Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tirai Terangkat (2)



Tirai Terangkat (2)

2"Kebetulan, Lei Fan sudah merasa lebih baik belakangan ini dan aku akan memintanya untuk menemanimu untuk berkeliling sebentar." Kaisar telah bersikap sangat baik, tetapi itu adalah rencana lain yang ia sembunyikan di balik lengan bajunya.     

Kaisar tahu bahwa Lei Chen memiliki niat tertentu pada Qu Ling Yue dan itu semua karena Kota Seribu Monster ada di belakangnya. Namun Kaisar tahu ia tidak akan menyerahkan takhta pada Lei Chen dan maka ia berpikir jika ada orang yang dekat dengan Kota Seribu Monster, ia akan berharap itu adalah pangeran yang sangat ia cintai, Lei Fan.     

Walaupun Lei Fan tidak mengenal Qu Ling Yue sebaik Lei Chen, masih bisa dikatakan mereka setidaknya saling kenal. Dan jika ia bisa mendekatkan Lei Fan dan Qu Ling Yue, maka bagi Kaisar, itu tentu saja akan membuatnya sangat gembira. Memanjakan putra bungsunya dan yakin dengan daya pikat anaknya, ia berpikir Lei Fan bisa meredakan kekecewaan Qu Ling Yue terhadap Negeri Api, dan di saat yang sama berharap bahwa Lei Fan akan bisa menggunakan kesempatan ini untuk membuka jalan bagi hubungan yang lebih jauh bersama Qu Ling Yue.     

Qu Ling Yue diam saja sebelum ia menganggukkan kepalanya pelan.     

Kaisar berseri-seri dan ia segera memerintahkan orang untuk memanggil Lei Fan, mengingatkan dirinya untuk memperhatikan Qu Ling Yue dengan baik dan membawanya berkeliling untuk melihat Istana Kekaisaran.     

Setelah menerima perintah dari Sang Kaisar, Lei Fan langsung tahu apa yang dipikirkan Kaisar. Berhadapan dengan hal seperti ini, ia sangat gembira untuk menurutinya. Selama ia bisa mencuri apa yang diinginkan Lei Chen, ia akan bekerja sama dengan gembira.     

Ditambah lagi fakta bahwa Qu Ling Yue memang manis dan cantik, ia benar-benar tidak melihat alasan untuk menolak permintaan Sang Kaisar.     

Lei Fan memandu Qu Ling Yue keluar dan di Istana Kekaisaran, mereka berjalan berdampingan, dengan beberapa kasim istana mengikuti di belakang mereka.     

"Senior Ling Yue, walaupun aku selalu memanggilmu dengan sebutan senior, tetapi kau sepertinya hanya beberapa bulan lebih tua dariku. Selalu dikatakan bahwa gadis-gadis tidak suka jika orang lain mengingat usia mereka dan benci dipanggil dengan sebutan orang yang lebih tua. Bolehkah aku memanggilmu Ling Yue dari sekarang?" Lei Fan bertanya sambil tersenyum pada Qu Ling Yue. Ia berpikir bahwa Putra Mahkota, Lei Chen mengalami keadaan sulit belakangan ini dan ia benar-benar tidak keberatan menambah masalah bagi Lei Chen.     

Qu Ling Yue menengadah dan melirik Lei Fan. Setelah terdiam sesaat, ia menganggukkan kepalanya.     

Lei Fan kemudian berkata sambil tertawa, "Mengapa Ling Yue jarang berbicara hari ini?"     

Qu Ling Yue menunjuk tenggorokannya dan membuka mulutnya sedikit, dan ia mengeluarkan suara parau dari tenggorokannya.     

Lei Chen sedikit terkejut dan ia segera memperlihatkan perhatian pada Qu Ling Yue, "Apakah Ling Yue terserang flu belakangan ini? Dan tenggorokanmu sakit? Perlukah aku memanggil Dokter Kekaisaran untuk memeriksamu sekarang?"     

Qu Ling Yue menggelengkan kepalanya.     

Lei Fan melanjutkan perkataannya, "Apakah Ling Yue masih tidak senang dengan Negeri Api mengenai insiden sebelum ini dan kau menjaga jarak denganku untuk menghindar dari kami? Aku sebenarnya telah mendengar masalah ini dari ayah dan aku harus katakan itu terjadi karena kecerobohan Negeri Api, yang memberikan kesempatan pada orang lain untuk diam-diam melukai Ling Yue, membuatmu menderita dari siksaan yang seharusnya tidak ada." Sementara Lei Fan berbicara, ia menatap Qu Ling Yue dengan begitu khawatir.     

Namun Qu Ling Yue terlihat tidak tersentuh, ekspresinya sangat datar.     

Tanpa tahu kenapa, berhadapan dengan Qu Ling Yue yang tidak bisa berbicara hari ini, perasaan aneh tiba-tiba menghampiri Lei Fan hari itu. Ia merasa Qu Ling Yue saat itu mirip dengan Jun Xie.     

Itu adalah situasi yang sama dengan ketika ia bertemu dengan Jun Xie sebelum ini. Lei Chen adalah satu-satunya yang berusaha memulai percakapan tetapi Jun Xie selalu diam dan bersikap acuh tak acuh padanya.     

Pikiran itu baru saja muncul di kepalanya ketika Lei Fan menggelengkan kepalanya berusaha untuk menyingkirkan semua itu dari benaknya, merasa semua itu sangat konyol.     

Walaupun Qu Ling Yue bertubuh kecil dan hampir setinggi Jun Xie, tetapi ini adalah seorang gadis! Bagaimana ia bahkan berusaha membandingkan dirinya dengan seorang bocah?     

Ia menghapus ide gila dari kepalanya, mengatakan pada dirinya sendiri bahwa Qu Ling Yue bersikap seperti ini karena ia sakit tenggorokan hari ini dan itu mengapa pikiran konyol terlintas di kepalanya.     

Mereka berdua kemudian berjalan dengan dikawal oleh beberapa kasim di belakang, dan sebenarnya mereka menuju ke Kebun Istana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.