Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tirai Terangkat (7)



Tirai Terangkat (7)

2Kerutan di wajah Kaisar semakin dalam. "Permaisuri, kau seharusnya tahu persis bagaimana perasaanku terhadap Fan Kecil. Selama bertahun-tahun, kau mendampingi pertumbuhan Fan Kecil, dan aku telah melihat kau juga sangat menyayangi Fan Kecil. Namun situasi sudah sampai seperti ini, dan kau mendengar perkataan Dokter Kekaisaran dengan jelas. Jika aku tidak memberikan darahku, Fan Kecil akan kehilangan nyawanya!"     

Wajah sang Permaisuri dipenuhi air mata, namun, ia masih tetap berlutut di lantai.     

Fakta bahwa Kaisar mau menolong Lei Fan tidak mengejutkan bagi Permaisuri, tetapi ia tidak bisa membiarkan Kaisar melakukan hal itu. Jika Lei Fan benar-benar anak kandung Kaisar, tentu saja tidak ada yang lebih diinginkan Permaisuri selain Kaisar menyelamatkan anaknya, tetapi kenyataannya, tidak ada yang tahu selain dirinya siapa ayah kandung Lei Fan!     

Jika Sang Kaisar dibiarkan mengambil darahnya dan memberikannya pada Lei Fan, dan racun Lei Fan tidak dapat dinetralisir, maka Kaisar pasti akan merasa curiga. Dengan sifat Kaisar, rahasia di balik identitas Lei Fan akan segera terungkap.     

Jika itu terjadi, bukan hanya Lei Fan tidak akan diselamatkan, mereka semua akan berhadapan dengan kematian!     

Di bawah situasi ini, walaupun Permaisuri sangat gelisah untuk menyelamatkan Lei Fan, ia tahu ia harus menghentikan Kaisar, dan tidak membiarkannya memberikan darah!     

"Yang Mulia! Kau tahu betul bagaimana Fan Kecil. Ia sangat berbakti dari sejak kecil dan jika ia tahu kau membahayakan diri sendiri untuk menyelamatkannya, ia pasti akan membenci dirinya karena hal itu! Aku memohon pada Yang Mulia untuk mempertimbangkan kembali! Permaisurimu mendengar racun ini dinamai Darah Keluarga dan dikatakan ada lebih dari satu cara untuk menetralisirnya. Mengapa tidak kita biarkan Dokter Kekaisaran menstabilkan keadaan Fan Kecil terlebih dahulu dan biarkan Permaisurimu berkonsultasi dengan Dokter di Ibu Kota Kekaisaran untuk mencari penawar racun dan kita mungkin bisa menemukan jalan yang lebih baik!" Permaisuri menangis, menatap Kaisar begitu gugup, hatinya terancam dengan kata-kata itu.     

Wajah Kaisar semakin mengerut. Jumlah darah yang dibutuhkan sangat banyak dan itu merupakan keputusan yang sulit baginya. Kata-kata Permaisuri semakin membuatnya ragu dan dengan keraguan sesaat itu, Lei Fan yang terbaring di ranjang sudah kembali sadar dan ia mulai bergumam mengucapkan sesuatu.     

Permaisuri segera memalingkan kepalanya dan melihat Lei Fan perlahan membuka matanya. Ia mengangkat gaunnya dan berlari ke sisi tempat tidur Lei Fan sambil berkata dan menangis, "Fan Kecilku yang malang, bagaimana bisa ada orang yang begitu jahat dan kejam di dunia ini hingga memberikan racun Darah Keluarga padamu dan membutuhkan darah ayahmu untuk menyelamatkanmu. Fan Kecil, Paduka Ayahanda setuju untuk memberikan darah dan diperlukan tiga mangkuk penuh! Oh anakku yang malang …."     

Permaisuri meratap tanpa henti, memberikan isyarat pada Lei Fan dengan ratapan kata-katanya.     

Karena kehilangan darah dalam jumlah yang banyak, benak Lei Fan masih belum jernih sepenuhnya dan ia merasa gugup, tetapi ia jelas mendengar Permaisuri menyebut "Paduka Ayahanda."     

Saat ini di dalam benaknya, ingatan mengenai kata-kata pria berjubah hitam yang diungkapkan tepat sebelum dirinya pergi melintas di dalam pikirannya.     

"Hanya darah ayah kandungmu yang bisa menyelamatkanmu."     

Dalam sekejap, itu semua meledak di dalam benak Lei Fan dengan suara keras. Ia langsung mengerti apa yang Permaisuri coba katakan padanya dan berusaha untuk menahan rasa sakit yang menghancurkan tubuhnya, ia dibantu oleh para Dokter Kekaisaran untuk duduk, dengan wajah pucat pasi seraya menatap Sang Kaisar.     

"Ayah! Ayah, kau tidak boleh mempertimbangkan untuk melakukan hal itu! Jika karena putramu kau mencelakai dirimu sendiri, maka aku akan terlalu malu untuk tetap hidup di dunia ini! Aku mohon ayah percaya pada keahlian Dokter Kekaisaran dan biarkan mereka mencoba metode lain untuk menyembuhkanku!"     

Melihat putranya kini lemah dan ringkih karena racun namun masih begitu perhatian dan berusaha melindungi Kaisar, hingga rela memperlambat waktu kesembuhannya untuk mencari jalan menetralisir racun, Kaisar tiba-tiba tersentuh, dan cintanya sebagai seorang ayah kepada anak semakin membuncah, membuatnya merasa bahwa Lei Fan adalah memang putranya bersama wanita yang paling dicintainya, yang begitu perhatian dan penuh kasih sayang seperti ibunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.