Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Menampar Dengan Tangan Pinjaman - Wujud Kedua (6)



Menampar Dengan Tangan Pinjaman - Wujud Kedua (6)

1"Kau pilih kasih melindungi perempuan penggoda itu! Bagaimana aku bisa membiarkan perayu itu melakukan niatnya!? Yang Mulia! Kematian Nyonya Cheng! Kematian Pangeran Keempat, semua disebabkan oleh tanganmu sendiri! Jika kau tidak pilih kasih pada Nyonya Cheng, tidak merusak harga diri seorang Permaisuri di bawah kakimu, apakah aku akan menjadi seperti ini?"     

"Pelacur tidak tahu malu! Kau masih berani berbicara hal sampah seperti itu!" Kaisar begitu marah hingga ia berdiri dan menunjuk Permaisuri dengan jarinya yang gemetar, berteriak keras.     

Permaisuri sepertinya sudah kehilangan akal dan ia tiba-tiba tertawa histeris!     

"Berbicara hal yang tidak masuk akal? Yang Mulia! Karena keadaan sudah seperti ini, Permaisurimu tidak perlu menyembunyikan apa-apa lagi darimu! Apakah kau tahu mengapa selir di Harem Kekaisaran tidak bisa mengandung selama sepuluh tahun ini belakangan ini? Mengapa Pangeran Kedua walaupun sudah menikah bertahun-tahun, tidak bisa menghasilkan keturunan? Biar aku beritahu padamu sekarang! Bukan hanya kau, tetapi semua putramu! Sudah kehilangan kemampuan untuk bereproduksi! Permaisurimu telah meracuni mereka semua! Selain putraku sendiri, tak ada yang bisa mewarisi takhta Negeri Api!" Permaisuri tertawa licik, menumpahkan semua racun yang telah ia simpan selama ini di dalam hatinya.     

Kaisar membelalak lebar, tak percaya mendengar ucapan Permaisuri.     

"Kau! Kau wanita keji! Hingga saat ini, kau masih memikirkan untuk melindungimu anakmu sendiri! Namun, bahkan jika Lei Chen terlahir darimu, memang kenapa! Di dalam tubuhnya, darahku masih mengalir! Aku yakin, Lei Chen yang telah menyaksikan sikap keji dan licikmu hari ini, akan sangat malu untuk memiliki seorang ibu sepertimu!" Kaisar dalam kemarahannya, berpaling melihat Lei Chen. Kata-kata Pemaisuri benar-benar membuatnya takut. Menilai dari pikiran Permaisuri yang kejam dan sadis, sangat mungkin ia telah melakukan semua yang dikatakannya, atau jika tidak, mengapa tak satu pun selir di Harem Kekaisaran mengandung dan melahirkan seorang pangeran atau putri?     

Dan jika Permaisuri benar-benar melakukan kejahatan itu, satu-satunya yang akan ia lindungi adalah anaknya sendiri, Lei Chen.     

Lei Chen menundukkan kepalanya, dan tidak mengatakan apa-apa.     

Namun Permaisuri masih tertawa histeris. "Lei Chen? Hahaha! Yang Mulia! Anak pertama yang dilahirkan Permaisurimu sudah lama meninggal! Lei Chen hanya seorang anak haram, terlahir dari hubungan gelap antara salah satu pelayanku dan seorang pengawal! Hahaha! Yang Mulia, Yang Mulia! Kau dan semua putramu tidak akan memiliki keturunan dan garis keturunanmu akan mati di generasi ini!"     

Kaisar ternganga, matanya perlahan berpaling dari Lei Chen pada Permaisuri.     

"Kau bohong! Kau pasti berbohong!"     

Permaisuri berkata, "Saat ini, apakah Permaisurimu masih perlu berbohong? Jika Lei Chen adalah putra kandung Permaisurimu, mengapa aku hanya diam saja ketika Yang Mulia perlahan mendorongnya ke tepi jurang, berusaha untuk menyerahkan posisinya sebagai Putra Mahkota?"     

Bahu Kaisar tiba-tiba terkulai lemah, semua di depan matanya sekarang ini hanya sebuah malapetaka besar. Putra Mahkota negeri ini, dan Putra Mahkota yang ingin ia naikkan, keduanya bukan anak kandungnya!     

Dan kedua putra yang ia miliki, telah diracuni oleh Permaisuri dan tidak bisa lagi menghasilkan keturunan, dan sepanjang hidup mereka, mereka tidak akan bisa melahirkan seorang pewaris takhta!     

"Kau pelacur keji! Aku akan membunuhmu! Aku pasti akan membunuhmu!" Kaisar berteriak seraya ia berdiri, hampir ingin menelan Permaisuri hidup-hidup.     

Permaisuri masih tertawa, tawanya terdengar sangat menyedihkan.     

"Lemparkan mereka semua ke penjara! Penjarakan dua anak haram ini juga! Aku ingin menyiksa mereka!" Dada Kaisar mengembang. Serangan berturut-turut membuat Kaisar terengah-engah.     

Lei Xi telah membalaskan dendam ibunya, namun ia tidak menyangka situasi telah berubah seperti ini. Semua tindakan yang telah diambilnya, telah diatur oleh Lei Chen. Ia berpikir Lei Chen ingin mencari keadilan karena hubungan darahnya, tetapi ia tidak menyangka bahwa Lei Chen sendiri akan terseret ke dalam gejolak masalah ini.     

Sebenarnya, jika identitas Lei Fan tidak terungkap, Permaisuri tidak perlu berjuang untuk menyeret semua orang jatuh bersamanya. Untuk melindungi Lei Fan, ia tidak akan mengungkap satu patah kata pun mengenai rahasia di balik kelahiran Lei Fan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.