Waktu Bersamamu

Warna Mata Anak-Anak



Warna Mata Anak-Anak

3Yue Ze tiba-tiba melihat ke arah kedua anak yang ada di samping Tang Xinluo. Tang Xinluo berhenti menarik pakaian Yue Ze saat melihatnya yang tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menggendong salah satu bayi. Dia hanya terdiam melihat bayi yang ada di dalam gendongannya itu. Dia terlihat benar-benar tertegun.     

Tang Xinluo merasa ada yang janggal. Dia hendak memanggil Yue Ze. Namun kemudian, dia melihat pria itu yang tiba-tiba tersenyum. Satu detik kemudian, dia melihat senyuman hangat di wajah pria itu. Senyuman yang tidak pernah dilihatnya sebelumnya. Tang Xinluo sendiri tidak mengetahui bahwa bayi yang digendong oleh pria itu saat ini adalah anak perempuan yang baru saja dilahirkannya.     

Bayi ini terlihat sangat berbeda dengan Youyou yang lahir secara prematur, pikir Yue Ze.     

Awalnya, Yue Ze mengira bahwa semua bayi yang baru lahir akan sangat kecil seperti monyet kecil. Namun untuk membuktikan pemikirannya tadi, dia menggendong bayi itu lebih dekat ke wajahnya. Dengan hanya melihatnya sebentar, dia merasa dirinya sudah terpikat oleh bayi yang ada di dalam gendongannya itu. Mungkin karena bayi itu lahir tepat waktu dan saat mengandung Tang Xinluo mendapatkan nutrisi yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga bayi yang ada di dalam gendongan Yue Ze itu memiliki kulit seputih salju dan wajahnya terlihat sangat lembut. Bayi perempuan itu sedang memejamkan matanya, namun bibirnya terlihat seperti sedang tersenyum kecil. Dia terlihat begitu tenang dan cantik. Bayi perempuan yang putih dan lucu itu terlihat seperti gumpalan putih yang menggemaskan, yang membuat hatinya seketika merasa senang walaupun baru melihatnya.      

Mungkin karena merasakan dirinya tiba-tiba digendong, bayi perempuan itu terkejut dan membuka matanya. Kemudian, dia melihat wajah Yue Ze yang sangat asing baginya. Saat melihat bayi perempuan itu membuka matanya, Yue Ze seketika terlihat sangat terkejut kedua tangannya menjadi gemetar, tapi untung saja refleknya sangat cepat, sehingga dia kembali memeluknya dengan stabil. Dia seperti tidak bisa memercayai apa yang dilihatnya saat ini. Kulit putih, wajah kecil, dua mata berwarna biru laut berbinar yang terlihat seperti dua batu safir… Apa ini… anak Xinluo? Batinnya.     

Yue Ze melihat bayi perempuan yang dia gendong itu, jika bukan karena dia takut melukainya, maka dia pasti sudah memeluknya dengan lebih erat. Muncul sebuah pemikiran di dalam kepalanya, walaupun dia merasa hal itu sangat tidak masuk akal dan tidak mungkin, tapi dia merasa dirinya mungkin benar-benar mengetahui apa yang sedang terjadi. Dia berusaha menekan perasaannya yang bergejolak itu, lalu dia menundukkan kepalanya dan berkata kepada Tang Xinluo, "Xinluo… Kamu jangan salah paham, tidak ada orang yang menukar bayimu, mereka adalah anak-anakmu."     

Setelah mengatakan itu, Yue Ze membungkukkan tubuhnya, lalu meletakkan bayi perempuan yang dia gendong itu ke samping bantal Tang Xinluo. Tang Xinluo sedikit memiringkan kepalanya untuk melihat bayi perempuannya. Anaknya itu memiliki bentuk mata seperti buah persik, sepasang mata yang indah, sama dengan miliknya. Walaupun baru saja lahir, sehingga semua fitur wajahnya belum terbentuk sempurna dan menonjol, tapi dia dapat melihat mata dan alis bayinya itu sama dengan miliknya. Tanpa melakukan tes DNA pun, dia langsung dapat mengenali bahwa itu memang anaknya dengan sekali melihat. Hanya saja, kedua mata bayi perempuan itu terlihat sedikit tidak sama dengan miliknya. Kedua matanya yang berwarna biru itu terlihat seperti semesta, seolah ada begitu banyak bintang bersinar di dalamnya. Hanya dengan melihatnya, maka bisa membuat orang terpikat dengan matanya yang berwarna biru itu. Dia membuka mulutnya dengan tertegun, dia sama sekali tidak bisa memercayai hal ini. Kenapa warna mata anakku bisa berwarna biru?! Batinnya.     

"Kenapa… warna mata anakku bisa berwarna biru?!" tanya Tang Xinluo. Dia tidak bisa memercayai hal ini. Dia yakin itu adalah anaknya dan dia juga yakin bahwa dia hanya pernah berhubungan dengan Lu Yuchen seorang.     

"Kakaknya? Apa warna mata kakaknya?" tanya Tang Xinluo lagi. Aku dan Yuchen adalah orang Tiongkok. Kami berdua orang Tiongkok, jadi bagaimana mungkin anak kami bisa memiliki mata berwarna biru? Kalau kelak mereka memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Yuchen, aku tidak tahu apakah Yuchen akan mengakui mereka atau tidak… Pikirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.