Waktu Bersamamu

Kalung Milik \'Teratai Putih\' Itu Palsu



Kalung Milik \'Teratai Putih\' Itu Palsu

1"Xinluo, bagaimana kamu bisa datang ke sini?" Su Qing langsung menuruni tangga dengan terburu-buru dan menghampiri Tang Xinluo. Walaupun dia merasa khawatir dengan keadaan di ruang istirahat yang berada di lantai atas, tapi sekarang dia tidak berani mengatakan apa pun kepada Tang Xinluo. Tang Xinluo tiba-tiba muncul dengan perutnya yang besar, dia pun merasa khawatir jika sahabatnya ini mengetahui bahwa Lu Yuchen dan Gu Xuan'er masuk ke dalam ruang istirahat di lantai atas untuk waktu yang lama. Dan tidak kunjung turun. Dia khawatir itu bisa merangsang emosi Tang Xinluo. Dia diam-diam melihat penampilan Tang Xinluo, walaupun menggunakan pakaian hamil, tapi kemunculannya di pesta ini sama sekali tidak terlihat seperti menghancurkan suasana. Wanita ini masih terlihat begitu cantik, rambutnya yang panjang terurai di belakang kepalanya, kulitnya yang putih terlihat lembut dan wajahnya terlihat lebih berisi. Dia malah tetap terlihat begitu cantik dan dewasa.     

"Aku juga tidak tahu… Kamu harus bertanya kepadanya." Tang Xinluo melemparkan pertanyaan Su Qing kepada Yue Ze.     

Yue Ze sendiri masih terus memegang tubuh Tang Xinluo, walaupun Su Qing sudah menghampiri mereka dan memegangi tangannya yang satunya. Dia lalu tersenyum dan menjawab, "Aku membawa Xinluo kemari karena…"     

Sebelum Yue Ze menyelesaikan perkataannya, mereka semua mendengar suara pria yang terkejut.     

"Kakak ipar… Itu… Kalungmu… Dari mana kamu mendapatkannya?"      

Setelah Qiao Mohan mengatakan itu, Su Qing langsung melihat kalung yang dikenakan oleh Tang Xinluo. Dia berkata, "Sekarang aku ingat! Pantas saja aku merasa kalung Gu Xuan'er tidak asing… Kalung itu dan kalung ini sama persis!"     

"Kalung… Gu Xuan'er? Kalian sedang membicarakan apa?" Tang Xinluo menyentuh kalung yang dikenakannya, lalu dengan kebingungan berkata, "Aku sudah menggunakan kalung ini sejak aku masih kecil."     

"Aku tahu, kamu pernah menunjukkannya kepadaku saat masih kecil…" balas Su Qing.     

Saat mendengar pembicaraan kedua orang itu, Qiao Mohan langsung menyadari sesuatu. Dia tiba-tiba seperti orang gila yang berbalik badan dan berlari menaiki tangga.     

"Lu Qin, minggir…" kata Qiao Mohan. Dia sekarang memahami semuanya. Kalau kalung yang digunakan oleh Tang Xinluo asli, maka kalung yang palsu pasti milik si 'Teratai Putih' itu! Benar, kalung milik 'Teratai Putih' Itu pasti palsu! Dia sengaja mengeluarkan kalung palsu itu hari ini, jadi berarti… Dia pasti berencana untuk melukai Yuchen! Batinnya.     

"Tuan Qiao sebaiknya Anda turun." Lu Qin tetap berada di ujung tangga dan tidak membiarkan Qiao Mohan lewat.     

Qiao Mohan tidak mau membuang waktu lagi dan langsung melayangkan tinjunya, tapi Lu Qin dengan mudahnya menghindar. Dia hendak melewati Lu Qin, tapi anak buah sang presiden menghalangi jalannya juga.     

"Lu Qin sialan! Sekarang Yuchen dalam bahaya, tapi kamu masih berani menghalangiku? Kamu sebenarnya masih anggota Keluarga Lu atau bukan?!" ujar Qiao Mohan. Dia saat ini benar-benar sangat marah hingga sama sekali tidak menahan perkataannya sama sekali.     

Sebelum Lu Qin mengatakan apa pun, Shi Weizheng yang sejak tadi bersembunyi di belakang pria itu akhirnya bicara dengan tertawa, "Tuan Qiao sedang bicara apa? Tuan Chen adalah tamuku, bagaimana dia bisa berada dalam bahaya? Selain itu, semua orang juga menyaksikan Tuan Chen bukannya diculik dan dibawa ke atas, tapi dia sendiri yang pergi ke atas bersama nona muda itu. Mungkin saja Tuan Chen sekarang sedang menikmati waktunya, sebaiknya Tuan Qiao jangan mengganggu mereka."     

"Kamu…" Qiao Mohan benar-benar merasa sangat menyesal setelah mendengar perkataan Shi Weizheng. Dia menyesal karena tadi tidak menghalangi Lu Yuchen.     

Saat Shi Weizheng melihat Qiao Mohan yang tidak bisa berkata apa-apa, dia langsung merasa bangga. Namun, tidak lama kemudian dia langsung mendengar suara pria yang memesona dari bawah.     

"Ternyata seperti ini cara presiden baru Tiongkok memperlakukan tamunya. Mendengar berita tidak sama saat menyaksikan secara langsung, menarik…"     

Yue Ze masih tetap memegang tubuh Tang Xinluo dan dengan perlahan menaiki tangga dengan langkah yang tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.