Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Rencana Penuh Intrik (4)



Rencana Penuh Intrik (4)

2Lei Chen berdiri sambil menunjuk kursi, "Silakan duduk terlebih dahulu. Kita akan berbicara perlahan setelah kita semua duduk."     

Xiong Ba dan Qu Ling Yue langsung duduk.     

"Berkaitan dengan luka Qu Ling Yue, apa yang Kepala Balai Xiong pikirkan mengenai hal itu?" Lei Chen bertanya.     

Xiong Ba terkejut, tidak menyangka Lei Chen menanyakan pertanyaan seperti itu, dan Xiong Ba melirik Qu Ling Yue dengan sedikit canggung saat itu.     

Qu Ling Yue dimanfaatkan dan ia menjalani siksaan yang seharusnya tidak ada. Sebagai anggota Kota Seribu Monster, ia sangat tidak senang. Tetapi di hadapan status Negeri Api dan kekuatannya, bagaimana pun bencinya Kota Seribu Monster dengan insiden ini, ia tidak bisa menyatakan perang secara terang-terangan dengan Negeri terbesar saat ini. Tiba-tiba Lei Chen, Putra Mahkota Negeri Api bertanya seperti itu, benar-benar membuat Xiong Ba bingung. Ia tidak bisa memperingatkan Putra Mahkota Negeri Api begitu saja bukan?     

Qu Ling Yue melihat dilema yang dihadapi oleh Xiong Ba dan ia berkata, "Pertanyaan Senior benar-benar meletakkan Paman Xiongku di posisi yang sulit. Senior tahu betul bagaimana cerita di balik insiden ini dan jika kau ingin Paman Xiong berkata ia tidak keberatan sama sekali, itu mustahil. Dan karena Senior adalah Putra Mahkota Negeri Api, jika Paman Xiong mengatakan sesuatu mengenai hal itu, itu mungkin juga kurang pantas." Qu Ling Yue lebih akrab dengan Lei Chen dan ia tidak perlu sungkan dengan Lei Chen ketika berbicara.     

Lei Chen tertawa keras.     

"Aku terlalu kasar. Aku tidak mempertimbangkan fakta bahwa pertanyaanku akan meletakkan Kepala Balai Xiong dalam posisi sulit. Mengapa aku tidak mengatakannya dengan cara lain? Jika diberikan kesempatan, apakah kau mau mencari kebenaran akan ketidakadilan yang kau alami?"     

Kali ini, bahkan Qu Ling Yue tertegun.     

"Apa yang Senior maksud dengan hal itu?"     

Lei Chen menjelaskan, "Insiden ini terjadi seperti yang baru saja dikatakan. Negeri Api kali ini tampaknya telah bertindak tidak pantas, tetapi ayahku bahkan tidak berusaha memberikan penjelasan mengenai masalah ini. Negeri Api dan Kota Seribu Monster selalu menjaga hubungan baik dan aku rasa tindakan ayahku kali ini sudah kelewat batas. Walaupun aku Putra Mahkota Negeri Api, aku juga Senior dari Qu Ling Yue. Melihat juniorku menderita begitu, bagaimana aku bisa diam saja? Kalau tidak, mengapa aku sampai mengundang Nona Jun untuk membantu?"     

Kata-kata Lei Chen menyebabkan Xiong Ba dan Qu Ling Yue saling menatap. Mereka berdua tidak menyangka bahwa Lei Chen akan mengundang mereka hari ini untuk berbicara mengenai hal ini.     

Dan setelah mendengar perkataan Lei Chen, mereka bisa menangkap apa kira-kira maksud Lei Chen yang sebenarnya.     

Namun mereka masih belum mengerti mengapa Lei Chen melakukan semua ini.     

"Aku tebak kalian berdua pasti bingung dengan perkataanku hari ini. Sebenarnya ada yang belum aku katakan pada kalian selama ini." Lei Chen berkata.     

"Apa itu?" Xiong Ba bertanya.     

"Sebenarnya, aku tidak mengenal Nona Muda Jun begitu dekat. Sebelum mengundangnya untuk merawat Ling Yue, bahkan bisa dikatakan bahwa aku tidak mengenalnya sama sekali. Orang yang sebenarnya membawa Nona Muda Jun ke sini untuk merawat Ling Yue bukan aku, tetapi orang lain." Lei Chen berkata sambil tersenyum.     

"Bukan Yang Mulia?" Xiong Ba bertanya, sedikit terkejut.     

Lei Chen mengangguk.     

"Orang yang memanggil Nona Muda Jun ke sini adalah orang yang kalian berdua kenal baik. Sebenarnya temanku, Jun Xie."     

Xiong Ba langsung ingat pemuda yang berwajah tampan itu.     

"Dia?" Qu Ling Yue berseru, mulutnya sedikit ternganga.     

Lei Chen melanjutkan, "Insiden di mana Ling Yue terluka telah melibatkan dirinya dan ia tentu saja tidak ingin dijadikan kambing hitam. Maka, ia telah mengundang Nona Muda Jun ke sini dan ia memintaku untuk membawanya menemui Ling Yue dan kemudian dari situ semuanya terjadi. Jadi, aku dengan sedikit malu aku ingin mengatakan bahwa aku tidak layak mendapatkan semua ucapan terima kasih Kepala Balai Xiong waktu itu."     

Mata Xiong Ba masih terpaku pada Lei Chen. "Mengapa Yang Mulia mengungkap hal ini pada kami hari ini?"     

Lei Chen bertanya sambil tertawa dingin, "Bukankah kalian berdua sudah mendengarnya?"     

"Mendengar apa?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.