Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

3Long Jiu berbicara dengan Qin Song cukup lama sebelum pergi bersama Jun Wu Yao dan yang lainnya.     

Sebelum Jun Wu Xie pergi, dia menginstruksikan Qin Song tentang beberapa hal; dia ingin dia memperhatikan kesamaan apa yang dimiliki oleh Utusan Roh, yang dibawa pergi, satu sama lain, dan juga mendengarkan dialog antara para penjaga untuk mengetahui lebih banyak petunjuk.     

Qin Song mendengarkan dengan tenang, hatinya dipenuhi dengan kepahitan, kepahitan yang tak dapat dijelaskan itu membuatnya kedinginan. Dia juga tahu bahwa pada saat ini, dia seharusnya tidak terlalu tertekan. Masih banyak hal yang harus dia lakukan. Dia hanya bisa bersorak dan berjuang keras.     

Setelah meninggalkan Penjara Jiwa, mata Long Jiu sedikit merah setelah menyaksikan saudara-saudara seperjuangannya dipaksa untuk tinggal di rumah bambu sempit itu, menyaksikan begitu banyak temannya menjadi sasaran kendali para pengkhianat, dia merasa sangat tidak enak.     

"Apakah kau menangis?" Jun Wu Xie berbalik untuk melihat Long Jiu yang bermata merah saat dia berjalan melewati hutan.     

Long Jiu meniup hidungnya, berpura-pura kuat, dan berkata dengan suara teredam, "Tidak, beberapa debu beterbangan ke mataku."     

"Semuanya akan menjadi lebih baik." Jun Wu Xie jarang menghibur orang, dan meskipun kata-katanya sederhana, itu membuat Long Jiu merasa jauh lebih baik.     

Melihat Jun Wu Xie dan Jun Wu Yao, dia mencoba yang terbaik untuk menjadi kuat. Itu belum berakhir, mereka masih punya kesempatan!     

"Tuan Agung, apa yang perlu aku lakukan?" Long Jiu bertanya dengan serius.     

Jun Wu Yao berkata, "Jangan khawatir." Selesai, dia menoleh ke Jun Wu Xie, matanya memantulkan cahaya yang memanjakan, "Ide bagus apa yang dimiliki Xie Kecil?"     

Otak gadis kecil ini cepat, dia pasti memikirkan beberapa skema.     

Jun Wu Xie tidak terburu-buru untuk berbicara saat dia menatap rumput dengan pemikiran yang dalam.     

Jun Wu Yao juga tidak terburu-buru, dia hanya berdiri diam di sampingnya.     

"Kita harus terlebih dahulu menemukan Meng Qiu." Jun Wu Xie tiba-tiba berbicara.     

"Pergi ke Pohon Roh?" tanya Jun Wu Yao.     

"Tidak." Jun Wu Xie menggelengkan kepalanya, "Biarkan dia datang menemukan kita atas kemauannya sendiri."     

"Hmm? Bagaimana kita membuatnya melakukan hal itu?" Ketertarikan Jun Wu Yao meningkat.     

Tatapan Jun Wu Xie jatuh pada Long Jiu.     

Long Jiu menjadi gugup di bawah tatapannya saat dia mulai memeriksa dirinya dari ujung kepala sampai ujung kaki, tetapi tidak menemukan sesuatu yang salah dengan orangnya. Tapi untuk alasan yang tidak diketahui, tatapan Jun Wu Xie membuatnya merasa sedikit merinding.     

"Jangan … Jangan menatapku seperti ini …." Dia merasa sedikit lemah.     

Jun Wu Xie menekuk jarinya dan memberi isyarat kepada Long Jiu, Long Jiu menggigil karena dia merasakan firasat buruk datang. Tapi, di bawah pengawasan Jun Wu Yao, dia hanya bisa menguatkan dirinya dan melangkah maju.     

"Meng Qiu adalah Gurumu?" Jun Wu Xie bertanya.     

"Dulu iya! Tapi sekarang dia tidak bisa dianggap sebagai guruku! Aku tidak memiliki guru yang jahat seperti itu." Long Jiu meludah dengan jijik.     

Jun Wu Xie tidak peduli dengan ledakannya.     

"Kau ditangkap, apakah Meng Qiu tahu?"     

Long Jiu menggelengkan kepalanya, "Aku tertangkap di tengah jalan. Setelah mereka menangkapku, mereka membawaku sepanjang perjalanan mereka. Kemungkinan besar mereka tidak melaporkannya ke Meng Qiu."     

"Apakah Meng Qiu tahu bahwa kau kembali bersama dengan Qin Song?" Jun Wu Xie bertanya lagi.     

"Kurasa … Dia tahu … Tua Lima dan aku selalu bepergian bersama. Ketika kami awalnya dikirim, Meng Qiu tahu." Long Jiu semakin bingung tentang apa yang sebenarnya direncanakan Jun Wu Xie.     

"Kau pergi." Kata Jun Wu Xie.     

"Pergi? Ke mana aku pergi?" Long Jiu sedikit bingung.     

Mata Jun Wu Yao sedikit memicing.     

"Menemui Meng Qiu."