Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Menyamakan Kedudukan (2)



Menyamakan Kedudukan (2)

2Benang merah darah itu melesat dengan cepat dan menggali lubang ke dalam dada pria yang berpakaian hijau. Pria berpakaian hijau itu meronta ketika matanya membelalak dan tubuhnya mulai berguncang!     

Permukaan kulit yang tak tertutupi oleh pakaiannya memperlihatkan garis demi garis dari benang merah darah yang mulai menutupinya, benang-benang itu bersinar merah, tampak seperti jaring laba-laba lebat yang menyatu erat di seluruh tubuhnya.     

Dalam sekejap, jari kelingking di tangan kanannya mulai berubah menjadi gumpalan darah, tulang dan dagingnya perlahan meleleh, berubah menjadi darah yang kental dan lengket, jatuh ke tanah setetes demi setetes.     

"ARRGHHH!!"     

Tangisan yang sangat menyayat pecah keluar dari tenggorokan pria itu. Dia bisa dengan sangat jelas merasakan rasa sakit yang menyiksa dari daging dan tulangnya yang perlahan membusuk dan mencair. Rasa sakit yang tak terbayangkan hampir membuat kesadarannya hilang, tetapi dia mendapati bahwa kesadarannya malah menjadi begitu jelas melawan kehendaknya.     

Setiap kepedihan itu dengan jelas berdenyut melalui saraf di seluruh tubuhnya!     

"Darah Iblis …. Darah iblis …." Tetua Hui menatap ketika jari pria berpakaian hijau itu membusuk menjadi darah dan tubuhnya sendiri tanpa sadar mulai menggigil.     

Darah Iblis ….     

Kemampuan unik yang hanya dimiliki oleh Kaisar Kegelapan, yang bisa secara instan mengubah siapa pun menjadi genangan darah. Tetapi dia bisa mengendalikan dan memanipulasi kecepatan membusuk, membuat orang itu merasakan setiap saat dari siksaan yang menyakitkan karena tubuhnya perlahan-lahan membusuk sedikit demi sedikit, sementara ketakutan dan teror menghancurkan pikiran orang itu.     

Itu adalah siksaan yang tak seorang pun bisa bertahan.     

Ada legenda yang menceritakan tentang seorang pria di puncak kekuasaan di Dunia Tengah. Ketika Kaisar Kegelapan menyatukan Dunia Tengah, pria itu dengan sia-sia berpikir bahwa dia bisa menantang autoritas Kaisar Kegelapan dan orang itu kemudian "dianugerahi" dengan rasa Darah Iblis.     

Setelah Darah Iblis masuk ke dalam tubuh, seseorang ditakdirkan mengalami nasib yang lebih buruk daripada kematian. Pria itu disiksa tiga hari dan tiga malam, mulai dari ujung jarinya menyebar terus menerus. Pertama, itu adalah jari-jari, kemudian muncul telapak tangan, bergerak ke atas lengan, bahu dan menyebar ke bawah setelah itu, dari dadanya ke kakinya. Pada akhirnya, hanya kepalanya yang tersisa dan yang membuatnya semakin mengerikan adalah sampai akhir, bahkan ketika orang itu hanya memiliki kepala yang tersisa, ia masih hidup ….     

Kengerian Darah Iblis sangat menakutkan orang-orang dari Dunia Tengah dan tidak ada orang lain yang berani menyinggung Kaisar Kegelapan sejak saat itu.     

Mereka semua ketakutan, dan diteror ….     

Tetapi Tetua Hui bahkan tidak akan pernah berpikir dalam mimpinya, bahwa suatu hari dia akan mengalami kengerian Darah Iblis.     

Semua kehangatan tampak meninggalkan tubuhnya dalam sekejap, telinganya dipenuhi dengan ratapan yang tak henti-hentinya keluar dari pria berpakaian hijau. Itu adalah jeritan yang menggetarkan hati yang membuat jantungnya berdebar. Bahkan sebelum dia mengalami siksaan itu, dia sudah takut setengah mati.     

Dikatakan bahwa ketika Darah Iblis sedang dilakukan, orang yang terkena dampak Darah Iblis akan dapat merasakan dengan jelas setiap rasa sakit yang menyiksa itu karena semua organ internalnya secara perlahan membusuk.     

Hanya memikirkan hal itu membuat kulit kepalanya kesemutan.     

Tetua Hui menatap kosong padanya dan pada saat itu, dia membuat keputusan dengan tekad bulat!     

Dia tiba-tiba memusatkan seluruh energi spiritualnya ke telapak tangannya dan dia mengangkat lengannya untuk menghancurkannya di atas mahkota kepalanya!     

Dia pasti akan mati, tapi dia benar-benar tidak berani merasakan rasa sakit yang akan disebabkan Darah Iblis kepadanya.     

Tetapi bahkan sebelum telapak tangannya menyentuh kepalanya, seluruh tubuhnya tiba-tiba mati rasa dan hanya merasakan kekuatan yang tiba-tiba menyelubunginya. Dia merasa seolah-olah seseorang memeluknya, dan dia tidak bisa bergerak satu senti pun.     

"Apakah aku sudah mengizinkanmu mati?" Suara Jun Wu Yao tiba-tiba terdengar, suara itu begitu penuh dengan kegembiraan, seperti mimpi terburuknya yang bergema di telinganya.     

Dia ingin memohon, tetapi dia tidak bisa menggerakkan mulutnya. Oleh karena itu, dia hanya bisa menggunakan matanya yang dipenuhi teror untuk menatap Jun Wu Yao.     

"Nikmati pertunjukan ini sampai selesai saat dia mati perlahan, karena giliranmu selanjutnya." Jun Wu Yao berkata ketika sudut mulutnya melengkung menjadi senyuman, seperti iblis yang haus darah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.