Waktu Bersamamu

Tidak Menyangka Tuan Muda Lu Juga Memiliki Sisi Ini



Tidak Menyangka Tuan Muda Lu Juga Memiliki Sisi Ini

1Empat kata dari Lu Yuchen itu benar-benar langsung menghancurkan harapan Lu Jiu. Dua kata pertama, 'tidak mungkin', menjawab pernyataan Lu Jiu. Lu Yuchen mengatakan bahwa Yue Xinluo sama sekali tidak membuatnya marah. Sedangkan dua kata terakhir, 'sangat harum', itu menilai kopi buatan Yue Xinluo.     

Lu Jiu seketika langsung ingin menangis tanpa air mata. Astaga demi langit dan bumi! Ada apa ini? Aku tidak mengira Tuan Muda Lu bisa bersikap seperti ini. Dia ternyata adalah pria yang lebih mementingkan 'pacar' daripada teman! Batinnya.     

Saat Lu Jiu menjadi asisten Lu Yuchen untuk pertama kalinya, dia mendapatkan arahan dari Meng Ze dan Bibi Zhang. Dia berlatih ratusan kali, dan setelah merasa bahwa kemampuannya sudah cukup bagus, dia baru berani menunjukkan kebolehannya membuat kopi untuk Lu Yuchen. Saat itu, setelah meminumnya, Lu Yuchen sama sekali tidak memberikan penilaian apa pun. Setelah saat itu, setiap Meng Ze tidak ada, maka dia yang selalu membuatkan kopi untuknya. Awalnya, dia mengira bahwa Lu Yuchen memang merupakan tipe orang yang dingin yang tidak akan memberikan penilaian walaupun dia menyukainya. Namun kemudian, setelah semakin mengenal Lu Yuchen, dia pun memberanikan dirinya dan bertanya kepadanya. Lu Yuchen pun hanya menjawab tiga kata, yakni 'hm, bisa diminum'.     

Lu Jiu masih ingat dengan jelas penilaian Lu Yuchen tentang kopi buatannya itu. Dia bahkan terus membanggakan dirinya di depan adiknya dengan mengatakan tidak mudah untuk membuat orang yang begitu pemilih seperti Lu Yuchen memberikan penilaian seperti itu. Namun, dia tidak menyangka bahwa hal ini akan terjadi. Saat membandingkan penilaian Lu Yuchen terhadap kopi buatannya dan buatan Yue Xinluo, dia merasa sangat kesal. Akhirnya, hari ini dia mengetahui apa arti sebenarnya dirinya dibandingkan dengan orang lain.     

Ujung bibir Lu Jiu bergetar, namun dia malah bersikap lapang dada dengan berkata, "Baguslah kalau Tuan Muda Lu merasa kopi buatannya enak. Saya permisi dulu, kalau ada yang lain, maka Anda bisa memanggil saya…"     

Saat Lu Jiu hendak keluar dari kantor, Lu Yuchen tiba-tiba saja menghentikan dirinya.     

"Tunggu…"     

"Apa Anda memiliki perintah lain?" tanya Lu Jiu. Dia seketika merasa senang, dia benar-benar sangat berharap Lu Yuchen akan mengubah penilaiannya dan merasa kopi buatan Yue Xinluo tidak enak.     

"Kelak kamu tidak perlu membuat kopi, biarkan dia yang membuat kopi."     

"..." Lu Jiu seketika merasa seperti ada benda yang menendang lututnya. Dia ingin menangis tanpa air mata. Dia hanya bisa membawa hatinya yang terluka dan pergi dari sana.     

***     

"Xiao Che, kakak benar-benar tidak bisa lagi. Bagaimana kalau kamu minta Tuan Kecil untuk pulang? Kalau wanita ini terus berulah, maka kakak khawatir, Tuan Muda Lu tidak akan tahan lagi!" tutur Lu Jiu. Dia bersembunyi di pojok koridor dengan wajahnya yang tenang itu, lalu menghubungi adiknya. Dia juga menceritakan apa yang terjadi kemarin malam hingga pagi ini kepada Lu Che secara lengkap.     

Kemudian, terdengar suara Lu Che yang masih kecil, namun elegan, "Kak, Tuan Kecil akhir-akhir ini sedang sangat sibuk, mana mungkin dia memiliki waktu untuk menghiraukan hal seperti ini, jangan mengganggunya…"     

"Bagaimana bisa kamu bilang kakak mengganggunya? Adikku, Xiao Che, kamu belum pernah bertemu dengan wanita itu. Dia benar-benar… Haduh yang jelas saat kamu melihatnya, maka kamu pasti tahu dia bukan wanita yang baik. Aku memiliki keyakinan yang besar kalau dia adalah orang suruhan Lu Huanting!"     

"Lu Huanting…" Suara elegan Lu Che kembali terdengar. Kali ini, suaranya terdengar sangat serius. "Kalau memang begitu, maka coba pikirkan cara untuk mengetesnya lagi. Berikan kesempatan yang lebih bagus lagi kepadanya. Kalau dia memang benar-benar bermasalah, maka dia pasti terperangkap. Kak, kakak harus ingat, orang bisa loyal karena tidak ada godaan. Tapi, kalau ada godaan yang cukup besar, maka orang itu juga bisa berubah."     

"Xiao Che, kamu mulai menggunakan teori jahatmu lagi? Berdasarkan perkataanmu, maka selama godaan cukup besar, maka akan ada hari di mana kamu juga akan mengkhianati Tuan Kecil?"     

Saat Lu Che mendengar itu, dia tertawa kecil dan berkata, "Tidak mungkin… Bagiku, di dunia ini dia adalah godaan terbesar."     

Lu Jiu berdeham dan membalas, "....Hm, Xiao Che, kamu… Kamu jangan lupa kalau kamu itu anak laki-laki. Kalau kamu berani memiliki pemikiran yang aneh-aneh kepada Tuan Kecil, maka hati-hati nanti Tuan Muda Lu bisa melakukan sesuatu kepadamu…"     

Di sisi lain, sorot mata anak laki-laki tampan itu seketika berubah menjadi muram. Dia pun berkata, "Tenang saja kak, aku tahu aku siapa. Apa yang kamu khawatirkan itu tidak akan pernah terjadi. Ya sudah, profesor akan segera datang, aku harus menemani Tuan Kecil di kelas."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.