Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Sedikit Bingung (2)



Sedikit Bingung (2)

3Jun Wu Yao mengambil air dengan tangannya dan memercikkan air yang sudah dingin itu ke tubuhnya.     

Tetesan air bening terpercik ke kulitnya yang kuning keemasan, mengalir turun menjelajahi setiap lekuk tubuhnya perlahan, menarik garis kerangka tubuh yang membuat semua pria malu.     

Di luar pintu kamar, Ye Mei yang mengikuti Tuannya di belakang mendengar suara percikan air, dan ia dengan bijaksana tetap berada di luar, tidak berani mengganggu Tuannya.     

[Tidak mudah … bagi Tuan Agung ….]     

Jun Wu Xie tetap duduk sendirian di kamarnya untuk waktu yang cukup lama. Kucing hitam kecil yang bersembunyi di sebuah sudut berjalan keluar perlahan. Di situasi itu tadi, ia benar-benar tidak berani membuat suara, atau ia akan dilenyapkan oleh Sang Raja Iblis.     

"Uhuk … erm … Nona … jika kau ingin menangis …." Kucing hitam kecil berkata sambil mengangkat tapak kakinya dan menepuk pundak mungil itu.     

"Gunakan sepuasmu."     

Setelah menyaksikan Nonanya hampir dilahap, Kucing hitam kecil begitu terkejut hingga jiwanya hampir keluar dari tubuhnya. Namun, ia bukan tandingan Raja Iblis sama sekali.     

Melihat ekspresi kosong Jun Wu Xie sekarang, Kucing hitam kecil samar-samar merasa … bahwa Nonanya agak trauma kali ini.     

[Raja Iblis itu keterlaluan!]     

Jun Wu Xie diam cukup lama sebelum ia tiba-tiba berpaling menatap Kucing hitam kecil.     

"Mengapa aku harus menangis?"     

"Hah?" Kucing hitam kecil tertegun. Reaksinya sepertinya agak salah!     

[Nonanya baru saja dimanfaatkan oleh Sang Raja Iblis! Menurut akal sehat, bukankah ia seharusnya sekarang menangis terisak-isak?]     

"Aku … tidak benar-benar membenci hal itu …." Jun Wu Xie bergumam sambil menundukkan pandangannya. Walaupun pikirannya tadi benar-benar kosong, namun ia tak membenci sentuhan Jun Wu Yao. Jika tidak, ia tak akan membiarkan Jun Wu Yao terus melanjutkan.     

"HAH???!!!!" Kucing hitam kecil sangat takjub hingga matanya hampir keluar dari rongganya.     

[Apakah Nonanya tahu apa yang ia bicarakan?]     

"Rasanya agak berbeda." Jun Wu Xie berkata sambil menyentuh bibirnya yang sedikit membengkak. Semua yang telah terjadi tadi, membuatnya samar-samar merasa bahwa Jun Wu Yao agak berbeda dari orang lain.     

[Tidak seperti Jun Qing dan Jun Xian, atau Qiao Chu, Kakak Hua dan yang lain.]     

[Namun … perasaan apa itu?]     

Ia tidak yakin, dan ia tak mengerti.     

Ia hanya tahu bahwa dirinya tidak membenci Jun Wu Yao yang mendekatinya, dan tidak membenci berdekatan dengannya, sampai-sampai setelah ciuman ringan itu, hatinya penuh dengan sensasi manis yang tak pernah dialaminya sebelumnya … dengan sedikit jejak bingung. Itu adalah perasaan halus yang tak dapat dipahaminya, seolah ia ingin lebih dekat, tetapi di saat yang sama juga bingung, begitu membingungkan hingga ia tak dapat memutuskan apa sebenarnya perasaan itu.     

Satu-satunya hal yang ia tahu, adalah Jun Wu Yao berbeda dari seluruh anggota keluarganya.     

Lagipula faktanya, sama sekali tidak ada hubungan darah antara dirinya dan Jun Wu Yao, bentuk panggilannya kepada Jun Wu Yao, hanya disesuaikan dengan identitas yang digunakan Jun Wu Yao untuk memperkenalkan dirinya. Bagaimana pun cueknya Jun Wu Xie dalam hal ini, ia masih tahu bahwa ia dan Jun Wu Yao bukan saudara kandung.     

[Bukan saudara kandung ….]     

[Lalu apa mereka sebenarnya?]     

Otak Jun Wu Xie yang selalu cerdas ketika menghadapi masalah ini, tiba-tiba menjadi tidak cukup untuk mengatasi masalah ini.     

Ia selalu bisa menentukan keuntungan dan kerugian situasi yang mereka hadapi, menganalisis dengan akurat semua rencana yang mereka miliki, menjalankan strategi cerdik dan meletakkan pion-pionnya dengan tepat …. Tetapi … dengan perasaan asing ini, ia sama sekali bingung.     

Mulut Kucing hitam kecil terngaga, matanya menatap pandangan Jun Wu Xie yang berbeda dari apa yang diharapkannya, dan perasaan kelam mekar di dalam hatinya.     

[Langit melakukannya!]     

[Mungkinkah Nona … jatuh cinta pada Raja Iblis yang Agung!?]     

[TIDAAKKKKK!!!!]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.