Waktu Bersamamu

Dia Seperti Ini, Apa Itu Berarti Kami Berbaikan? (3)



Dia Seperti Ini, Apa Itu Berarti Kami Berbaikan? (3)

2"Kenapa tidak bisa tidur?" Lu Yuchen bertanya sambil terus bergerak.     

Yue Xinluo hampir tidak bisa merasakan tubuhnya karena Lu Yuchen. Tadi, dia baru saja memikirkan apa saja yang hendak dia bicarakan dengan Lu Yuchen. Namun, setelah pria itu terus bergerak dan menyentuh bagian sensitifnya, baru akhirnya bisa mengatakan beberapa kata setelah beberapa saat, "Terlalu… Terlalu bergoyang…"     

Lu Yuchen tidak menunggu Yue Xinluo bicara lagi, dia langsung menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya. Ciumannya sama seperti dengan karakternya, mendominasi dan tidak bisa ditolak. Dia mencium bibir wanita itu dengan perasaan serakah. Setelah menciumnya, dia bertanya, "Kamu suka atau tidak aku menciummu seperti ini?"     

Di saat seperti ini, bagaimana mungkin Yue Xinluo bisa mengatakan tidak, dia menganggukkan kepalanya, pandangannya terlihat kabur, lalu dengan suara yang lembut dan pelan dia menjawab, "Suka…"     

'Kepribadian Kedua' yang baru mengalami cinta pertama itu langsung mengingat hal tersebut. Ternyata Alice menyukai ciuman yang agresif seperti ini, batinnya.     

Kemudian, Lu Yuchen kembali mengubah caranya. Kali ini, dia tidak hanya mencium Yue Xinluo dengan agresif dan mendominasi, namun juga menggigit bibir malang wanita itu yang sejak tadi sudah merah dan bengkak.     

"Kalau seperti ini, kamu suka atau tidak?"     

Jelas-jelas yang ditanyakan adalah hal yang memalukan, namun Yue Xinluo merasa suara Lu Yuchen terdengar seperti seorang profesor yang bertanya kepada muridnya yang sedang mempelajari tentang sebuah rumus. Dengan wajah memelas, dia menganggukkan kepalanya dan kembali menjawab, "...Suka."     

Dengan keadaan seperti ini di atas ranjang, bagaimana bisa aku mengatakan tidak suka?! Gumam Yue Xinluo dalam hati.     

Ternyata, dia menyukai ciuman yang seperti ini, pikir Lu Yuchen. Dia diam-diam kembali mengingat hal tersebut.     

Kemudian, Lu Yuchen mencoba berbagai macam cara mencium yang terpikirkan olehnya kepada Yue Xinluo. Setelah dia tidak terpikirkan cara lain lagi, dia akhirnya melepaskan bibir yang malang itu.     

Napas Yue Xinluo terengah-engah. Dia merasa seperti dirinya akan kehilangan nyawanya karena kekurangan oksigen. Lu Yuchen yang tidak melakukan itu selama empat tahun benar-benar mengerikan! Batinnya.      

Namun sayang sekali, sebelum Yue Xinluo bahkan bisa mengatur napasnya, Lu Yuchen yang sedang menindih tubuhnya tiba-tiba mundur sedikit. Kemudian, tangannya yang besar itu memegang kedua kaki wanita itu dan mengangkatnya ke atas.     

"Kamu… Tunggu, tunggu, kamu mau apa lagi?!" Yue Xinluo tiba-tiba saja memiliki perasaan buruk. Jangan bilang dia mau… Batinnya.      

Dan benar saja, Yue Xinluo melihat sebuah perasaan yang dalam pada sorot mata Lu Yuchen. Lalu, dia melihat Yue Xinluo dan dengan wajah serius berkata, "Kita harus mencoba berbagai macam pose…"     

Sorot mata Lu Yuchen yang dalam itu menatap wajah Yue Xinluo, lalu bergerak ke bawah, ke dadanya, kemudian ke pinggangnya, lalu…      

"Tunggu, tunggu! Tuan Chen, Tuan Muda Lu… Hari ini, aku benar-benar sudah tidak kuat lagi. Kamu, kamu biarkan aku istirahat dulu, hm? Kita bisa bicara nanti," tutur Yue Xinluo. Bagian bawah tubuhnya bahkan masih ada di dalam tubuhku, dia belum mengeluarkannya! Kalau dia mau mengubah pose di dalam keadaan seperti ini, maka aku benar-benar tidak akan bisa menahannya lagi! Batinnya.     

Melihat wajah Lu Yuchen yang ragu-ragu, Yue Xinluo kembali bicara, "Yuchen, aku benar-benar sangat lelah… Biarkan aku istirahat sebentar. Aku… Aku sekarang sepenuhnya milikmu, dari ujung kepala hingga ujung kaki adalah milikmu. Nanti kita masih punya banyak waktu, kamu tenang saja, aku janji tidak akan kabur lagi dan kita akan terus bersama-sama, ya?"     

Yue Xinluo mengira bahwa kepergiannya yang tiba-tiba empat tahun yang lalu itu membuat Lu Yuchen memiliki hasrat untuk memilikinya. Oleh karena itu, dia mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan pergi atau kabur lagi. Sedangkan itu, Lu Yuchen sama sekali tidak mengetahui bahwa ada maksud lain dibalik kata-kata Yue Xinluo itu. Namun, gerakannya akhirnya berhenti karena kata-kata itu, sehingga mereka tidak jadi melakukannya dengan pose yang berbeda.     

Lu Yuchen menggigit telinga Yue Xinluo, kemudian menjilatnya. Setelah itu, dengan suara yang pelan, berat, dan lembut dia berkata, "Kamu harus ingat dengan perkataanmu barusan, kamu adalah milikku, seluruhnya milikku, dari ujung kepala hingga ujung kaki."     

Akhirnya, Lu Yuchen bersedia melepaskan Yue Xinluo yang malang itu. Hanya saja, dia tetap menggunakan pose yang terakhir untuk melakukannya satu kali lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.