Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kau Kembali (1)



Kau Kembali (1)

1Jun Xian dan Jun Qing saling bertukar pandang dan mereka melihat di dalam mata masing-masing kekagetan luar biasa. Negeri Kondor yang begitu hebat, benar-benar dimusnahkan dalam periode sangat singkat? Itu benar-benar tak dapat dipercaya.     

Terlebih lagi, Jun Wu Xie tidak mengerahkan satu orang prajurit pun, dan ia melakukannya dengan begitu bersih dan utuh, yang membuat hal ini lebih mengagumkan lagi.     

[Negeri terbesar kedua, telah ….]     

[Hilang begitu saja?]     

"Aku akan meninggalkan Maklumat Kekaisaran ini pada kakek untuk diserahkan pada Mo Qian Yuan. Mengenai bagaimana kita akan mengambil alih harta Negeri Kondor, kalian berdua bisa mendiskusikannya." Jun Wu Xie tidak mengerti hal semacam ini dan ia tidak ingin bertanya.     

Jun Xian dan Jun Qing berusaha sangat keras sebelum mereka bisa mencerna berita yang baru saja dikatakan pada mereka. Bertolak belakang dengan sikap acuh tak acuh Jun Wu Xie, kedua pria ini benar-benar tidak bisa mempertahankan sikap tenang.     

Mereka bahkan tidak pernah bisa membayangkan, bagaimana Jun Wu Xie mampu meraih semua itu.     

Keduanya berpikir mereka telah terbiasa dengan kemampuan Jun Wu Xie yang bagaikan iblis, namun saat itu, mereka merasa gadis kecil ini semakin lama semakin seperti dewa.     

"Baik. Aku akan membawa maklumat ini ke Yang Mulia secepatnya." Jun Xian berkata sambil menganggukkan kepalanya. Mengambil alih tanah Negeri Kondor tidak semudah kelihatannya di permukaan. Membuka perbatasan sebuah negeri untuk menggabungkan wilayah tidak akan menimbulkan masalah besar, namun apa yang sulit adalah meyakinkan rakyat Negeri Kondor untuk menerima semua ini. Akan membutuhkan usaha yang besar untuk melakukan integrasi.     

Jun Xian meninggalkan Istana Kekaisaran segera setelah itu, dan setelah Jun Qing mengatur tempat istirahat bagi Qiao Chu dan kawan-kawannya, Jun Wu Xie menuju ke kamar Kaisar kecil.     

Kaisar kecil terbaring di atas ranjang, kelihatan seperti sedang tertidur, diam dan tenang tanpa suara. Namun tidak lama setelahnya, Jun Wu Xie menyadari ada sesuatu yang aneh.     

Ia melihat cahaya putih yang samar keluar dari dada Kaisar kecil, perlahan menyelubungi tubuhnya!     

Jun Wu Xie langsung berdiri mendekatinya dan mengangkat kaos Kaisar kecil untuk memeriksa. Ia melihat bahwa Giok Penenang Jiwa yang diletakkan Jun Qing di tubuh Kaisar kecil sedang mengalami perubahan yang magis!     

Potongan giok itu mengeluarkan cahaya hangat, yang bersinar di bawah pakaian Kaisar kecil, dan seluruh potong giok itu, benar-benar tertanam di dada Kaisar kecil, dan perlahan tenggelam ke dalam daging Kaisar kecil!     

Jun Wu Xie sangat terkejut dan ia baru saja hendak mengulurkan tangannya untuk menyentuhnya.     

Namun beberapa saat kemudian, sebuah tangan hangat menahan tangannya, menarik tangan kecilnya ke belakang.     

"Jangan sentuh. Ia akan baik-baik saja." Suara yang sangat dikenalnya terdengar di telinganya, dan tubuh Jun Wu Xie tegang, ia merasa punggungnya ditekan dengan dada yang bidang dan hangat!     

"Tanpa aku di dekatmu, kau kelihatannya selalu membawa pulang hal yang aneh." Suaranya dipenuhi dengan kejahilan ketika terdengar sekali lagi di telinga Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie tidak mengatakan apa-apa. Tidak tahu kenapa, ia tiba-tiba merasakan perasaan aneh menyebar di seluruh tubuhnya.     

Tangan kecilnya digenggam di dalam tangan hangat dan dibelai lembut, seraya suara misterius terus terdengar di telinganya.     

"Orang yang terkena Darah Merah Tua dan tidak meninggal, sulit ditemukan di dunia. Kecuali roh cincinnya mengorbankan jiwanya sendiri, untuk melindungi tubuh sang pemilik dari Darah Merah Tua, aku takut ia akan mati sekarang. Namun walaupun roh cincin dan dirimu berhasil menyelamatkan tubuhnya, kau tak bisa melindungi jiwanya. Jiwanya bukan diambil darinya, tetapi telah dihancurkan. Situasinya berbeda dengan ayahmu. Hanya dengan membiarkan Giok Penenang Jiwa meleleh ke dalam tubuhnya, dan menjadi pengganti pokok jiwanya, untuk perlahan menyembuhkan diri, adalah satu-satunya kesempatan ia bisa menjadi manusia normal lagi. Giok Penenang Jiwa tidak akan melukainya, kau tidak perlu khawatir." Suara itu perlahan terdengar di telinga Jun Wu Xie, dan di antara kata-kata itu, hembusan napas hangat seseorang di belakangnya menyapu tengkuk Jun Wu Xie.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.