Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Hadiah Untukmu (1)



Hadiah Untukmu (1)

3Mengamati Kaisar kecil makan dengan gembira, air mata Fei Yan mengalir deras seperti sebuah sungai.     

"Aku baru terpikir satu hal." Qiao Chu berkata, menggosok dagunya.     

"Apa?" Hua Yao berkata.     

"Ketika kita pergi ke makam Kaisar Kegelapan, apakah kita akan membawa Kaisar kecil bersama kita? Bukankah dikatakan Makam Kaisar Kegelapan dipenuhi dengan barang berharga dan artefak magis? Jumlah giok di sana dan barang-barang yang berisi sari pati jiwa pasti sangat banyak. Jika si kecil benar-benar memerlukannya, bukan masalah untuk membawanya serta, dan membiarkan ia makan hingga puas. Bukankah itu akan sangat bagus?" Qiao Chu berkata lugu.     

"Makam Kaisar Kegelapan dipenuhi dengan bahaya yang tak terkatakan dan membawa dia bersama kita mungkin tidak aman baginya." Rong Ruo berkata dengan sedikit kerutan di wajahnya. Ia tidak takut dengan hal lain mengenai saran ini, tetapi ia hanya khawatir dengan keselamatan Kaisar kecil. Beberapa dari mereka sudah pernah ke Tebing Kaki Surga dan mereka tahu seberapa bahayanya tempat itu. Sudah sulit bagi mereka untuk melindungi diri sendiri di sana, apa lagi seorang Kaisar kecil yang masih sangat muda dengan jiwa yang melemah ikut bersama mereka?     

"Dalam hal itu, kalian semua tidak perlu khawatir." Jun Wu Yao tiba-tiba berkata. "Mengenai kekuatan bertarung individual, di antara kalian semua di sini, tidak ada yang dapat menandinginya." Matanya berpaling menatap sang Kaisar kecil yang masih mengunyah liontin gioknya.     

Semua pemuda di sana menatap dengan mata membelalak tak percaya, menatap Kaisar kecil yang bergumam dan hanya tahu mengatakan "makan makan makan".     

"Darah Merah Tua itu sendiri dibuat untuk memberikan kekuatan terbesar bagi seseorang. Ia tak terbunuh karena Darah Merah Tua, namun kekuatan yang dihasilkan Darah Merah Tua sudah ada di dalam tubuhnya." Jun Wu Yao menjelaskan pada mereka.     

"Oh ya?" Jun Wu Xie bertanya seraya menoleh pada Jun Wu Yao.     

Jun Wu Yao tersenyum dan menjawab, "Kapan aku pernah berbohong padamu?"     

Jun Wu Xie agak terkejut. "Apakah kau mengatakan kita bisa membawanya?"     

Jun Wu Yao menganggukkan kepalanya.     

"Bukan hanya dia, tetapi aku bisa menemanimu."     

Ketika ia mengatakan hal itu, tatapan Jun Wu Yao tak pernah bergeser dari wajah Jun Wu Xie. Walaupun bibirnya tersenyum, kata-katanya benar-benar tulus.     

Jun Wu Xie tanpa sadar menundukkan kepalanya, karena jantungnya mulai berdetak sangat cepat.     

"Hei, dengan Kakak Wu Yao bersama kita, tak ada yang harus ditakuti lagi!" Qiao Chu adalah penggemar Jun Wu Yao yang paling setia, dan terhadap kekuatan Jun Wu Yao, ia sepenuhnya mengidolakan pria itu. Mendengar Jun Wu Yao akan pergi bersama mereka, ia lebih gembira dari siapa pun.     

"Kita hanya kurang dua peta. Jadi ayo dapatkan peta-peta itu secepatnya dan kita bisa pergi ke Makam Kaisar Kegelapan!" Qiao Chu berkata sambil menggosok kepalan tangannya, menyemangati diri.     

Para pemuda di ruangan itu memperlihatkan senyum lebar karena hari yang telah mereka tunggu-tunggu sejak lama, segera tiba. Harapan sekarang hanya di depan mata mereka dan mereka hampir dapat merasakan darah mereka mendidih dengan hasrat tak terbendung untuk membalas dendam.     

"Kalian semua tidak perlu mencarinya lagi." Jun Wu Yao tiba-tiba berbicara.     

Jun Wu Xie menatapnya kebingungan.     

Jun Wu Yao kemudian mengangguk pelan dan Ye Mei yang berdiri di pinggir mengeluarkan dua kotak brokat kecil dari dalam pakaiannya, dan membawanya ke hadapan Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie menatap Jun Wu Yao, tak tahu apa yang hendak dilakukannya.     

"Karena aku tidak bisa mendampingimu akhir-akhir ini, hadiah-hadiah ini hanyalah barang kecil yang aku kumpulkan khusus untukmu, dan aku harap Xie Kecil tidak membencinya." Jun Wu Yao berkata sambil tertawa, mengangkat tangannya untuk membelai kepala Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie berdiri dan membuka kotak di tangan Ye Mei.     

Dua peta tua yang terbuat dari kulit manusia yang berwarna coklat duduk tenang di dalam dua kotak brokat itu!     

"Peta itu!" Qiao Chu berseru terkejut.     

Di dalam dua kotak brokat itu, ada dua potongan peta yang dicari Jun Wu Xie dan kawan-kawannya!     

Jun Wu Xie mengangkat kepalanya kebingungan dan ia pun ingin bertanya padanya mengenai peta itu. Namun begitu ia memalingkan wajahnya Jun Wu Yao tiba-tiba datang mendekat dan mengambil keuntungan dari situasi ini untuk mendaratkan ciuman di bibir Jun Wu Xie yang sedikit terbuka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.