Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tirai Terangkat (8)



Tirai Terangkat (8)

3"Lupakan saja, karena kau dan ibumu bersikeras, aku tidak akan memaksakan masalah ini. Namun, aku hanya akan memberikan waktu setengah hari kepadamu. Jika setelah setengah hari Dokter Kekaisaran masih belum bisa menemukan alternatif penyembuh, aku harus mengikuti apa yang dikatakan oleh Dokter Kekaisaran." Kaisar berkata tegas, tetapi matanya dipenuhi perhatian yang mendalam dan kekhawatiran terhadap Lei Fan.     

Lei Fan saat itu tidak bisa memikirkan apakah kasih sayang Kaisar padanya semakin besar karena punggungnya sudah dibasahi keringat dingin.     

"Ya." Permaisuri berkata cepat, sangat takut bahwa Sang Kaisar akan mengubah pikirannya.     

Kaisar setelah melihat Lei Fan sadar kembali, wajahnya sudah tidak kelabu seperti sebelumnya. Dan supaya Lei Fan bisa beristirahat dengan baik serta para Dokter Kekaisaran bisa melakukan tugasnya, Kaisar meninggalkan istana Permaisuri bersama Xiong Ba dan yang lain.     

Setelah mereka keluar, Kaisar berkata, "Sebelum penjahatnya tertangkap, Istana Kekaisaran telah ditutup sepenuhnya. Aku memohon dengan sangat pada para tamu kami yang terhormat untuk tetap berada di istana sementara ini dan hanya pergi setelah penjahatnya tertangkap."     

Xiong Ba menganggukkan kepalanya tetapi tidak mengatakan apa-apa lagi. Kaisar sedang tidak ingin banyak berbicara pada Xiong Ba dan orang-orangnya maka ia memerintahkan para kasim untuk mengantar tamu-tamunya kembali dan beristirahat.     

Sepanjang perjalanan, kasim bertubuh kecil itu menemani mereka dan walaupun Xiong Ba memendam banyak pertanyaan di hatinya, namun ia tidak mengungkapkannya, namun matanya terpaku tak bergerak pada Jun Xie. Hingga mereka dipandu masuk ke dalam Istana Kekaisaran dan Kasim itu mundur, Xiong Ba akhirnya tidak bisa menahan lagi kecurigaan dan kegelisahan di hatinya dan ia menghampiri Jun Xie.     

"Tuan Muda Jun! Walaupun aku berjanji pada Nona Muda untuk membawamu masuk ke Istana Kekaisaran, tetapi aku tidak setuju untuk menolongmu mencelakai pangeran. Dengan kau bertindak sendiri seperti ini, jika Kaisar mengetahui hal ini, itu akan menyeret Kota Seribu Monster ke dalam permasalahan! Apakah kau sadar apa yang telah kau lakukan?"     

Jun Wu Xie menatap Xiong Ba tanpa ekspresi. Kemarahan Xiong Ba sudah diduganya. "Kepala Balai Xiong berpikir aku bertanggung jawab atas keadaan Lei Fan saat ini?"     

Xiong Ba berkata, "Siapa lagi selain kau?"     

Jun Xie baru saja keluar bersama Lei Fan dan Lei Fan tiba-tiba terluka. Di mata Xiong Ba semua itu terlalu aneh untuk sebuah kebetulan.     

Jun Wu Xie menjawab, "Apakah Kepala Balai Xiong berpikir jika aku memiliki kemampuan untuk membawa seseorang masuk ke Istana Kekaisaran, dan mencelakai Pangeran Keempat di hadapan begitu banyak penjaga dan masih bisa memberikan ramuan padanya, aku akan meminta bantuanmu untuk membawaku masuk ke dalam istana?"     

Kata-kata Jun Wu Xie membuat Xiong Ba tertegun sesaat. Waktu penyerangan Lei Fan seperti sebuah kebetulan dan Xiong Ba telah mengaitkannya pada Jun Xie tanpa ragu sedikit pun. Namun menurut pernyataan dari sekelompok kasim itu, pria yang menyerang Lei Fan sangat ahli. Selain bisa menghindar dari penjaga yang berpatroli, pria itu telah menahan Pangeran tepat di hadapan begitu banyak penjaga. Kemampuan seperti itu, bahkan bagi Xiong Ba sendiri, tidak mungkin bisa dilakukan.     

"Benar-benar bukan kau?" Xiong Ba bertanya ragu sambil menatap Jun Xie.     

Jun Wu Xie mengangkat bahunya. "Iya atau bukan, Kepala Balai Xiong bisa mempercayai apa yang ia mau."     

Semakin Jun Xie bersikap terbuka terhadap hal itu, Xiong Ba merasa ia hanya berpikiran dangkal dan terlalu curiga dan ia tiba-tiba merasa malu pada dirinya sendiri. Ia segera meminta maaf pada Jun Xie dengan gugup tetapi Jun Xie sepertinya tidak terlalu memikirkannya dan tidak kesal pada Xiong Ba.     

Di sisi lain, Xiong Ba yang begitu mudah percaya pada kata-kata Jun Xie tidak menyadari bahwa Jun Xie sebenarnya tidak menjawab pertanyaannya secara langsung, tetapi membalasnya dengan pertanyaan lagi, tanpa mengakui atau mengingkari tuduhan yang dilontarkan padanya.     

"Aku tidak menyangka kita berada di waktu seperti ini datang ke istana. Darah Keluarga bukanlah racun langka, tetapi hanya beberapa orang yang berhasil mengembangkan ramuan itu. Aku tidak menyangka orang tua ini hidup cukup lama untuk menyaksikan khasiat Darah Keluarga dengan mata kepalaku sendiri." Feng Yue Yang berkata sambil mengembuskan napas panjang.     

Jun Wu Xie di sisi lain, duduk di sebuah sisi, matanya yang tertunduk berkilat dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.