Waktu Bersamamu

Kamu adalah Wanita Kemarin Malam (6)



Kamu adalah Wanita Kemarin Malam (6)

3Namun, Yue Xinluo juga tidak bisa memberikan penjelasan apa pun kepada Lu Yuchen karena dia tidak mau melibatkan nama Saidi.     

"Kenapa? Sudah melakukannya, tapi kamu tidak berani mengakuinya?" Lu Yuchen mengerutkan alisnya, lalu akhirnya melepaskan leher Yue Xinluo. Pantas aku merasa bibirku merasakan hal aneh, di belakang leher wanita ini ternyata ada riasan yang menutupi bekas ciuman dan gigitan itu, gumamnya dalam hati.     

Akhirnya Yue Xinluo bebas, dia pun langsung menolehkan kepalanya dan berkata, "Tuan Chen, percayalah kepadaku. Tidak terjadi apa pun antara aku dan dirimu. Aku hanya melihatmu saat itu terlihat aneh, lalu aku berniat baik untuk membawamu pergi. Kamu adalah bosku, saat aku melihatmu mendapat masalah, bagaimana aku bisa hanya diam saja dan tidak peduli? Kemarin malam, tidak terjadi apa pun di antara kita, aku…"     

"Tidak terjadi apa-apa? Lalu katakan kepadaku, kenapa setelah bangun, aku tidak menggunakan pakaian apa pun?"     

"Ini, ini semua hanya salah paham…" Yue Xinluo hanya bisa terus mengelak.     

"Saat itu, keadaanmu terlihat tidak dapat berpikir dengan jernih, aku tidak tahu harus melakukan apa, jadi akhirnya aku membawamu ke kamar mandi dan membantumu berendam air dingin. Kemudian, setelah keadaanmu menjadi lebih stabil, kamu tidak mungkin menggunakan pakaian basah, kan? Jadi, aku melepaskan pakaianmu." Yue Xinluo mengatakan semua kebohongan itu dengan wajah serius dan tidak panik. Ini pertama kalinya dia menyadari bahwa kemampuannya untuk berbohong menjadi sehebat ini.     

"Tuan Chen, aku bersumpah kalau aku tidak melakukan apa pun. Kalau kamu tidak percaya, aku juga tidak bisa melakukan apa pun!" Yue Xinluo memutuskan untuk tidak mengakuinya hingga akhir. Selama aku tidak mau mengakuinya, maka Lu Yuchen tidak akan bisa melakukan apa pun kepadaku, pikirnya.     

Tapi…     

"Ah… Kamu… Kamu mau apa?!"     

Sebelum Yue Xinluo berhasil menghentikan Lu Yuchen, rok putih yang digunakannya itu dirobek dengan tangan kosong, hingga menjadi beberapa potong kain.     

"Kamu… Lu Yuchen, atas hak apa kamu merobek pakaianku?!" Yue Xinluo merasa sangat marah hingga ingin menggigit Lu Yuchen. Namun, sebelum dia menyelesaikan protesnya, dia mendengar suara dingin Lu Yuchen.      

"Katakan kepadaku, ini apa?" tanya Lu Yuchen dengan suara yang suram. Ujung jarinya yang sedikit kasar itu menyentuh kulit putih Yue Xinluo. Dia menunjuk ke arah bekas merah yang ada di paha wanita itu.     

Yue Xinluo akhirnya mengetahui tujuan Lu Yuchen merobek roknya. Itu karena Lu Yuchen dapat melihat bekas ciuman dan gigitan yang ditinggalkan oleh dirinya di tubuhnya kemarin malam. Dia pun merapatkan kakinya dan dengan kepala yang tegak berkata, "Kamu masih berani bertanya? Kemarin malam, ada banyak nyamuk di kamar. Aku takut kamu akan digigit nyamuk, jadi… jadi aku mendonorkan 'tubuhku' agar para nyamuk itu mengisap darahku hingga kenyang. Tuan Chen, lihatlah diriku sekarang, aku bahkan tidak meminta balasan untuk kerja kerasku… Berhenti, berhenti mencari kesalahanku dan lepaskan aku."     

Hingga akhir, Yue Xinluo tidak mau mengakuinya. Dia bukan hanya tidak merasa malu setelah tertangkap basah, tapi dia juga memberanikan dirinya untuk meminta 'hadiah' dengan melepaskan dirinya.     

"Gigitan nyamuk?" ucap Lu Yuchen. Dia menggigit telinga Yue Xinluo, lalu tertawa.     

Yue Xinluo yang bersandar di dada Lu Yuchen dapat merasakan getaran dada Lu Yuchen karena tawanya.     

"Sepertinya, kemarin malam kamu sudah benar-benar bekerja keras." Lu Yuchen mengatakan itu dengan tenang dan senyuman di wajahnya.     

"Tidak, tidak, itu sudah seharusnya aku lakukan sebagai pegawai Tuan Chen." Yue Xinluo berpura-pura tidak mendengar olokkan yang ada di dalam suara Lu Yuchen. Dia terus berpura-pura bodoh dan berkata, "Tapi, kemarin malam memang aku sedikit lelah karena tidak bisa tidur dengan nyenyak dan sekarang terluka, bagaimana kalau Tuan Chen membiarkanku untuk pulang lebih awal?"     

Yue Xinluo membuang rasa malunya. Dia berjanji, selama hari ini dia bisa keluar dari pintu lobi You An Group, maka mulai saat itu juga dia tidak akan muncul lagi di depan Lu Yuchen. Pria ini benar-benar sangat menakutkan, aku tidak bisa menutupi apa pun darinya, bahkan setelah mengonsumsi 'racun biru' dia masih bisa mengingat apa yang terjadi. Aku benar-benar tidak tahu, ada di dunia ini ada hal yang bisa membuatnya takut? Batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.