar tidak peduli dengan takhta, dan bahkan menyerahkannya pada seorang yang hina, seorang anak haram di mana darah seorang pelayan istana dan penjaga rendahan mengalir di dalam tubuhnya! Kaisar tiba-tiba merasa pikirannya begitu kacau berputar-putar!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.