Waktu Bersamamu

Kamu adalah Wanita Kemarin Malam (8)



Kamu adalah Wanita Kemarin Malam (8)

1"Lu Yuchen, kalau ada yang mau kamu katakan, maka kita bisa bicara, jangan gegabah…" Yue Xinluo merasa panik saat melihat Lu Yuchen menatap dirinya dengan sorot mata yang muram. Dia tidak pernah melihat sorot mata pria itu yang seperti ini sebelumnya. Sorot matanya terlihat seperti lubang hitam yang menarik tubuhnya sedikit demi sedikit.      

Yue Xinluo saat ini hanya menggunakan celana dalamnya karena semua pakaiannya yang lain sudah menjadi potongan kain karena Lu Yuchen. Dia hanya bisa merapatkan kedua kakinya dan menggunakan tangannya untuk menutup dadanya, serta menghindari sorot mata pria itu. Dia tiba-tiba merasa takut. Rasa takut yang belum pernah dirasakannya sebelumnya. Lu Yuchen yang dulu juga akan menggunakan sorot mata seperti ini saat ingin membuatnya menjadi mangsanya. Saat itu, sorot mata Lu Yuchen seperti sorot mata binatang buas yang sedang memperhatikan mangsanya. Sedangkan saat ini, Lu Yuchen melihat ke arahnya dengan sorot mata yang dalam, muram, serta berdarah dingin. Sorot mata yang rumit itu membuatnya merasa tidak tenang. Dia tidak mengetahui apa alasan perubahan sikap pria ini yang tiba-tiba. Pasalnya, pria ini terlihat masih baik-baik saja sebelumnya.     

Yue Xinluo pun mencoba untuk bicara, "Lu Yuchen, kamu… Sebenarnya kamu mau apa? Aku, aku kedinginan…"     

Yue Xinluo tahu tidak ada gunanya dia bersikap keras di saat seperti ini. Jadi, dia menyesuaikan diri dan bersikap lemah untuk meluluhkan hati Lu Yuchen. Dan akhirnya, cara itu memang benar-benar berhasil. Tadi, dia berkata dengan suara yang memelas, kemudian dia menarik ujung lengan pakaian Lu Yuchen dengan menyedihkan. Setelah menunjukkan sisi lemahnya, semua aura dingin pria yang berdiri di depan wastafel itu tiba-tiba menghilang. Sebenarnya, tanpa sikap yang jelas dari pria ini, dapat terlihat apakah pria ini sebenarnya sedang marah atau tidak. Namun, dia merasa seolah amarah pria itu seketika berkurang saat dirinya mulai bicara.     

Yue Xinluo sama sekali tidak mengetahui bahwa dua menit yang lalu, Lu Yuchen yang berdiri di depannya saat ini hampir saja mengulurkan tangannya untuk mencekik lehernya karena melihat bekas ciuman yang ditinggalkan oleh 'Kepribadian Pertama' kemarin malam. Saat perasaan obsesinya mulai meluap, tidak mudah untuknya bisa mengendalikan hal itu. Dia seolah ingin membunuh wanita itu. Pasalnya, baginya, Yue Xinluo adalah miliknya dan tidak ada yang boleh memeluknya walaupun itu adalah kepribadiannya yang lain. Saat dia melihat secara langsung semua bekas merah yang ditinggalkan oleh 'Kepribadian Pertama' di tubuh wanita ini, dia seketika merasa sangat marah dan ingin membunuhnya dengan tangannya sendiri. Rasa cemburu yang begitu meluap di alam hatinya itu membuatnya menjadi sangat kacau. Saat sudah tidak tahan lagi, dia sangat ingin mencekik leher kecil dan rapuh Yue Xinluo. Hanya saja, hatinya merasa sangat tidak rela dan membuatnya tidak bisa melakukan hal itu. Selain 'mimpi indah' yang dimilikinya saat masih kecil, ini pertama kalinya ada wanita lain yang muncul di depannya dan membuatnya tidak bisa menolaknya. Dia menyukai Yue Xinluo. Dia menyukainya tanpa alasan. Dia menyukai aroma tubuhnya, dia menyukai perasaan saat memeluknya, dia ingin selalu dekat dengannya, dan dia ingin memiliki semua yang berhubungan dengannya.     

Jika sebelumnya 'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen tidak mengerti apa perasaan spesial yang dirasakannya kepada Yue Xinluo, mulai saat ini dia akhirnya memahaminya. Dia ingin memiliki Yue Xinluo seutuhnya, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, mulai dari luar hingga dalam, dia ingin semuanya menjadi miliknya. Dia bukan orang yang bersikap ragu-ragu dalam membuat keputusan, dia akan melakukan apa yang dipikirkan olehnya.     

Lu Yuchen lalu menundukkan kepalanya, dia mengangkat dagu Yue Xinluo dan langsung mencium bibir merah dan memesona miliknya.     

"Hmm…" Yue Xinluo merasa kesakitan, namun dia tidak berani mendorong Lu Yuchen. Dia merasa sisi galak Lu Yuchen saat ini benar-benar sangat menakutkan. Otot pria itu yang kuat seolah memiliki kekuatan yang tidak terbatas seperti monster yang marah dan bisa merobek tubuhnya kapan saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.