Kota Roh Laut Baru (1)
Kota Roh Laut Baru (1)
Setelah menerima pesan Jun Wu Xie, Zi Fei dan anggota Rezim Malam pergi ke Kota Roh Laut dengan kapal, dan setelah dia tiba, dia menemukan betapa menakutkannya seluruh Kota Roh Laut telah berubah.
Zi Fei pernah menjadi bagian dari Dunia Atas, dan dia tidak asing dengan Kota Roh Laut. Tahun itu ketika dia dikejar oleh Dunia Atas, Kota Roh Laut adalah tempat terakhir dia melarikan diri. Dia masih ingat bahwa Kota Roh Laut selama waktu itu dipenuhi dengan bau darah yang menjijikkan dan ada orang-orang yang memiliki noda darah Binatang Roh Laut di pakaian mereka berjalan di jalanan dan gang seperti itu bukan apa-apa.
Tempat ini seperti api penyucian, kejam dan keji.
Tapi sekarang, Kota Roh Laut benar-benar berbeda.
Belum sebulan sejak Zi Fei datang ke Kota Roh Laut, tapi dia sudah bisa melihat perubahan kota ini. Anggota Rezim Malam dan Tentara Hantu berturut-turut dipindahkan ke Kota Roh Laut, menggantikan penduduk asli Kota Roh Laut, dan sekarang, orang-orang yang terlihat berjalan di seluruh Kota Roh Laut semuanya disamarkan oleh Rezim Malam dan Tentara Hantu.
Tanpa disadari siapa pun, seluruh Kota Roh Laut telah sepenuhnya diambil alih oleh Jun Wu Xie!
"Senior Zi Fei." Qiao Chu berjalan ke halaman dengan langkah tergesa-gesa. Sambil melihat Zi Fei yang sedang bermain dengan Binatang Roh Laut kecil di samping kolam, dia menyeringai dan berkata.
Zi Fei menoleh. Melihat Qiao Chu, dia sedikit mengangguk.
"Bagaimana keadaan bintang-binatang kecil ini akhir-akhir ini? Sepertinya mereka sudah pulih sepenuhnya. Mungkin mereka bisa kembali ke Laut Kematian tidak lama setelah ini?" Dengan leher terentang, Qiao Chu melihat sekilas ke kolam. Sebelum ini, Jun Wu Xie telah mengundang Zi Fei ke kota terutama untuk menyelamatkan dan menyembuhkan Binatang Roh Laut yang dibesarkan di penangkaran.
Selama sebulan penuh, yang dilakukan Zi Fei hanyalah menyembuhkan Binatang Roh Laut itu. Binatang Roh Laut yang dikurung terus-menerus sambil terus-menerus memasok darah mereka ke Kota Roh Laut hampir pulih setelah dirawat oleh Zi Fei. Hanya saja luka pada Binatang Roh Laut yang disebabkan oleh pipa bambu terlalu parah sehingga belum sepenuhnya sembuh. Jika mereka membiarkan Binatang Roh Laut kembali ke Lautan Kematian dengan segera, itu mungkin menyebabkan luka mereka memburuk, dan dengan demikian, yang bisa mereka lakukan hanyalah membiarkan Binatang Roh Laut tinggal di Kota Roh Laut untuk sementara, sehingga mereka dapat memulihkan diri dari cidera.
Yang lebih rumit adalah Binatang Roh Laut kecil yang telah ditangkap sejak muda. Mereka telah dikurung di Kota Roh Laut ketika mereka masih sangat kecil, tidak tahu apa-apa tentang dunia tetapi hanya melihat rekan-rekan mereka menderita. Mereka tidak memiliki orang tua untuk membimbing dan merawat mereka. Mereka bahkan tidak tahu arah berenang untuk menuju ke Laut Kematian.
Pada awalnya, Qiao Chu dan yang lainnya mencoba melepaskan Binatang Roh Laut kecil yang telah diselamatkan, kembali ke Laut Kematian, tetapi hasilnya membuat mereka terkejut. Saat Binatang Roh Laut kecil yang telah lama meninggalkan lautan kembali ke Laut Kematian, mereka segera mengeluarkan jeritan darah yang mengental dan membingungkan, berkeliaran di pantai, tidak mau pergi.
Tanpa memiliki pilihan lain, Qiao Chu dan yang lainnya hanya bisa mengembalikan binatang roh laut kecil itu dan membiarkan Zi Fei mengajari mereka sedikit demi sedikit, tentang pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh Binatang Roh Laut.
"Sudah hampir waktunya. Tunggu beberapa hari lagi dan kita bisa mengirim mereka kembali ke pulau terpencil. Di sana, Binatang Roh Laut dewasa akan mengajari mereka lebih banyak hal." Zi Fei tertawa. Dia sepenuh hati menyukai kehidupan kecil yang datang dari Laut Kematian.
"Itu bagus." Qiao Chu menggaruk kepalanya. Dia juga, menyukai Binatang Roh Laut kecil, tapi dia terlahir sebagai orang yang canggung yang tidak tahu bagaimana menahan diri, bahwa setiap kali dia membawa Binatang Roh Laut kecil di tangannya, makhluk kecil kecil itu akan menjadi sangat takut sehingga mereka hanya berteriak sekencang-kencangnya. Dan sekarang, yang bisa dia lakukan hanyalah diam-diam memperhatikan mereka dari samping.