Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Serangan Tersembunyi (1)



Serangan Tersembunyi (1)

2"Dan ia ingin membalas dendam untuk semua ketidakadilan yang telah membuatnya menderita. Begitu ia tahu Ayah berniat membunuhnya, ia tentu saja akan berinisiatif untuk menyerang selagi Ayah lengah!" Mata Lei Chen terbakar kemarahan. Kepercayaannya pada Jun Xie telah membuatnya membayangkan pemandangan suatu hari di masa depan, di mana ia dapat melihat pria itu ditendang dari takhta.     

Wen Yu hanya bisa menggelengkan kepalanya tak berdaya. Walaupun ia sadar Jun Xie memiliki kekuatan yang luar biasa, bahkan hingga ia dianggap sebagai monster, tetapi …. ia masih sangat muda. Bagaimana ia bisa berharap untuk melawan penguasa negeri?     

Kembali ke Istana Kekaisaran, Kaisar tidak bisa tenang dan begitu gelisah seraya dirinya berjalan mondar mandir di ruang kerja. Pria berjubah hitam kemudian muncul di ruang kerja dan ketika ia melihat Kaisar yang sedang gelisah dan geram, ia tak berani membuka mulutnya.     

Hati Sang Kaisar begitu resah. Ia tidak berpikir bahwa pemilik Cincin Api Kekaisaran akan benar-benar muncul.     

Sudah bertahun-tahun lamanya sejak Kaisar wafat maklumat Mendiang Kaisar telah disimpan oleh Janda Permaisuri. Bukannya Kaisar tidak pernah berpikir untuk mencuri maklumat itu dan menghancurkannya, tetapi ia tak dapat melakukannya karena di sekeliling Janda Permaisuri, ada beberapa pengawal yang luar biasa kuat, dan kemahiran para pengawal itu bukan sesuatu yang dapat ditandingi oleh pengawal Kaisar. Ia pernah diam-diam mencoba untuk mencuri Maklumat Kekaisaran itu, tetapi semua orang ia kirim ke istana Janda Permaisuri terbunuh, diam-diam tanpa jejak. Harus diketahui semua orang yang dikirimkan Kaisar, kelimanya adalah roh biru yang sangat mahir!     

Tetapi bahkan saat itu, kelima orang itu terbunuh dan tubuh mereka tak dapat ditemukan. Sejak saat itu, Kaisar tidak berani mendekati Janda Permaisuri, berpikir pemilik Cincin Api Kekaisaran tidak akan pernah muncul, dan ia melupakan ide untuk mencuri maklumat itu.     

Namun, melihat Cincin Api Kekaisaran di tangan Jun Xie hari ini, telah memaksa Kaisar untuk memilih jalan lain.     

Janda Permaisuri sangat dekat dengan Lei Chen dan walaupun Janda Permaisuri jarang menampakkan diri di Istana Kekaisaran, ia sangat mencintai cucu tertuanya, Lei Chen. Jika tidak, Sang Kaisar tidak akan membiarkan Lei Chen menduduki posisi Putra Mahkota untuk waktu yang sangat lama.     

Kaisar khawatir jika Janda Permaisuri tahu mengenai hal ini, takhta Negeri Api akan dikembalikan ke pemiliknya!     

Apa yang membuat Kaisar semakin stres adalah Penasihat Agung Wen Yu kelihatannya sudah melihat Cincin Api Kekaisaran di tangan Jun Xie dan walaupun Wen Yu selalu bersikap netral terhadap kelompok-kelompok yang berkuasa, ia bagaimana pun adalah guru Lei Chen dan walaupun Lei Chen tidak memiliki hubungan baik dengannya, Kaisar tetap khawatir. Jika Wen Yu mengatakan pada Lei Chen mengenai masalah ini, maka semuanya akan berakhir baginya!     

Satu-satunya pilihan baginya adalah mengambil keputusan segera untuk menguraikan benang kusut. Ia harus menyingkirkan Jun Xie sesegera mungkin dan mencuri Cincin Api Kekaisaran darinya untuk menjamin itu tidak akan membawa masalah baginya!     

"Kau! Aku ingin kau melakukan sesuatu untukku!" Kaisar akhirnya memiliki ide di kepalanya dan ia menatap pria berjubah hitam yang berlutut di tanah melalui matanya yang memicing hingga hanya satu garis.     

"Aku menunggu perintah Yang Mulia!"     

"Aku ingin kau …."     

Di saat yang sama, situasi sudah berubah menjadi kacau di Istana Permaisuri.     

Saat Lei Fan dibawa kembali ke sana, ia sudah kehilangan kesadaran, tetapi tangannya masih menutupi wajahnya erat-erat. Ketika Permaisuri melihat dirinya dalam keadaan seperti itu, ia membubarkan semua pelayan dan hanya dengan beberapa pelayan terdekatnya di dalam istana, ia kemudian menarik tangan Lei Fan.     

Apa yang ia lihat kemudian membuat hati Sang Permaisuri melompat.     

Penampilan Lei Fan telah berubah sepenuhnya. Wajahnya yang tampan dan penuh senyuman telah hilang sepenuhnya dan pemuda yang terbaring di ranjang kini, bagaimana pun kau melihatnya, terlihat persis seperti Sang Permaisuri.     

Masih terkejut, Permaisuri segera memanggil orang-orangnya untuk memeriksa keadaan Lei Fan.     

Hanya dua jam kemudian Lei Fan akhirnya tersadar dengan sedikit bingung.     

Dan hal pertama yang ia ucapkan begitu dirinya sadar adalah ….     

"Ibu! Aku ingin Jun Xie dibunuh! Aku ingin ia dibunuh! Ia melihat wajahku! Melihat wajah asliku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.