Waktu Bersamamu

3Tang Mi tidak mengatakan apa pun dan hanya menangis. Dia memiliki wajah yang polos. Walaupun dia tidak terlihat sangat cantik, tapi dia terlihat manis dan polos. Ditambah lagi, dia pintar menggunakan semua itu. Dia memiliki wajah yang polos, tapi tubuh yang sedikit berisi, jadi saat dia menangis, dadanya bergerak dan itu terlihat dengan jelas Hal itu membuat Zhuo Mingfu yang sedang menenangkan Tang Mi merasa sedikit canggung, sehingga langsung mengalihkan pandangannya.     

Zhuo Mingfu sangat tidak bisa melihat Tang Mi menangis, namun dia juga tidak bisa menenangkannya, jadi akhirnya dia hanya bisa berteriak ke arah Tang Ruolan, "Kenapa kamu masih diam saja? Cepat tenangkan Mimi, lihatlah dia sudah menangis seperti ini, tapi kamu malah diam saja!"     

Zhuo Mingfu tidak berani menyentuh tubuh Tang Mi, makanya dia langsung berteriak ke arah Tang Ruolan. Namun, Tang Ruolan malah tersenyum mengolok dan berkata, "Mimi itu anakku, bagaimana mungkin aku tidak mengenalnya, aku tahu kenapa dia menangis…"     

Saat Zhuo Mingfu mendengar itu, dia langsung marah dan berkata, "Kamu tahu kenapa dia menangis, lalu kenapa tidak segera menenangkannya?!"     

"Menenangkannya? Bagaimana caranya? Aku tidak melakukan itu bukan karena aku tidak peduli dengannya, tapi karena aku tahu itu tidak ada gunanya. Jadi, aku yang tidak bisa apa-apa ini dan hanya bisa melihat Mimi menangis karena aku tidak bisa berbuat apa-apa."     

Setelah Tang Ruolan mengatakan itu, dia dengan berlebihan memeluk Tang Mi dan ikut menangis bersamanya, "Mimi kasihan sekali… Semuanya salah mami, kalau mami awalnya tidak melakukan itu, maka kamu tidak akan…"     

"Cukup!" Sesaat Zhuo Mingfu mendengar Tang Ruolan hendak membicarakan tentang masa lalu, dia seketika langsung marah. "Katakan apa yang mau kamu katakan, tidak perlu menangis dan bicara panjang lebar! Kalau kamu tidak mau mengatakannya, maka aku akan pergi, kamu urus masalah di sini sendiri dan jangan datang menyusahkanku!"     

Zhuo Mingfu sudah berada di posisi atas sekian lama, jadi saat pria itu marah Tang Ruolan merasa sangat takut. Tang Ruolan yang melihat Zhuo Mingfu marah, tidak berani meneruskan sandiwaranya. Dia menarik Tang Mi yang sedang menangis itu bangkit berdiri.     

"Mingfu, bukannya aku sengaja tidak mengatakannya… Tapi aku tahu, dengan mengatakannya hanya akan membuatmu menjadi susah. Hm, lupakan, karena kamu mengatakan ini, maka aku tidak akan menutupinya lagi. Apa kamu tidak pernah berpikir, Mimi sudah besar, dia sudah berusia 20 tahun lebih, tapi hingga saat ini dia tidak pernah pacaran. Dia juga tidak pernah tertarik membicarakan tentang hal itu. Sikapnya seperti itu membuatku merasa gelisah!"     

"Karena hal itu?" tanya Zhuo Mingfu. Saat mendengar itu, dia merasa Tang Ruolan berlebihan. Namun, bagaimanapun juga, dia menyayangi Tang Mi, jadi dia menghela napas dan berkata, "Kamu bisa mengatakan hal seperti ini secara langsung kepadaku, apa perlu kalian tangisi hingga seperti ini? Apa aku tidak bisa mendapatkan pria yang ingin dinikahi oleh Mimi?"     

Saat Zhuo Mingfu awalnya menikahi Tang Ruolan, dia berjanji bahwa dia akan peduli tentang semua masalah Tang Mi ataupun Tang Tianlang. Terutama pada Tang Mi. Saat Tang Mi ingin menikah, dia berjanji akan menikahkannya dengan keluarga yang besar dan kaya.     

"Hal ini, aku… bagaimana aku bisa mengatakannya secara langsung!" Tang Ruolan dengan cepat kemudian berkata lagi, "Mimi, dia… orang yang disukainya adalah Lu Yuchen."     

"Yuchen?!" Saat mendengar nama itu dari mulut Tang Ruolan, Zhuo Mingfu sangat terkejut.     

"Yuchen, Yuchen tidak boleh…" Zhuo Mingfu dengan cepat menentangnya sambil menggelengkan kepalanya.     

Saat mendengar itu, Tang Mi menggigit bibirnya dan mulai menangis dengan suara pelan lagi. Sedangkan Tang Ruolan menenangkan Tang Mi sambil bertanya, "Kenapa tidak boleh? Yuchen sudah menikah satu kali, dia bahkan memiliki anak, sedangkan Mimi adalah wanita kelas A!"     

Namun, Zhuo Mingfu tidak memiliki pemikiran yang sama. Baginya, Tang Mi bukanlah wanita Kelas A. Dia hampir saja mengatakan isi pikirannya itu, tapi akhirnya dia menahan diri. Jika sampai dia mengatakan hal itu, maka bukan tidak mungkin kedua ibu dan anak dari Keluarga Tang tersebut akan melakukan hal yang tidak-tidak karena marah.