Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tirai Terangkat (4)



Tirai Terangkat (4)

0Kata-kata yang baru saja dikatakan pria itu sebelum dirinya menghilang membuat Lei Fan tiba-tiba merasakan ketakutan yang amat sangat di hatinya.     

"Yang Mulia!" Para kasim segera berbondong-bondong menghampirinya dan menolong Lei Fan berdiri dari tanah.     

Walaupun masih ketakutan dan merasa panik, Lei Fan berhasil berdiri, dan ia mendorong para kasim menjauh darinya karena merasa terganggu. Pria berjubah hitam tiba-tiba muncul dan kemudian menghilang begitu saja. Selain luka kecil di lehernya dan ramuan yang telah dijejalkan di mulutnya, dorongan telapak tangan pria berjubah hitam tidak keras dan sepertinya pria berjubah hitam hanya ingin mendorong untuk menyingkirkan dirinya.     

Hampir dibunuh di Kebun Istana dan itu telah terjadi di depan mata sekelompok besar penjaga, Lei Fan hanya merasa dirinya dipermalukan di hadapan Qu Ling Yue hari ini. Dan apa yang lebih menakutkan dirinya adalah ramuan yang terpaksa ditelannya!     

"Cepat! Panggil Dokter Kekaisaran! Suruh mereka memeriksa aku untuk melihat apa yang pria itu berikan padaku!" Lei Fan tidak khawatir mengenai hal lain karena kelangsungan hidupnya melebihi segalanya!     

Para penjaga segera pergi memanggil Dokter Kekaisaran sementara Lei Fan berdiri di Kebun Istana dengan napasnya yang masih tersengal-sengal.     

Tetapi fenomena aneh tiba-tiba terjadi. Luka kecil di leher Lei Fan mulai mengeluarkan darah tanpa henti. Jumlah darah yang keluar dari luka kecil itu cukup untuk menodai tangannya. Darah hangat terus mengucur di lehernya tanpa henti dan ia menyadari itu sudah pasti bukan hanya sekedar goresan!     

Lei Fan menutup luka di lehernya rapat-rapat dengan tangannya dan ia pun merinding. Matanya membelalak dan kegelisahan di hatinya semakin kuat.     

"Yang Mulia! Apa yang terjadi padamu!?" Para kasim menjadi panik. Jelas itu hanya luka kecil tetapi jumlah darah yang keluar begitu mengejutkan. Kejadian aneh ini tiba-tiba mendatangkan teror di hati semua orang!     

"Segera panggil Dokter Kekaisaran! Cepat panggil semua Dokter Kekaisaran!" Di bawah teriakan para kasim, Lei Fan yang sudah kehilangan terlalu banyak darah tiba-tiba pingsan! Para kasim dan penjaga di Kebun Istana tiba-tiba kehilangan akal dan mereka membawa Lei Fan ke istana Permaisuri dalam keadaan histeris.     

Tidak ada yang memperhatikan Qu Ling Yue yang berdiri diam di sisi tanpa mengucapkan satu patah kata pun. Begitu Lei Fan pingsan, sudut mulut Qu Ling Yue melengkung memperlihatkan sebuah senyuman dingin.     

Bukankah Kaisar menuduh dirinya telah melukai Pangeran Keempat di Kebun Istana? Maka ia akan mengubah tuduhan itu menjadi sebuah kenyataan hari ini!     

Tak ada yang menyangka bahwa Qu Ling Yue yang datang ke Istana Kekaisaran bersama Xiong Ba dan yang lain telah bertukar tempat beberapa hari yang lalu, dan orang yang datang ke sini hari ini bukan Qu Ling Yue sama sekali melainkan orang yang sama yang telah membuat Yuan Biao memporak-porandakan Ibu Kota Kekaisaran dan masih belum menemukan buronan itu, Jun Xie!     

Jun Wu Xie menatap dingin seraya Lei Fan dibawa dalam situasi panik dan Jun Wu Xie perlahan menahan senyuman di bibirnya. Namun di dalam sepasang mata itu, sorot dingin terlihat jelas.     

Tirai baru saja diangkat!     

Ketika Lei Fan dibawa kembali ke Istana Permaisuri, seluruh tubuhnya berlumuran darah. Wajah kecilnya berubah menjadi seputih kertas. Duduk di depan meja riasnya, Sang Permaisuri sedang mempercantik dirinya ketika ia melihat Lei Fan berlumuran darah, ia hampir jatuh dari kursinya karena terkejut!     

"Fan Kecil! Fan Kecil! Apa yang terjadi padamu!? Jangan menakuti ibumu seperti ini!" Permaisuri sangat putus asa dan bingung bahkan ia sampai melepas hiasan rambutnya hingga jatuh ke atas lantai mengeluarkan suara dentingan yang nyaring. Seraya ia mengamati para kasim membawa Lei Fan ke tempat tidur, ia langsung menatap tajam para kasim dan bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi!?"     

Para kasim gemetar dan ia segera menceritakan semua pada Permaisuri apa yang dilihatnya terjadi di Kebun Istana.     

Permaisuri tiba-tiba merasa seluruh ruangan itu berputar, tak pernah menyangka bahwa putranya sendiri, di dalam Istana Kekaisaran, akan bertemu dengan seseorang yang berani melakukan percobaan pembunuhan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.