Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tirai Terangkat (3)



Tirai Terangkat (3)

1Kebun Istana berbeda di siang hari dan malam hari. Kala itu masih musim dingin, tetapi bunga plum sudah bermekaran.     

Qu Ling Yue memandang Kebun Istana di depan matanya dan tanpa ada orang yang melihat, sudut mulutnya melengkung membentuk senyuman yang dingin.     

Senyuman itu segera sirna dan tidak ada orang yang bahkan sempat melihatnya.     

Baru saja ketika Lei Fan hendak mengatakan sesuatu pada Qu Ling Yue, sebuah bayangan hitam tiba-tiba melompat dan berdiri di hadapan keduanya!     

Pria itu berpakaian serba hitam, dan jubah hitam menutupi lebih dari setengah wajahnya.     

Ia telah muncul begitu mendadak dan itu membuat para pelayan berteriak ketakutan!     

Lei Fan menatap takjub pada pria berjubah hitam yang tiba-tiba muncul. Hatinya melompat terkejut dan ia segera berteriak, "Penyusup lancang! Berani sekali kau masuk ke Istana Kekaisaran! Penjaga! Serang pembunuh ini!"     

Dengan teriakan Lei Fan, semua penjaga di luar Kebun Istana segera bergegas masuk, pasukan yang berjumlah puluhan itu menggenggam pedang panjang di tangan mereka sambil mengepung pria berjubah hitam itu!     

Namun, begitu semua penjaga hendak menyerangnya bersamaan untuk mengalahkannya!     

Pria itu tiba-tiba bergerak!     

Gerakannya secepat kilat, dan di hadapan mata semua orang, ia tiba-tiba menyerang Lei Fan yang sangat angkuh!     

Lei Fan berpikir bahwa dengan banyak penjaga yang melindungi mereka, ia telah bersiap untuk unjuk gigi di depan Qu Ling Yue. Siapa yang tahu pria berjubah hitam itu bisa bergerak secepat kilat hingga tak ada orang yang siap menghadapinya! Ketika ia menyadari apa yang sedang terjadi, ia menemukan dirinya telah disandera oleh pria berjubah hitam itu, sebuah pedang tajam tiba-tiba menyentuh lehernya.     

"Jika kau berani mencoba melakukan tindakan bodoh, aku akan mengambil nyawamu yang hina." Pria berjubah hitam memperingatkan Lei Fan dengan dingin.     

Lei Fan menjadi pucat seketika itu juga karena ketakutan, kesombongan yang tadi ia perlihatkan beberapa saat yang lalu telah menguap ke udara!     

Ketika para penjaga melihat Pangeran Keempat disandera, mereka ingin segera bergegas menyelamatkannya.     

Pria berjubah hitam menekan pedang itu ke leher Lei Fan dan berkata, "Suruh mereka mundur, atau pedang di tanganku tidak akan bersikap baik padamu."     

Begitu Lei Fan mendengar hal itu, ia hampir kencing di celana. Dari kecil, ia selalu disayang dan dimanjakan oleh Sang Kaisar dan Permaisuri dalam pelukan mereka, bagaimana ia bisa bertahan dengan siksaan seperti ini!?     

Ia segera berteriak, "Kalian semua mundur sekarang juga! Jangan ada yang maju selangkah pun!"     

Para penjaga tidak berani mengabaikan perintah Lei Fan dan mereka semua tidak maju lebih jauh lagi.     

"Bagus sekali." Pria berjubah hitam berbicara dan tertawa sinis. Ia tiba-tiba mengulurkan tangannya dan sebelum Lei Fan sempat bereaksi, sebuah ramuan dimasukkan ke dalam mulutnya. Lei Fan lengah dan ia dipaksa menelan ramuan asing itu. Matanya segera membelalak ketakutan.     

"Kau! Kau berani membuatku menelan racun! Jika aku meninggal, kau pasti tidak mungkin bisa kabur dari Istana Kekaisaran hidup-hidup! Ayah akan memastikan kau membayarnya dengan nyawamu!" Lei Fan yang ketakutan mulai berteriak dengan suara nyaring.     

Tetapi ancamannya tidak mempengaruhi pria berjubah hitam sama sekali. Pria berjubah hitam kelihatannya sengaja berusaha menakut-nakutinya karena pedang tajam itu ditekan semakin dalam ke leher Lei Fan. Rasa sakit menyebar dari lehernya.     

"Kau bisa terus bicara, dan itu akan membuatku menghancurkan tenggorokanmu sekarang juga." Pria berjubah hitam berkata dingin.     

Lei Fan begitu ketakutan hingga ia langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Berhadapan dengan ancaman kematian, ia tidak berani bersuara lagi.     

Penjaga di sekelilingnya tak dapat melakukan apa-apa selain mengepung pria berjubah hitam. Dengan Pangeran kesayangan Kaisar berada di tangan pria itu, mereka tidak berani bertindak gegabah.     

Pria berjubah hitam tiba-tiba memelankan suaranya hingga hampir berbisik dan berkata di telinga Lei Fan, "Ingat ini baik-baik. Hanya darah ayah kandungmu yang bisa menyelamatkanmu."     

Setelah mengatakan itu, pria berjubah hitam menyingkirkan Lei Fan dengan telapak tangannya. Sosoknya melesat dan ia tiba-tiba menghilang di hadapan semua orang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun!     

Lei Fan didorong hingga terjatuh di atas tanah, belum pulih dari keadaan syok, dan ia hanya bisa terus duduk di situ memegang luka di lehernya, terengah-engah kehabisan napas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.