Waktu Bersamamu

Dia Memperlakukannya dengan Berbeda



Dia Memperlakukannya dengan Berbeda

3Sebuah perasaan frustasi yang begitu dalam memenuhi hati Yue Xinluo. Dia merasa bahwa dirinya seperti badut. Hingga detik ini, dia baru sadar bahwa sejak dia kembali kemari hingga detik ini, dia sudah melakukan banyak hal yang bodoh. Dia menundukkan kepalanya dengan kedua sikunya berada di atas meja. Dia lalu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Setelah beberapa saat berlalu, dia menghela napas dengan perasaan frustasi.     

"Siapa yang menindasmu hingga kamu menghela napas seorang diri di sini?"      

Suara pelan dan berat pria terdengar dari arah pintu kantornya. Yue Xinluo pun tertegun. Dia langsung mengangkat kepalanya dan melihat bola mata berwarna hitam seorang pria yang sedang melihat ke arahnya dengan tatapan yang dalam.     

"Kenapa? Apa kamu terlalu lelah bekerja?" Pria yang muncul di depan pintu kantor Yue Xinluo itu bertubuh tinggi dan besar. Dia berdiri di sana dan menunjukkan aura keberadaannya yang kuat.     

Yue Xinluo melihat pria itu dengan tertegun. Kemunculan Lu Yuchen yang tiba-tiba itu membuatnya tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Bukannya dia seharusnya sedang mencari wanita yang bersama dengannya kemarin malam? Tanyanya dalam hati.     

Saat Lu Yuchen melihat Yue Xinluo membuka mulutnya dan melihat dirinya dengan wajah tertegun, dia merasa tidak senang. Setelah melihat wanita ini, maka dia pasti ingin memperhatikannya. Sedangkan saat ini, wanita itu tidak terlihat dalam keadaan yang baik. Dia pun berdeham untuk menarik perhatiannya.     

"Pekerjaan hari ini tidak banyak, kalau kamu lelah… Kamu bisa pergi ke ruang istirahat yang ada di kantorku untuk tidur sebentar," ujar Lu Yuchen. Awalnya, Lu Yuchen ingin mengatakan 'Kalau kamu lelah, maka kamu bisa pulang', tapi setelah perkataannya sudah berada di ujung lidahnya, tanpa sadar menjadi berubah. Dia sendiri tidak mengerti, dia hanya merasa ingin melihat Yue Xinluo lebih lama dan tidak ingin wanita itu pergi. Baginya, wanita ini berbeda dari Tang Mi dan yang lainnya. Saat ini, dia berharap bahwa wanita yang bersama dengan dirinya sepanjang malam adalah Yue Xinluo. Dia adalah orang yang selalu berpendirian teguh, jadi dia selalu memahami apa yang diinginkannya. Namun saat di depan Yue Xinluo, akan muncul perasaan ingin tahu yang membuatnya merasakan hal yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.     

"Ah… Oh, tidak… Tidak perlu." Akhirnya, Yue Xinluo menemukan suaranya yang sebelumnya seolah menghilang. Dia juga melambaikan tangannya dengan panik. Sikapnya saat ini sangat berbeda dengan saat dirinya selalu bersikap percaya diri di depan Lu Yuchen sebelumnya. Bagaimana bisa aku melakukan hal itu! Kemarin malam aku baru saja bersama dengannya sepanjang malam, sekarang seluruh tubuhku penuh dengan bekas ciuman dan gigitan yang dia tinggalkan, jadi bagaimana bisa aku menghadapinya seolah tidak terjadi apa pun?! Itu sangat sulit! Batinnya.     

Wajah tampan Lu Yuchen terlihat menjadi sedikit dingin. Dia merasakan sebuah perasaan yang aneh di dalam hatinya saat menerima penolakan kuat dari Yue Xinluo. Saat ini, dia seolah sangat ingin menahan tangan kecil wanita itu, kemudian menariknya ke dalam pelukannya agar tidak bisa menolak dirinya lagi. Perasaan tidak senang yang meluap itu seolah sebuah monster yang mengamuk di dalam tubuhnya.     

Lu Yuchen mengerutkan alisnya, kemudian dia memalingkan pandangannya dan tidak melihat wajah Yue Xinluo lagi. Pasalnya, jika dia terus melihat wajah wanita itu, maka dia tidak bisa menjamin apa yang bisa dilakukannya. Terlebih lagi, di seluruh lantai saat ini, hanya ada dirinya dan Yue Xinluo. Monster yang ada di dalam tubuhnya yang selama ini tertidur seolah bangkit. Dia pun mengulurkan tangannya dan menekan pelipisnya. Dengan suara dingin, dia berkata, "Suruh Direktur Chen untuk menemuiku…"     

Setelah mengatakan hal itu, Lu Yuchen meninggalkan kantor asisten dengan wajah datar. Setelah Lu Yuchen pergi, Yue Xinluo akhirnya merasa lega. Dia pun langsung bersandar di kursinya dengan lemas. Auranya terlalu kuat. Selain itu… aku merasa seolah tertangkap setelah melakukan kesalahan, aku jadi sama sekali tidak bisa bersikap tenang seperti dulu di depannya lagi. Setelah aku melihat kedua bola matanya yang berwarna hitam, aku langsung merasa seolah berdiri di depannya dengan keadaan telanjang! Tidak bisa, aku tidak bisa berada di sini lagi, pikirnya.     

Yue Xinluo kemudian menghubungi Direktur Chen dan menyampaikan pesan Lu Yuchen. Kemudian, dia mulai membuat surat pengunduran dirinya. Dia tiba-tiba saja merasa sangat lelah dan tidak memiliki keberanian untuk meneruskan semua ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.