Waktu Bersamamu

Bertemu (7)



Bertemu (7)

0"Hmm…" Lu Yuchen melihat ke arah Yue Xinluo, lalu langsung berkata, "Aku berikan waktu dua menit, lalu kamu akan audisi lebih dulu."     

Bahkan Lu Yuchen sendiri tidak sadar bahwa suaranya saat bicara kepada Yue Xinluo menjadi lebih lembut.     

"Aku, aku audisi lebih dulu…?" Yue Xinluo sama sekali tidak pernah terpikir untuk benar-benar mengikuti audisi. Namun, setelah teringat tujuannya, dia dengan cepat berkata, "Baiklah…"     

Yue Xinluo sama sekali bukan aktris, tapi jika dia bisa mendapatkan peran ini, maka dia berpikir dirinya akan memiliki lebih banyak waktu untuk bisa berhubungan dengan Lu Yuchen. Melihat Lu Yuchen yang berpura-pura tidak mengenalku membuatku sadar dengan jelas kalau aku tidak akan mudah mendekatinya, jadi aku harus mendapatkan peran ini! Batinnya.     

Yue Xinluo membaca buku naskah yang ada di tangannya dengan cepat. Untung saja dialognya tidak banyak karena adegan yang harus diperankannya itu lebih berfokus pada gerakan dan perubahan ekspresi. Dengan cepat dia masuk ke dalam karakter peran yang harus dimainkannya. Dia sama sekali tidak menyadari sorot mata orang-orang di sekitarnya yang dengan cepat berubah.     

Setelah audisi dilakukan selama 3 hari, ini pertama kalinya Lu Yuchen bicara begitu banyak kepada peserta audisi. Mereka yang menjadi juri audisi serta Lu Jiu tanpa sadar langsung berpikir bahwa terlepas dari kemampuan akting Yue Xinluo, mereka tidak akan menentang jika Lu Yuchen menginginkannya mengambil peran ini.     

Sedangkan Ke Yun yang merupakan pemeran utama laki-laki sudah melihat adegan apa yang harus diperankan oleh Yue Xinluo. Dia pun dengan cepat masuk ke dalam perannya. Karena melihat Yue Xinluo adalah wanita yang membuat Lu Yuchen tertarik, dia pun mengeluarkan kemampuannya 100% untuk memerankan adegan tersebut. Dia ingin membuat Lu Yuchen merasa puas.     

Dua menit berlalu dengan sangat cepat. Yue Xinluo sudah selesai bersiap-siap. Dia meletakkan buku naskah dan tasnya, lalu menganggukkan kepalanya kepada Lu Yuchen, sutradara, dan penulis naskah untuk memberi hormat. Namun, dia tidak memperkenalkan dirinya, dia malah langsung berjalan ke arah Ke Yun.     

Sementara itu, Ke Yun sedang berdiri di depan sofa dan hendak meletakkan buku naskahnya, namun Yue Xinluo sudah berjalan ke arahnya sebelum dia mempersiapkan diri. Sebelum Ke Yun mempersiapkan diri, Yue Xinluo sudah berada di depannya, lalu mendorongnya. Kedua tangan kecilnya yang lembut itu langsung menyentuh dada Ke Yun dan menekannya ke arah sofa saat belum siap.     

Adegan pertama di dalam buku naskah itu adalah Xingluo, pemeran utama perempuan, harus menunjukkan sisi iblisnya dan memikat pemeran utama laki-laki. Yue Xinluo masuk ke dalam karakternya dengan sangat cepat. Wajahnya yang sebelumnya terlihat manis, lemah, cantik, dan memesona seketika berubah. Dia tersenyum kecil dengan kedua matanya yang indah itu dan membuatnya terlihat semakin memikat.     

"Shengzun…" Suara lembut dan manis Yue Xinluo sudah tidak ada lagi. Saat ini, suaranya terdengar serak dan seksi. Dia mendekatkan tubuhnya ke arah tubuh Ke Yun dan bersikap centil untuk memikatnya. Namun, sebelum dia bisa masuk ke adegan selanjutnya, tiba-tiba terdengar suara pria yang dingin dan tidak berperasaan.     

"Cukup…" Raut wajah Lu Yuchen tampak sangat dingin. Sorot matanya terlihat kesal dan penuh kebencian, dia terlihat seolah ingin menghancurkan Ke Yun.     

Yue Xinluo tertegun, lalu menoleh ke arah Lu Yuchen. Tadi aku baru saja memaksa diriku untuk masuk ke dalam peran, aktingku tidak seburuk itu, kan? Tapi, kenapa saat aku baru mulai berakting Lu Yuchen malah menyuruhku berhenti? Pikirnya.     

"Kamu, diganti!" ucap Lu Yuchen. Setelah adegan singkat itu, dia langsung mengatakannya dengan suara yang dingin dan sikap yang santai.     

Yue Xinluo merasa tidak berdaya. Sudah kuduga, aku memang tidak bisa berakting. Sepertinya, rencanaku untuk mendekati Lu Yuchen harus tertunda. Seperti dugaanku, sangat sulit untuk mendekatinya, dia tidak mau dekat-dekat denganku lagi, gumamnya dalam hati.     

Kemudian, Yue Xinluo melepaskan tangannya dari dada Ke Yun dan perlahan bangkit berdiri. Dia dengan sopan membungkukkan tubuhnya ke arah Lu Yuchen, sutradara, dan penulis naskah. Setelah itu, dia berbalik badan dan langsung hendak berjalan kembali menuju barisannya.     

"Tunggu, kamu mau ke mana?" Lu Yuchen langsung menahan Yue Xinluo saat melihatnya berbalik badan. Dia tidak mengerti, namun dia merasakan perasaan sedih saat melihat wanita itu yang hendak pergi. Dia tidak ingin wanita itu pergi.     

"Aku… Bukannya Anda mengatakan aku akan diganti?" tanya Yue Xinluo. Dia melihat ke arah Lu Yuchen sambil mengedip-ngedipkan matanya dengan kebingungan. Bulu matanya yang lentik itu bergerak dan matanya berbinar polos. Sorot matanya terlihat jernih dan wajahnya tampak menggemaskan.     

Rasa kesal di mata Lu Yuchen seketika menghilang dan sikap sabar terlihat di sorot matanya. Dia mengulurkan jari telunjuknya dan menggerakkannya untuk memanggil Yue Xinluo agar menghampirinya sambil berkata, "Maksudku, yang diganti adalah orang yang akan berperan denganmu. Kamu… sini… Kamu akan melakukan adegan itu denganku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.