Waktu Bersamamu

Dia Seperti Ini, Apa Itu Berarti Kami Berbaikan? (1)



Dia Seperti Ini, Apa Itu Berarti Kami Berbaikan? (1)

0Yue Xinluo tidak berani untuk bergerak, dia hanya bisa menerima ciuman Lu Yuchen yang agresif dan mendominasi itu. Pria itu menahan tubuhnya dengan sangat erat. Dia hanya duduk di atas wastafel dan membiarkan pria itu menciumnya dengan agresif. Pria itu bersikap seperti ingin menelannya saat ini, lidahnya yang panas itu menjelajahi mulutnya, dan juga menggigit bibir wanita itu. Semua yang dilakukan oleh Lu Yuchen itu membuat bibir Yue Xinluo yang manis menjadi merah dan bengkak.     

Saat ini, Yue Xinluo benar-benar merasa takut dengan sikap Lu Yuchen. Sikapnya yang begitu mendominasi dan agresif ini membuatnya merasa itu lebih menakutkan daripada saat pria itu yang baru mengonsumsi 'racun biru'. Padahal, saat ini dia dalam keadaan sadar, tapi caranya memegangku, menciumku, malah seperti monster yang melampiaskan amarahnya, batinnya.     

Ketika Lu Yuchen mencium Yue Xinluo, dia membuat tubuh wanita itu menyentuh tubuhnya. Lalu, saat dia menggigit bibir wanita itu, tidak terasa seperti sebuah perasaan cinta, namun seperti sedang menghukumnya.     

Yue Xinluo tiba-tiba merasa dirinya memahami sesuatu. Benar… Dia seperti sedang menghukumku! Ciuman ini tidak hanya terasa penuh dengan perasaan posesif dan mendominasi seperti yang biasanya dilakukannya, tapi juga membuatku merasa diriku sedang dihukum, jadi apa dia sekarang sedang menghukumku karena aku meninggalkannya empat tahun yang lalu? Pikirnya.     

Tiba-tiba, Yue Xinluo tersadar akan hal itu. Tangan kirinya yang sebelumnya berada di dada pria itu, tiba-tiba bergerak ke atas dan memeluk lehernya. Kalau ini adalah hukuman yang dia inginkan, maka aku bersedia menerimanya. Aku tidak akan menuntut apa pun, selama setelah dia menghukumku dan dia bisa menerimaku lagi, maka aku tidak keberatan… Pikirnya lagi.     

Perubahan sikap Yue Xinluo yang sebelumnya menolaknya, namun sekarang malah memeluk lehernya, tentu saja membuat Lu Yuchen merasa senang. Bibirnya akhirnya melepaskan bibir wanita itu dan dia tidak menyiksa bibir malang itu lagi. Hanya saja, belum sampai dua detik, bibir tipisnya sudah bergerak ke bawah dan mulai mencium bekas ciuman yang ada di leher wanita itu.     

Saat ini Yue Xinluo merasa ingin menangis. Itu karena Lu Yuchen kembali menyentuh bekas ciuman kemarin malam. Kemudian, dia terus bergerak ke bawah dan tidak melewatkan satu senti pun kulitnya.     

"Lu Yuchen, kamu… jangan seperti ini… Kalau luka baru ditambah di atas luka lama, maka nanti lukanya susah untuk sembuh!" tutur Yue Xinluo. Dia tidak bisa berpura-pura kuat lagi, tangannya yang kecil itu memegang rambut Lu Yuchen dan memohon kepada pria yang sedang membenamkan kepala di dadanya. Sebuah bekas ciuman sangat sulit ditutupi, namun jika ditambah lagi di tempat yang sama, maka itu sama saja seperti Lu Yuchen tidak ingin Yue Xinluo untuk bertemu dengan orang lain. Saat ini adalah musim panas, sehingga tidak mungkin jika dia menggunakan pakaian dengan leher yang tinggi.     

Lu Yuchen sama sekali tidak menghiraukan permohonan Yue Xinluo itu. Walaupun dia merasa sedikit tidak tahan saat mendengar suara Yue Xinluo yang memohon kepada dirinya, namun sisi egois di dalam dirinya tidak ingin membiarkan ada bekas dari pria lain di tubuhnya. Meskipun secara logika pria lain itu adalah dirinya sendiri, namun dia tetap tidak menginginkan hal itu. Dia menggigit kulit wanita itu sedikit demi sedikit. Mulai dari leher ke tulang selangka, hingga ke dada Yue Xinluo yang sangat memesona.     

"Hmm…" Yue Xinluo tidak tahan untuk merintih pelan.     

Namun, Lu Yuchen tidak peduli. Dia terus melakukan apa yang dia inginkan. Dia menggigit semua bekas ciuman atau gigitan yang berasal dari kemarin malam dan menutupinya dengan gigitan serta ciuman darinya. Dia benar-benar melakukan apa yang dia inginkan. Dari ujung kepala hingga ujung kaki, dari dalam hingga luar, dia ingin meninggalkan seluruh tandanya di tubuh Yue Xinluo.     

Cangkang keras Yue Xinluo akhirnya perlahan mulai hancur karena ciuman dan gigitan dari Lu Yuchen itu. Awalnya, dia ingin mendorongnya, namun dia sudah terperangkap begitu dalam di dalam jaring yang dibuat oleh pria itu. Jika bukan karena dia masih memiliki perasaan keras kepala dan harga diri, maka saat ini dia sangat ingin mengatakan kepada Lu Yuchen, 'Walaupun kamu tidak mencintaiku lagi, walaupun kamu memiliki wanita lain di hatimu, aku tetap ingin kembali bersamamu asalkan kamu masih mau melihatku, walaupun hanya sedikit…'     

Yue Xinluo mengetahui bahwa perasaan seperti itu sangat rendah, namun dia juga tidak bisa berbuat apa-apa akan hal itu. Dia seperti kupu-kupu yang terperangkap di dalam jaring dan tidak bisa keluar lagi. Itu karena dia sangat mencintai Lu Yuchen. Sejak empat tahun yang lalu, takdir mereka berdua sudah terikat satu sama lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.