Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kompensasi (3)



Kompensasi (3)

1Kaisar Negeri Kondor merasa dirinya tenggelam di dalam keputusasaan dan ia tak memiliki pilihan lain selain memilih jalan yang diberikan padanya. Menyerahkan setengah wilayah pada Kerajaan Qi, setidaknya Negeri Kondor masih tetap ada.     

Dengan tangan gemetar, ia menuliskan Maklumat Kekaisaran, setiap goresan kuas mengiris daging di dalam hatinya.     

Ia selalu menggunakan kekuatan besar Negeri Kondor, untuk mengintimidasi dan menekan negeri yang lebih kecil, tak pernah sekalipun terpikir bahwa pembalasan mungkin akan jatuh pada dirinya suatu hari, membuatnya mencicipi obatnya sendiri.     

Ketika berbicara mengenai kekuatan sebuah negeri, bagaimana bisa Negeri Kondor berharap untuk menyandingkan dirinya dengan Negeri Api?     

Ketika Kaisar Negeri Kondor hendak membubuhkan segel Kekaisaran di atas maklumatnya, Jun Wu Xie tiba-tiba berkata, "Tunggu."     

Kaisar Negeri Kondor mengangkat kepalanya, matanya menyala dengan cahaya harapan.     

Namun, kata-kata Jun Xie setelah itu membuat Kaisar Negeri Kondor semakin tenggelam ke dalam lubang keputusasaan yang tak berdasar!     

"Hutang yang harus dibayar, masih belum lunas." Jun Wu Xie berkata dengan mata memicing.     

"Apa … apa artinya itu?" Jantung Kaisar Negeri Kondor tenggelam.     

"Apakah itu … masih belum cukup? Aku sudah menyerahkan setengah dari Kerajaan Negeri Kondor pada Kerajaan Qi sebagai kompensasi, bukankah itu sudah lebih dari cukup?" Takut dan putus asa, Kaisar Negeri Kondor hampir berteriak namun ia menahannya dan bertanya dengan suara pelan.     

Jun Wu Xie tersenyum dan berkata dingin, "Hutang Kerajaan Qi sudah selesai. Selanjutnya, Kerajaan Soba."     

"Apa!?" Mata Kaisar Negeri Kondor membelalak lebar, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.     

[Kerajaan Soba?]     

[Apa hubungan Kerajaan Soba dengan hal ini sekarang!?]     

Jun Wu Xie melambaikan tangannya dan seorang pria tua yang berdiri diam di belakang selama ini tanpa bersuara perlahan berjalan ke tengah aula utama.     

"Katakan pada Kaisar Negeri Kondor semua yang ingin kau katakan." Jun Wu Xie berkata.     

Pria tua itu perlahan mengangkat kepalanya, dan sepasang mata itu berpaling menatap Kaisar Negeri Kondor dan kelihatannya mata itu benar-benar tenggelam di dalam kebencian beracun untuk waktu yang lama, pandangan yang dilemparkan seakan pria tua itu tidak ingin hal lain selain merobek pria yang duduk di kursi takhta, mengoyak dagingnya menjadi kepingan-kepingan.     

"Kau masih ingat siapa aku?" Suara pria tua itu tertahan, bergema di dalam aula utama.     

Kaisar Negeri Kondor memandang, matanya mengamati pria tua di hadapannya, benaknya berjuang untuk mengingat hal apa pun mengenai pihak lawan, tetapi sia-sia saja.     

"Siapa … siapa kau? Aku belum pernah melihatmu sebelum ini …."     

Setelah pria tua itu mendengar Sang Kaisar, ia tiba-tiba menengadahkan kepalanya dan tertawa histeris, suara tawa itu penuh dengan penderitaan.     

"Itu benar. Kau adalah Yang Mulia dari Negeri Kondor yang hebat, jadi bagaimana mungkin kau mengingat hamba sahaya dari sebuah kerajaan kecil di pinggir perbatasan wilayahmu? Jika kau tidak mengingat wajahku ini, aku tidak kaget, namun sepanjang hidupku, aku tidak akan pernah lupa wajahmu!" Tawa pria tua itu berhenti mendadak, dan matanya memicing seraya ia menggertakkan giginya melontarkan perkataan itu.     

"Tahun itu, kau sendiri memimpin prajuritmu ke tanah Kerajaan Soba kami. Dengan jumlah pasukanmu yang banyak, kau mengubah Kaisar Kerajaan Soba menjadi sesuatu yang bukan manusia bukan juga hantu! Aku tidak akan pernah melupakan wajahmu yang penuh dengki dan sadis! Bukan masalah jika kau tidak mengingatku, aku bisa menceritakannya padamu sekarang! Aku adalah Guru Besar He dari Kerajaan Soba! Kerajaan Soba yang sama yang memiliki dua pemimpin yang diubah menjadi makhluk yang bukan manusia dan bukan juga hantu olehmu!" Guru Besar He berseru, seperti iblis yang dipenuhi kebencian dan hasrat membalas dendam, matanya merah padam, dan menatap terpaku pada Kaisar Negeri Kondor yang berwajah pucat.     

"Kerajaan Soba sadar kami adalah negeri yang lemah dan kecil dengan populasi kecil dan mereka tidak berani berseteru atau mengganggu negeri lain, di mana kami memberikan semua yang diminta Negeri Kondor. Namun kau masih tidak mau membiarkan kami hidup tenang! Setelah kau mengubah Kaisar pertama kami menjadi seekor monster, kau mengubah Kaisar kami menjadi seorang bocah tanpa akal! Dan semua pengawal istana kami dibunuh di Ibu Kota Kekaisaran Negeri Kondor juga! Ini terus membuat hutang darah yang bertumpuk, semua dilakukan oleh kau seorang! Kembalikan pada kami kehidupan Kaisar terdahulu kami! Kembalikan pada kami Yang Mulia! Kembalikan pada kami begitu banyak nyawa orang baik di Kerajaan Soba!!" Guru Besar He berteriak pada Kaisar Negeri Kondor seperti orang gila. Kebencian yang begitu mendalam terpendam selama bertahun-tahun hingga bisa mencapai langit, namun karena negeri mereka begitu kecil ia menahannya dan tak berani membiarkan kebencian itu meledak. Akhirnya kini kebencian itu diberikan kesempatan untuk meledak tak terkendali!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.