Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tirai Terangkat (6)



Tirai Terangkat (6)

0"Darah Keluarga?" Alis Kaisar naik seraya dirinya menatap Dokter Kekaisaran, tidak tahu apa maksudnya.     

Dokter Kekaisaran masih berlutut di lantai dan ia diam-diam menelan ludah sebelum berkata, "Itu adalah sejenis racun yang akan menyebabkan korban kehilangan banyak darah. Walaupun racun itu tidak begitu kuat, tetapi itu menyebabkan sebuah situasi di mana luka korban tidak akan bisa menutup. Racun itu menyebar ke dalam darah seseorang hingga darahnya tak bisa menggumpal, dan itu membuat aliran darah mendorong darah itu keluar dari luka yang terbuka, sehingga pendarahan parah akan terjadi."     

"Apa maksudnya?" Permaisuri menganggap perkataan Dokter Kekaisaran sungguh aneh, hingga ia langsung bertanya.     

Dokter Kekaisaran berkata, "Luka di leher Pangeran Keempat tidak terlalu serius, tetapi karena efek dari Darah Keluarga, lukanya tidak bisa menutup, hingga menyebabkan pendarahan berat terus berlanjut dan akhirnya ia akan kehilangan terlalu banyak darah …."     

Permaisuri begitu terkejut hingga tangannya meremas dadanya, dan ekspresi Kaisar berubah semakin kelam.     

"Apakah tidak ada yang bisa menetralkan racun ini?" Kaisar tiba-tiba sangat membenci pelakunya. Luka yang ia buat sangat kecil, namun ramuan itu saja sudah cukup untuk mengubah luka kecil menjadi luka abadi yang bisa berakibat fatal!"     

Dokter Kekaisaran berkeringat dingin. Ia mengusap keningnya yang dipenuhi bulir-bulir keringat sambil berkata, "Hambamu sudah memberikan ramuan penutrisi darah pada Yang Mulia dan itu untuk sementara waktu bisa meringankan kondisi dari kehilangan begitu banyak darah. Tetapi untuk sepenuhnya menetralisir efek racun Darah Keluarga, hanya ada satu cara! Nama Darah Keluarga diambil dari metode yang diperlukan untuk menetralisir racun itu."     

"Kalau begitu, cepat katakan!" Kaisar benar-benar merasa ingin menonjok dan menendang Dokter Kekaisaran yang bergumam ini.     

"Itu memerlukan … keluarga sang korban untuk memberikan darahnya, untuk mengencerkan racun di dalam tubuh korban, sebelum penggunaan obat pendukung bisa berhasil." Setelah menyelesaikan kalimatnya, Dokter Kekaisaran membenturkan kepalanya tiga kali di lantai memohon ampun.     

"Darah keluarganya?" Kaisar terkejut untuk sesaat, dan ia bertanya setelahnya, "Apakah darah antara kakak beradik bisa berhasil?"     

Dokter Kekaisaran menjawab dengan gagap. "Jika darah kakak beradik digunakan, mereka harus dilahirkan dari orang tua kandung yang sama dari kedua sisi, dan yang memberikan darah haruslah berjenis kelamin laki-laki."     

Kata-kata Dokter Kekaisaran telah membuat Kaisar diam, sementara di sisi lain, wajah sang permaisuri sudah tidak berwarna. Di dalam matanya yang panik, selain kekhawatirannya untuk Lei Fan, ada jejak ketakutan yang tak dapat dilihat oleh siapa pun yang berada di situ.     

Dokter Kekaisaran berlutut di lantai dan mulai gemetar semakin parah. Semua orang tahu bahwa Pangeran Keempat Lei Fan dilahirkan dari rahim seorang selir yang sudah meninggal dunia. Sang Selir dan Kaisar hanya memiliki satu anak, Lei Fan, di antara mereka, dan tidak ada saudara kandung lagi.     

Maka, satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan Lei Fan, hanya Sang Kaisar sendiri!     

Kedua tangan Kaisar terkepal erat. Lei Fan adalah anak yang paling disayanginya dan walaupun ia sangat memedulikan keselamatannya sendiri, ia bagaimana pun juga, tidak ingin melihat Lei Fan kehilangan nyawa karena itu.     

Kaisar diam sesaat sebelum ia bertanya, "Seberapa banyak darah yang dibutuhkan?"     

Dokter Kekaisaran berkata, "Tiga mangkuk darah dibutuhkan, dan itu harus dituangkan ke tenggorokan Pangeran Keempat ke dalam tubuhnya langsung setelah pengambilan darah dan jika ada penundaan, itu tidak akan manjur."     

Tiga mangkuk darah, itu cukup untuk mempengaruhi tubuh dan kesehatan seseorang. Kaisar mengerutkan keningnya dan ia baru saja hendak membuka mulutnya ketika Permaisuri yang berwajah pucat tiba-tiba bersimpuh di hadapan Kaisar!     

"Istrimu tahu bahwa Kaisar mencintai Fan Kecil, tetapi Yang Mulia adalah putra langit, bagaimana kita bisa merisikokan dan mencemari tubuh naga untuk mengambil darah darinya? Dan itu dalam jumlah banyak. Jika ini benar-benar dilakukan, maka akan berbahaya bagi tubuh Yang Mulia Kaisar! Istrimu memohon pada Yang Mulia untuk tidak melakukan apa pun yang dapat membahayakan dirimu sendiri." Permaisuri memohon, menangis meraung-raung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.