Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tirai Terangkat (1)



Tirai Terangkat (1)

0"Yang Mulia! Sejak beberapa generasi Kaisar, tidak ada yang mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk menggeledah kediaman Penasihat Agung! Jika Yang Mulia benar-benar melakukan hal itu, aku khawatir …." Yuan Biao langsung mengingatkan Sang Kaisar, bahwa kediaman Penasihat Agung bukan tempat yang boleh digeledah.     

Walaupun Penasihat Agung Wen Yu memiliki posisi yang sangat dihormati di hati orang-orang, ia sangat jarang ikut campur dengan urusan Negeri Api. Dan aura misterius yang menyelimuti Penasihat Agung selalu membuat orang-orang enggan untuk mencari masalah dengannya.     

Seseorang yang berusia lebih dari seratus tahun, tetapi masih berpenampilan seperti berusia 20-an, tidak mungkin hanya orang biasa!     

Bahkan seorang pria seperti Yuan Biao tidak berani mencari masalah dengan Penasihat Agung.     

Dengan peringatan dari Yuan Biao, Kaisar tiba-tiba kembali sadar dan ekspresi keji di wajahnya segera sirna.     

"Lupakan itu …. Lupakan itu …. Kau perintahkan saja orangmu untuk berjaga di luar kediaman Penasihat Agung dan hanya ketika mereka melihat ada sesuatu yang mencurigakan, mereka baru bertindak." Kemarahan Kaisar segera mereda, dan di dalam benaknya, instruksi yang ditinggalkan oleh ayahnya, Kaisar sebelumnya, tiba-tiba terlintas di benaknya.     

[Jangan pernah memperlihatkan sikap tidak hormat pada Penasihat Agung!]     

Itu adalah kata-kata terakhir mendiang Kaisar yang dikatakan padanya ketika beliau menyerahkan takhtanya. Ia telah mengingat perkataan itu bertahun-tahun lamanya sejak menaiki takhta, tetapi dengan sikap acuh tak acuh Wen Yu, ia perlahan melupakan hal itu. Sekarang ketika ia mengingatnya lagi, ia tiba-tiba merasa sensasi dingin menjalari hatinya.     

Penasihat Agung Wen Yu, adalah seseorang yang bahkan sangat dihormati oleh Kaisar pertama dan jika ia melawan Penasihat Agung terang-terangan ….     

Kaisar merasakan punggungnya merinding.     

Yuan Biao melihat bahwa Sang Kaisar akhirnya tenang dan ia diam-diam mengembuskan napas lega, segera memohon izin untuk pergi dan melaksanakan perintah yang diberikan padanya.     

Kaisar tetap merasa khawatir dan ia mengirimkan beberapa penjaga di luar istana Janda Permaisuri. Ia juga memberikan perintah, bahwa ia harus diberitahu pertama kali jika Pasukan Prajurit Kekaisaran atau Putra Mahkota datang ke Istana Kekaisaran.     

Setelah mengatur semua yang diperlukan, Kaisar terkulai keletihan, terduduk lemah di kursinya.     

Pasukan Prajurit Kekaisaran melanjutkan pencarian mereka dan itu telah menyebabkan ketakutan dan kegelisahan menyebar di antara penduduk Ibu Kota Kekaisaran.     

Dan hanya beberapa hari setelah itu, berita bahwa Xiong Ba dan orang-orang dari Kota Seribu Monster akan segera meninggalkan Negeri Api terdengar dan Kaisar tiba-tiba ingat bagaimana ia telah memanfaatkan Qu Ling Yue di insiden sebelum ini dan walaupun rencananya gagal saat itu, Kota Seribu Monster tetap diam dan tidak berani melawan Negeri Api terang-terangan. Kaisar walaupun begitu tidak bodoh untuk membiarkan masalah ini membusuk karena ia tahu Kota Seribu Monster memiliki kekuatan besar. Tidak memiliki pilihan lain, Kaisar memutuskan dirinya tidak mau bermusuhan dengan kelompok mereka.     

Segera, Kaisar mengundang Qu Ling Yue, Xiong Ba, Feng Yue Yang, dan Qing Yu dari Kota Seribu Monster untuk datang ke Istana Kekaisaran, dalam upaya untuk menghangatkan hubungan mereka, atau setidaknya meyakinkan Xiong Ba untuk tidak melaporkan kejadian ini terlalu apa adanya ketika ia kembali.     

Xiong Ba dan yang lain menerima undangan itu dan mereka pergi menuju ke Istana Kekaisaran. Kaisar sudah memerintahkan orang untuk menunggu di gerbang istana dan ketika mereka melihat para tamu mendekat, mereka langsung menghampiri dan menyambut para tamu, dan memandu mereka masuk untuk menemui Kaisar.     

"Aku dengar tamuku yang terhormat akan kembali ke Kota Seribu Monster segera dan aku merasa sangat menyesal dengan insiden yang terjadi sebelum ini, sesuatu seperti itu bahkan sampai terjadi di Negeri Api, aku mengakui kesalahanku karena kurangnya perhatian Negeri Api pada kalian semua." Kaisar berkata, menatap Xiong Ba sambil tersenyum, kemudian melayangkan pandangannya untuk menatap Qu Ling Yue yang sedih yang hanya berdiri di samping.     

Xiong Ba dan Kaisar saling beramah-tamah dan Qu Ling Yue di sisi lain terlihat sedikit kurang fokus.     

Itu membuat Kaisar sedikit khawatir. Xiong Ba mungkin orang yang akan membuat laporan ketika kembali ke Kota Seribu Monster, tetapi jika Nona Muda mereka masih belum lega, kata-kata yang akan ia ungkapkan pada Kepala Suku mungkin akan memiliki dampak yang lebih kuat.     

"Apakah Ling Yue merasa bosan dengan tempat ini?" Kaisar bertanya, senyum ramah yang lebar terlihat di wajahnya.     

Qu Ling Yue memandang Kaisar dan ia segera menunduk dan menggelengkan kepalanya.     

Kaisar kemudian berkata sambil tertawa, "Kau masih muda, dan akan sangat membosankan bagimu untuk duduk saja di sini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.