Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Menampar Dengan Tangan Pinjaman - Wujud Pertama (2)



Menampar Dengan Tangan Pinjaman - Wujud Pertama (2)

3"Ibu, maka kau harus secepatnya memanggil ayah ke sini atau anakmu akan tersiksa hingga mati dari racun ini."     

Permaisuri berpaling pada Lei Fan yang terlihat kesakitan seraya mengangguk.     

Xiong Ba dan yang lain dengan patuh tetap tinggal di dalam istana beristirahat dan tidak ingin terlibat dalam insiden lain. Setelah sesaat, Jun Wu Xie pergi ke salah satu kamar dan menutup pintu di belakangnya rapat-rapat. Xiong Ba merasa ia telah salah menuduh bocah itu dan ia tidak ingin mengganggunya lagi.     

Tanpa ia ketahui, Jun Wu Xie segera setelah memasuki ruangan, diam-diam membuka sebuah jendela di belakang. Dan di luar jendela, Ye Sha yang berpakaian seperti biasa serba hitam berdiri menunggu sudah agak lama. Di tangannya, tergenggam sebuah pedang yang menggores leher Lei Fan dan ia tanpa suara menyelinap ke dalam kamar dan berlutut di hadapan Jun Wu Xie.     

"Melapor pada Nona Muda. Seorang pria dari istana Permaisuri telah pergi ke kediaman Perdana Menteri."     

"Oh?" Jun Wu Xie bertanya, alisnya terangkat sebelah.     

"Bisa kubilang ia bergerak cukup cepat."     

Ye Sha melanjutkan, "Kaisar hanya memberikan waktu setengah hari bagi mereka dan Permaisuri tidak berani mengulur-ngulur waktu lagi."     

Jun Wu Xie berjalan santai ke sebuah kursi di pinggir dan duduk sebelum ia berkata, "Kita akan melihat kedamaian di Istana Kekaisaran Negeri Api ditakdirkan untuk hancur hari ini."     

"Ya!"     

Jun Wu Xie kemudian menambahkan, "Kau bisa memberitahu Lei Chen, ia bisa bergerak sekarang."     

"Ya!" Segera setelah menjawab, Ye Sha melompat keluar jendela, sebuah bayangan hitam tampak kabur dan menghilang di depan mata Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie menopang dagunya dengan tangannya dan memiringkan kepalanya. Ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam teh dan menulis beberapa huruf di atas meja dengan hati-hati.     

Lei Chen bergegas datang ke Istana Kekaisaran dengan terburu-buru. Kaisar bingung karena tiba-tiba menerima berita kedatangan Lei Chen di istana. Setelah memastikan dirinya hanya sendiri, Kaisar akhirnya mengizinkan dirinya masuk dan menyuruh dia dibawa ke ruang kerja.     

"Mengapa kau datang ke sini?" Kaisar masih sangat khawatir dengan keadaan Lei Fan dan ia tentu saja tidak berbasa-basi dengan Lei Chen.     

Lei Chen berlutut dengan satu kakinya di hadapan Kaisar dan ia memegang kotak brokat untuk dipersembahkan pada Sang Kaisar.     

"Aku mendengar berita bahwa Pangeran Keempat terluka dalam percobaan pembunuhan dan aku sangat khawatir. Aku dibesarkan di Istana Permaisuri bersama adik keempat dari kecil dan kami tentu saja lebih dekat daripada orang lain. Ketika aku tahu bahwa adik keempat kehilangan banyak darah, aku berharap aku bisa menggantikannya. Tetapi itu mustahil dan aku hanya bisa membawakan jamur darah Ling Zhi di istanaku untuknya. Jamu Darah Ling Zhi sangat berguna untuk menutrisi darah dan sangat cocok untuk keadaan adik keempat saat ini."     

Kaisar terkejut untuk sesaat. Ia selalu berencana untuk menggantikan Lei Chen dengan Lei Fan sebagai Putra Mahkota selama ini dan maka, ia selalu melihat Lei Chen sebagai musuh Lei Fan. Namun ia lupa kedua kakak beradik itu selalu dekat dan walaupun Lei Chen terlahir dari rahim Sang Permaisuri, Permaisuri tidak menunjukkan sedikit pun rasa sayang pada Lei Chen tetapi malah lebih menyayangi Lei Fan. Dan semua yang Lei Fan inginkan, Lei Chen tak pernah sekali pun berebut dengan adiknya.     

Ketika pikiran itu melintasi benaknya, Kaisar segera menganggap kedatangan Lei Chen yang terburu-buru ke istana untuk mengantar obat sebagai niat yang tulus dan tidak ada motif lain di baliknya, hatinya sangat terharu dengan ikatan kakak beradik yang kuat ini.     

Melihat Lei Chen begitu sayang dan peduli dengan Lei Fan, bahkan jika posisi Putra Mahkota diserahkan pada Lei Fan, sepertinya Lei Chen tidak akan iri hati. Dengan ikatan kuat antara Lei Chen dan Lei Fan, bahkan jika Lei Fan menjadi pemimpin Negeri Api di masa depan, Lei Chen masih bisa menjaga adiknya.     

Dengan pemandangan kakak beradik yang akur dan saling mendukung di benak Kaisar, sikapnya terhadap Lei Chen sedikit berubah.     

"Aku sangat senang kau begitu menyayangi adikmu. Adik keempatmu mengalami siksaan saat ini dan kau menunjukkan ia memiliki sebuah tempat di hatimu. Jamur Darah Ling Zhi ini, jika aku mengingatnya dengan baik, adalah jamur yang kau cari tanpa mengenal lelah, untuk diberikan pada Janda Permaisuri sebelumnya?" Kaisar bertanya dengan senyuman ramah di wajahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.