Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pembunuhan (6)



Pembunuhan (6)

0Untung saja Ye Sha tahu tepat waktu dan langsung melepaskan rahang bawahnya hingga tidak mungkin ia menggigit lidahnya sendiri, mengawasinya baik-baik, membuatnya mustahil bagi pria itu untuk melakukan tindakan bunuh diri.     

"Kita menahan orang yang bersemangat tinggi, bukan?" Qiao Chu berjalan menghampirinya dan menatap pria berjubah hitam itu. Penampilan pria itu terlihat biasa saja tetapi matanya dipenuhi dengan tekad yang sekuat baja.     

"Jika aku mengembalikan rahang bawahnya ke tempatnya, ia akan langsung bunuh diri." Ye Sha berkata dengan kening mengerut. Kesetiaan tak tergoyahkan pada orang yang ia layani, itu adalah hal yang juga sangat dikenalnya.     

Jun Wu Xie mengeluarkan sebuah ramuan dari dalam pakaiannya dan melemparkannya pada Qiao Chu.     

"Berikan padanya."     

Qiao Chu langsung menggigil ketika ia melihat ramuan itu. Walaupun ia tidak tahu efek ramuan itu, tetapi berapa banyak ramuan yang dikeluarkan dari tangan Jun Wu Xie yang membuat musuh-musuhnya merasa nyaman?     

"Huh, kau menuai apa yang kau tanam." Qiao Chu bersimpati seraya ia menjejalkan ramuan itu ke mulut sang pria berjubah hitam. Wajah sang pria berjubah hitam mengerut tajam seraya mencoba berontak, tetapi ia sama sekali bukan tandingan Ye Sha yang memegangi dirinya.     

Menatap pria berjubah hitam menelan ramuan itu, dan setelah menunggu beberapa saat, Jun Wu Xie mengangguk pelan pada Ye Sha, di mana Ye Sha langsung mengembalikan posisi rahang pria berjubah hitam kembali ke tempatnya.     

Saat itu juga ketika ia merasa ia bisa menggerakkan rahang bagian bawahnya, pria itu segera berusaha untuk menggigit lidahnya untuk bunuh diri.     

Tetapi saat giginya baru saja menyentuh lidahnya, rasa sakit yang sangat menyiksa menyerang syarafnya. Saat itu juga, keringat dingin mengalir di keningnya, wajahnya langsung menjadi pucat! Dan seluruh tubuhnya mulai berguncang.     

"Kau mau bunuh diri? Silakan." Jun Wu Xie bahkan tidak melihat pria itu seraya ia berkata pada Ye Sha, "Lepaskan dia."     

Ye Sha melepaskan tangannya dan pria itu langsung jatuh ke lantai tanpa Ye Sha yang memeganginya.     

Tetapi saat tubuhnya baru saja tersungkur di lantai, rasa sakit yang sangat hebat terasa di seluruh tubuhnya. Rasa sakit yang tak dapat digambarkan itu terasa seolah seluruh tulang di tubuhnya digiling dan dihancurkan, dan dagingnya terasa bagaikan dicabik-cabik.     

Bagaimana pun kerasnya tekad pria itu, ketika dihadapkan dengan siksaan yang begitu gila dan sadis, pria itu hancur tak berdaya, air mata dan ingus mengalir, wajahnya pucat pasi.     

Mengamati pria berjubah hitam yang baru saja bersikap sangat tegas dan bertekad kuat sebelum akhirnya menangis terisak terkulai bagaikan setumpuk daging di depan matanya, Qiao Chu langsung menoleh ke arah Jun Wu Xie bertanya, "Xie Kecil, apa yang kau berikan padanya? Mengapa dia …."     

[Mengapa ia menggeliat kesakitan begitu parah hanya dengan sedikit bergerak?]     

Jun Wu Xie menjawab, "Kepekaan tubuh manusia terhadap sentuhan berbeda satu dengan yang lain. Sejumlah orang akan merasa sakit hanya dengan menggaruk kulit mereka sementara yang lain tidak akan merasa terlalu parah bahkan jika kau memotong daging mereka hingga ke tulang. Itu sangat bergantung pada kepekaan syaraf yang mengirimkan sinyal rasa sakit dan tekad mereka. Pria ini memiliki tekad yang kuat dan aku ingin lihat apakah yang disebut dengan kesetiaannya dapat menahan rasa sakit yang sangat menyiksa ini. Ramuan itu hanya menyebabkan syaraf mengirimkan sinyal rasa sakit di tubuhnya dilipat gandakan hingga jumlah tak terbatas, dan sedikit saja sentuhan akan membuat ia merasa seperti tulangnya dihancurkan dan dagingnya dicabik-cabik."     

Mata Qiao Chu membelalak ketakutan. Walaupun ia tidak mengerti apa pun mengenai syaraf yang mengirimkan sinyal rasa sakit, tetapi … hanya dengan melihat reaksi pria berjubah hitam itu ia sudah tahu bahwa ramuan Jun Wu Xie ini, walaupun kelihatannya tidak terlalu canggih, tetapi efeknya … sangat mengejutkan.     

Sentuhan biasa saja, dengan sedikit gesekan di kulit, saat itu akan terasa sangat pedih seolah seseorang menggunakan sebuah pengasah kuku untuk menggosok dagingmu.     

Jun Wu Xie bahkan tidak perlu melakukan apa pun pada pria itu. Setiap gerakan yang ia buat akan berujung pada siksaan luar biasa baginya.     

Di bawah siksaan luar biasa itu, ia tidak perlu menggigit lidahnya sendiri untuk bunuh diri. Sedikit sentuhan pada lidahnya jauh lebih menyakitkan daripada ketika seseorang menggigit lidahnya untuk membunuh dirinya sendiri. Bagaimana pun kuatnya tekadnya, ia tak akan bisa bertahan dari siksaan seperti ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.