Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pembunuhan (5)



Pembunuhan (5)

3Di luar pintu, darah menetes di mana-mana. Semburan darah merah memenuhi pintu dan jendela, dan gang yang tidak terlalu lebar itu dibanjiri warna merah tua. Mayat-mayat berserakan di sepanjang gang, tak bergerak sama sekali. Dengan tubuh diliputi semburan darah dari lawan, Qiao Chu berdiri menyeringai lebar di pintu, melambaikan tangannya yang berlumuran darah pada Jun Wu Xie!     

"Para pria di luar sudah …." Qiao Chu mulai berkata sambil menyeringai.     

"Keluar." Jun Wu Xie berkata dengan wajah merengut.     

Qiao Chu membeku, tangannya yang melambai diam tak bergerak.     

Ye Sha batuk pelan dan berkata, "Nona Muda kami tidak menyukai bau darah."     

Qiao Chu mengedipkan matanya dengan tatapan kosong. Ia benar-benar tidak menyadari hal itu sebelumnya.     

Jun Wu Xie tidak tidur semalaman dan ia frustrasi dengan semua permasalahan yang berputar-putar di kepalanya. Sekarang tubuh yang sangat bau itu berada di kamarnya, bagaimana ia bisa merasa senang?     

"Mungkin Tuan Muda Qiao sebaiknya mandi terlebih dahulu." Ye Sha berkata, menatap kaki tangan Qiao Chu yang semuanya berlumuran darah.     

Qiao Chu langsung tersadar dan menatap Jun Wu Xie yang mengernyitkan wajahnya, segera membenamkan kepalanya di antara bahunya dan secepatnya keluar dari ruangan, menutup pintu di belakangnya rapat-rapat.     

Mencari-cari di antara mayat-mayat dan berusaha menemukan petunjuk mengenai identitas para pembunuh, Fei Yan dan yang lain berpaling menatap Qiao Chu yang berlari tunggang langgang, mata mereka terlihat penasaran.     

"Kenapa kau keluar ke sini lagi?" Fei Yan bertanya.     

Qiao Chu mengamati kawan-kawannya yang juga berlumuran darah tak berbeda jauh dengannya, "Aku sarankan kalian semua mandi dan berganti pakaian baru sebelum menemui Xie Kecil. Dan … minta penjaga penginapan untuk mengirimkan orang ke sini dan membersihkan gang ini. Jika … masih ada yang hidup."     

Rong Ruo sudah turun ke lantai dasar untuk memeriksa dan melihat pelayan yang mendapatkan giliran malam sudah tidak bernapas.     

Fei Yan dan Hua Yao saling berpandangan terlihat heran. Walaupun ia tak mengerti mengapa Qiao Chu mengatakan hal itu, tetapi mereka tahu untuk tidak mempertanyakannya lagi.     

Dua pelayan telah meninggal di Penginapan Para Dewa malam itu dan sisanya adalah orang-orang yang membawa malapetaka ke situ. Ketika penjaga penginapan dibangunkan oleh Qiao Chu, ia tidak sadar dengan apa yang telah terjadi. Tetapi ketika Qiao Chu menyeretnya berdiri di hadapan semua mayat itu, penjaga penginapan yang masih setengah tertidur itu langsung bangun.     

Terlepas dari perasaan horor yang ia alami, sambil gemetaran ia menyuruh orang untuk membersihkan Penginapan Para Dewa, dan mayat-mayat para pria berjubah hitam disingkirkan dan ditumpuk di halaman belakang.     

Ketika Qiao Chu dan yang lain sudah membersihkan diri dan berganti pakaian baru, Jun Wu Xie sudah duduk di aula di lantai dua, dan Ye Sha menahan satu-satunya pria berjubah hitam yang masih hidup berdiri di sisi ruangan.     

"Dari mana semua orang ini berasal? Mereka semua memiliki kekuatan besar dan yang paling lemah di antara mereka setidaknya memiliki roh hijau dan ada dua roh nila." Qiao Chu berkata sambil bersandar di kursinya, kepalanya condong sambil melihat pria berjubah hitam yang sedang sekarat.     

Fei Yan menambahkan, "Aku telah memeriksa tubuh mereka tadi dan tidak menemukan apa pun yang dapat membuktikan atau bahkan memberikan petunjuk mengenai identitas mereka. Kelihatannya orang yang mengirim mereka ke sini sudah melakukan persiapan sungguh-sungguh."     

"Apakah pria ini mengungkap sesuatu?" Rong Ruo bertanya seraya menatap pria yang ditahan Ye Sha yang sudah tak bergerak.     

Ye Sha menggelengkan kepalanya dan ia mengulurkan tangannya untuk mengangkat kepala sang pria berjubah hitam.     

Dengan kepala terangkat, sekawanan pemuda itu dapat melihat rahang pria itu telah dilepaskan oleh Ye Sha dan mulut pria itu sekarang terbuka lebar di mana ia bahkan tak dapat bersuara.     

"Ini …." Qiao Chu bertanya, menatap pria itu bertanya-tanya.     

"Ia ingin bunuh diri dengan menggigit lidahnya." Jun Wu Xie berkata pelan.     

Pria berjubah hitam itu memiliki watak pemarah dan ia tahu ia telah gagal dalam menjalankan misinya, ia tidak berusaha untuk memohon sedikit pun, tetapi langsung berusaha menghabisi nyawanya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.