Waktu Bersamamu

Diselamatkan Oleh \'Pahlawan\'



Diselamatkan Oleh \'Pahlawan\'

2"Tuan Zhuo…" Lu Zhihe langsung tersenyum melihat ke arah orang yang baru saja datang.     

"Tuan Zhuo, ini salah paham, salah paham…"     

Saat ini, Tang Ruolan mengangkat kepalanya, kemudian dia baru melihat ke arah pria yang menolongnya. Tinggi pria itu sekitar 170 sampai 189 cm dan terlihat berusia sekitar 40 tahunan. Pria itu menggunakan setelan jas buatan tangan yang dibuat dengan sangat baik dan bagus. Yang terpenting adalah wajahnya tidak terlihat mengancam, tapi seluruh tubuhnya mengeluarkan aura yang sangat kuat. Dapat terlihat bahwa pria itu adalah orang yang sangat penting.     

Saat Tang Ruolan merasakan tangan pria itu masih memegang pinggangnya, dia tersenyum malu dan berkata, "Terima kasih untuk yang tadi…"     

Saat pria paruh baya itu mendengar perkataan Tang Ruolan, dia tersenyum kecil. Bola matanya yang berwarna hitam fokus melihat wajah wanita yang ditolongnya tadi. Lalu, dia berkata, "Sama-sama, ini bukan hal besar."     

Tang Ruolan berdeham pelan dan berkata, "....Aku bisa berdiri sendiri."     

Setelah itu, pria tersebut baru melepaskan tangannya dari pinggang Tang Ruolan. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya dari Tang Ruolan, ke arah Lu Zhihe dan berkata, "Ini adalah perjamuan Yuchen, jangan membuat keributan, jadi sebaiknya kalian semua kembali ke tempat duduk masing-masing."     

Tang Ruolan sangat terkejut melihat sikap pria itu kepada Lu Zhihe. Tadi, dia mendengar bahwa Lu Zhihe memanggil pria itu dengan sebutan 'Tuan Zhuo'. Dia pun langsung yakin bahwa status pria itu pasti lebih tinggi daripada Keluarga Lu Zhihe. Tapi yang aneh baginya adalah pria bermarga Zhuo itu malah bisa memarahi Keluarga Cabang Lu di acara perjamuan Keluarga Lu Inti.     

Setelah mendengarkan perkataan pria itu, Lu Zhihe merasa tidak senang. Namun walaupun begitu, dia menarik Gong Xuemei kembali ke tempat duduk mereka.     

Saat Tang Ruolan masih kebingungan, pria itu memanggil seorang pelayan, kemudian berkata, "Bawa nyonya ini ke bawah untuk diperiksa apakah dia terluka atau tidak."     

"Ha? Oh, tidak perlu, aku baik-baik saja… Aku tidak terluka, kok." Tang Ruolan sedikit terkejut dengan sikap manis pria itu. Dia sama sekali tidak mengira pria itu bisa bersikap begitu perhatian kepada dirinya.     

Saat ini, Tang Mi menghampirinya dan berkata, "Mami…"     

Saat Tang Ruolan mendengar Tang Mi memanggilnya 'Mami', dia merasa kesal dalam hati. Kenapa dia harus memanggilku di saat seperti ini?! Kalau Tang Mi tidak memanggilku, maka aku kan bisa berpura-pura masih jomblo dan belum menika. Setelah dia terpikat olehku, maka aku baru akan mengatakan bahwa sebenarnya aku memiliki seorang anak perempuan, batinnya.     

Tang Ruolan mengira bahwa setelah pria itu mendengar perkataan Tang Mi, maka pria itu akan langsung menjauhinya. Tapi dia tidak menyangka pria itu malah tersenyum, bahkan senyumannya menjadi semakin dalam dari sebelumnya.     

"Ini anakmu?" tanya pria itu.     

"Iya, benar."     

"Anakmu terlihat manis, sama seperti dirimu."     

Dalam sekejap, Tang Ruolan tidak mengetahui bagaimana harus menanggapi perkataan pria itu. Dia merasa sedikit canggung sekaligus senang di keadaan seperti ini.     

Kemudian, ada seorang pria yang lebih muda darinya berjalan ke arahnya dan berkata, "Kak… di luar sudah hampir selesai, dia menyuruh kita untuk duduk dulu."     

Pria yang baru saja datang itu juga terlihat seperti seorang anak dari keluarga kaya raya. Saat melihat Tang Ruolan, dia langsung terkejut. Walaupun Tang Ruolan dan Tang Mi terlihat cantik, tapi dia tetap dengan sopan bertanya, "Kak, mereka ini…"     

Saat pria paruh baya itu mendengar perkataan pria yang lebih muda bertanya, dia hanya tersenyum kecil dan menjawab, "Tadi baru saja mengobrol sedikit sampai aku lupa memperkenalkan diri."     

Setelah mengatakan itu, dia mengeluarkan sebuah kartu nama dan memberikannya kepada Tang Ruolan sambil berkata, "Ini adalah kartu namaku, namaku Zhuo Mingfu. Ini adalah adikku, Zhuo Mingjin dan ini adik iparku, Song Xiulan."     

Saat mendengar itu, Tang Ruolan seketika seolah merasa dirinya sedang bermimpi. Zhuo Mingfu, Zhuo Mingjin… Kakak beradik… Aku… Aku baru saja dipeluk oleh Zhuo Mingfu! Batinnya.     

"Aku, aku Tang Ruolan… Ini anakku, Tang Mi. Untuk yang baru saja terima kasih banyak Tuan Zhuo, maaf sudah merepotkan." Tang Ruolan yang biasanya licik, saat ini dia malah tidak tahu harus bersikap seperti apa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.