Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Menampar Dengan Tangan Pinjaman - Wujud Pertama (1)



Menampar Dengan Tangan Pinjaman - Wujud Pertama (1)

2Sementara, Jun Wu Xie di sisi lain, duduk di sebuah sisi, matanya yang tertunduk berkilat dingin.     

Tirai pertunjukan akan segera terangkat.     

Di Istana Permaisuri, Kaisar baru saja pergi belum terlalu lama ketika ekspresi panik sirna dari wajah Permaisuri dan ia diam-diam menghapus jejak air mata dari wajahnya, wajahnya tiba-tiba berkerut dalam sambil menatap Dokter Kekaisaran yang memberikan perawatan bagi Lei Fan.     

"Pelayananmu tidak dibutuhkan lagi di sini, sekumpulan dukun, kalian bahkan tidak bisa menetralisir Darah Keluarga!? Permaisurimu punya cara sendiri, kalian semua keluar dari sini sekarang juga!"     

Dibentak begitu kasar oleh Sang Permaisuri, Dokter Kekaisaran langsung berhamburan keluar meninggalkan istana.     

Begitu pintu istana tertutup rapat, sikap tenang yang diperlihatkan oleh Permaisuri mulai retak.     

"Ibu! Ibu, selamatkan aku! Aku tidak ingin mati! Aku benar-benar tidak ingin mati!" Duduk di atas tempat tidurnya, Lei Fan menangis memelas. Orang lain tidak mengerti kebenaran di balik identitasnya ketika lahir, tetapi ia sendiri tahu jelas. Ia mengatakan hal itu pada Kaisar tadi karena ia takut kebenaran akan terungkap dan sekarang ketika sudah tidak ada lagi orang lain, ia hanya bisa menaruh semua harapannya pada Sang Permaisuri.     

Permaisuri duduk murung di ranjang dan memegang pundak Lei Fan. Ketika ia merasakan putranya gemetar dengan bercucuran air mata, hatinya begitu pilu.     

Ia pernah melahirkan seorang putra lain namun putranya itu meninggal di dalam sebuah kecelakaan. Dan karena wafatnya sang putra sulung, itu telah membuat Permaisuri mencintai Lei Fan lebih dalam daripada tulang-tulangnya. Jika bukan karena fakta bahwa Kaisar tidak bisa menyelematkan Lei Fan sama sekali, ia tak akan menolaknya seperti itu.     

"Fan Kecil, jangan takut. Ibu di sini untukmu. Kita hanya memerlukan darah ayahmu bukan? Sang Kaisar tidak bisa menyelamatkanmu, tetapi jangan lupa, ayahmu bisa." Permaisuri berbicara pada Lei Fan.     

Lei Fan tertegun untuk sesaat.     

Ayahnya, ayah kandungnya, adalah Perdana Menteri yang menjabat saat ini bukan?     

"Namun …. Namun bagaimana ayah akan datang ke istana?" Lei Fan bertanya.     

Permaisuri tertawa dingin dan berkata, "Sebagai seorang Permaisuri, aku punya cara sendiri. Fan Kecil, kau tidak perlu khawatir dengan hal itu. Karena Dokter Kekaisaran yang ibu kenal sangat pintar menetralisir racun dan karena ia tahu mengenai situasi yang kau hadapi, memintanya menyembuhkan kondisimu adalah cara yang paling aman. Sementara ayahmu, aku diam-diam sudah mengirim orang untuk memanggilnya ke sini dan aku yakin tidak akan lama lagi sebelum ia mendengar mengenai kabar ini. Jadi, Fan Kecil, kau benar-benar tidak perlu khawatir, Ibu tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu."     

Sementara Permaisuri berbicara, ia menepuk punggung Lei Fan untuk menenangkannya, mencoba untuk membuatnya rileks sebisa mungkin.     

Setelah mendengar apa yang dikatakan Permaisuri, Lei Fan akhirnya mengembuskan napas lega. Namun ketika ia tiba-tiba mengingat perkataan Pria Berjubah Hitam persis sebelum dirinya menghilang, hatinya terasa nyeri lagi karena gelisah.     

"Ibu! Orang yang melukaiku mengatakan padaku sebelum ia pergi bahwa hanya ayah kandungku yang dapat menyelematkanku. Jangan katakan padaku … rahasia di balik identitasku telah diketahui oleh pihak lain?"     

Permaisuri terkejut mendengar perkataan itu. Hubungan antara dirinya dan Perdana Menteri telah ditutup rapat-rapat dan selain orang-orang terdekatnya, tidak ada orang lain yang mengetahui hal ini. Terlebih lagi, mereka berdua tidak sering bertemu, terutama setelah Lei Fan lahir, Perdana Menteri hampir tidak pernah datang ke Istana Permaisuri untuk menemuinya. Selama ini, ia sangat berhati-hati karena ia sangat takut Kaisar akan tahu dan karena begitu hati-hati tidak ada orang yang merasa curiga.     

"Jangan berpikir terlalu jauh, jika orang itu mengetahui identitasmu yang sebenarnya, ia hanya perlu mengatakannya pada Kaisar untuk membuatmu berada dalam situasi yang tak ada jalan keluarnya, tetapi ia malah bersusah payah menyusup ke dalam istana untuk melukaimu seperti ini, maka tujuan sebenarnya mungkin untuk mencelakai tubuh naga Kaisar, dan bukan dirimu." Permaisuri berkata setelah menilai kembali hubungan yang ia miliki dengan Perdana Menteri dan yakin masalah ini tidak mungkin terungkap.     

Dengan keyakinan diri Permaisuri, Lei Fan akhirnya bisa lega dan melepaskan tumpuan beban di hatinya, akhirnya bisa memusatkan perhatiannya pada racun di dalam tubuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.