Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Menampar Dengan Tangan Pinjaman - Wujud Kedua (1)



Menampar Dengan Tangan Pinjaman - Wujud Kedua (1)

3Kaisar berjalan keluar dengan gusar, tidak banyak berkata-kata lagi hanya memerintahkan orang untuk memandikan Lei Fan dan menyuruh Lei Fan dan Lei Chen untuk pergi ke Istana Kekaisaran di mana ia akan melakukan interogasi.     

Lei Fan baru saja menderita kekurangan banyak darah dan ditambah syok yang baru saja dialaminya, kakinya sekarang sangat lemah, perlu dibantu sekelompok kasim sebelum dirinya dapat berusaha berdiri.     

Ye Sha mengamati semua yang terjadi di kamar Permaisuri dari tempat tersembunyi dan ia segera menghampiri Jun Wu Xie dan menceritakan semua yang ia lihat kepadanya.     

"Kaisar hanya memerintahkan Permaisuri dan Perdana Menteri untuk ditangkap tetapi tidak melakukan apa pun terhadap Lei Fan." Ye Sha berkata, berlutut di hadapan Jun Wu Xie.     

"Seperti yang diperkirakan." Jun Wu Xie tidak menunjukkan wajah terkejut sama sekali melainkan hanya duduk tenang di kursinya, membelai bulu lembut kucing hitam kecil.     

"Nona Muda sudah menduga hal ini akan terjadi?" Ye Sha malah terkejut.     

Jun Wu Xie menjawab, "Apa yang sulit? Lei Fan adalah anak kesayangannya selama bertahun-tahun yang begitu ia manjakan. Selama masih ada sedikit kemungkinan, Kaisar tidak ingin melihat kenyataan bahwa Lei Fan benar-benar anak Permaisuri dan Perdana Menteri. Permaisuri adalah seorang wanita yang pintar. Ia tahu ia sudah kalah total kali ini dan ia tak dapat diselamatkan lagi. Maka, ia meletakkan semua harapannya pada wajah Lei Fan, berharap Sang Kaisar akan melunak dan sedikit luluh ketika melihat wajah itu."     

"Akankah Nona Muda memerlukan aku untuk membongkar penyamaran Lei Fan?" Ye Sha bertanya.     

Namun Jun Wu Xie, menggelengkan kepalanya. Matanya terangkat seraya menatap pemandangan di luar dan ia berkata perlahan, "Kau tahu siapa Pangeran Ketiga Negeri Api?"     

Ye Sha terkejut dengan pertanyaan itu.     

Pangeran Ketiga Negeri Api sudah kelihatan pintar sejak dirinya masih sangat muda, namun karena posisi ibunya di Istana Kekaisaran tidak kuat, Pangeran Ketiga tidak terlalu disayang. Namun karena kecerdasan yang ia perlihatkan sejak muda, ia sempat disayang oleh Kaisar selama beberapa masa. Sayang, ketika ia berusia tujuh tahun, ibunya tiba-tiba meninggal dunia dan Pangeran Ketiga yang masih kecil kehilangan perlindungan ibunya. Ia menjalani kehidupan yang sulit di istana ketika itu dan sangat sulit baginya untuk mengalami kemajuan, membuatnya perlahan kehilangan semangat, akhirnya menjadi seorang pangeran yang lemah dan penakut, yang tidak pernah keluar dari kamarnya.     

"Itu Pelayanmu sudah mengetahuinya."     

Jun Wu Xie dengan hati-hati membelai bulu halus kucing hitam kecil.     

"Tahun di mana Ibunda Pangeran Ketiga wafat, itu adalah tahun yang sama dengan kelahiran Lei Fan. Ketika Ibunda Pangeran Ketiga wafat, Lei Fan ketika itu baru saja dikirimkan ke Istana Permaisuri dan tidak lama setelahnya, Ibunda Lei Fan yang sebenarnya meninggal dunia, sementara Lei Fan yang asli ditukar dengan anak Permaisuri dan Perdana Menteri. Apakah kau masih belum bisa melihat hubungan antar hal ini?"     

Hal ini tiba-tiba menyadarkan Ye Sha akan apa yang dimaksud Jun Wu Xie. "Jangan katakan padaku Ibunda Pangeran Ketiga mengetahui apa yang dilakukan Permaisuri dan maka ia dibungkam selamanya oleh Sang Permaisuri?"     

Jun Wu Xie mengangguk pelan. "Fei Yan telah memeriksa keadaan Pangeran Ketiga. Walaupun ia penakut seperti tikus di hadapan banyak orang, tetapi ia benar-benar seseorang yang cerdas. Aku berpikir ia pasti telah menyaksikan sesuatu, atau telah menemukan fakta penting. Di masa lalu, Permaisuri memerintah dengan kejam di Harem Istana Kekaisaran dan ia tidak bisa bergerak. Sekarang ketika masa kejayaan Permaisuri telah lewat, ia pasti tidak akan melewatkan kesempatan langka ini untuk membalaskan dendam ibunya."     

Setelah mengatakan hal itu, Jun Wu Xie meletakkan kucing hitam kecil di atas meja dan mengambil cangkir teh dan menyeruputnya.     

"Sebelum Lei Chen datang ke sini, ia diam-diam telah menemui Pangeran Ketiga dan sekarang, Pangeran Ketiga akan muncul di Istana Kekaisaran."     

[Untuk menjatuhkan musuh, dan melemparkan mereka ke dalam jurang neraka yang dalam, tidak selalu harus dilakukan sendiri olehnya.]     

[Sesekali, ketika bidak catur di tangan dimainkan dengan baik, hasil yang sama juga bisa dicapai.]     

"Baiklah. Bagaimana bisa pertunjukan hebat seperti itu dilewatkan? Ye Sha." Jun Wu Xie tiba-tiba berdiri.     

"Anak buahmu menunggu perintah."     

"Ikut denganku untuk menonton pertunjukan hebat ini. Aku masih memiliki hadiah besar yang ingin kupersembahkan pada Kaisar Negeri Api." Mata Jun Wu Xie memicing seraya dirinya berbicara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.