Waktu Bersamamu

Sikap Monopoli Pria



Sikap Monopoli Pria

3Di dalam ruangan istirahat, Yue Xinluo masih berada di dalam dan di bawah kendali Lu Yuchen.     

"Aku tidak mau menggunakan pakaian ini!" Yue Xinluo menunjuk ke arah kemeja putih lengan panjang dan celana berwarna hitam yang ada di atas ranjang. Dia menunjukkan penolakan.     

"Kenapa tidak mau?" Lu Yuchen duduk di samping ranjang, kemudian dia memangku Yue Xinluo dari atas ranjang yang sangat empuk itu. Dia melihat tubuh telanjang wanita itu dan dapat melihat kulit putihnya penuh dengan tanda merah yang baru dia berikan.      

Sorot mata Lu Yuchen terlihat ambigu dan dalam, Yue Xinluo pun sudah sangat familiar dengan sorot mata itu. Dia tidak menggunakan pakaian, sehingga dia memeluk tubuh Lu Yuchen untuk menyembunyikan tubuhnya. Lalu, dia berkata, "Kamu tidak boleh lihat sembarangan, tidak boleh berpikir sembarangan, dan tidak boleh…"     

Sebelum Yue Xinluo menyelesaikan perkataannya, dia merasakan seperti ada sesuatu yang menusuk pantatnya.     

"Kamu… Lu Yuchen, hari ini kamu tidak boleh aneh-aneh lagi, aku lelah!" jerit Yue Xinluo. Kalau dia melakukannya lagi, maka mungkin aku akan benar-benar masuk rumah sakit, batinnya.     

"Baiklah, aku tidak akan aneh-aneh…" Lu Yuchen menganggukkan kepalanya. Suaranya terdengar dingin dan datar. Dia hanya memeluk Yue Xinluo dengan tangannya yang besar, namun dia tidak mulai melakukan hal yang aneh-aneh.     

"Kamu… Turunkan aku, aku tidak mau ada di atas pangkuanmu lagi," kata Yue Xinluo lagi. Kalau dia terus memelukku, maka dia bisa terpancing dan membuat gairahnya menjadi semakin kuat, batinnya lagi.     

"Tidak mau, kamu mengatakan kalau kamu adalah milikku, kan…" Lu Yuchen bukan hanya tidak mendengarkan Yue Xinluo, dia bahkan memeluknya semakin erat. Dia adalah satu-satunya wanitaku dan aku tidak mau melepaskannya. Setiap melihatnya, maka aku ingin memeluk, mencintai, menginginkan, dan memanjakan dirinya, ucapnya dalam hati.     

Lu Yuchen memeluk tubuh lembut Yue Xinluo itu. Kedua tangannya mengusap punggung wanita itu dengan lembut. Dia menyukai kulitnya yang lembut seperti kulit bayi itu. Kemudian, dia mencium telinga wanita itu yang merah dan berkata, "Menurutlah, pakai ini lalu aku akan membawamu pergi makan malam."     

Mereka berdua ada di dalam ruangan istirahat itu sepanjang hari. Ini pertama kalinya Lu Yuchen bersikap begitu terbuka dan dia sangat tidak ingin melepaskan Yue Xinluo. Namun, dia tahu bahwa wanita itu tidak bisa melakukannya lagi.     

Yue Xinluo bersandar di dalam pelukan Lu Yuchen dan berkata dengan tidak senang, "Tapi, aku benar-benar tidak mau menggunakan pakaian itu."     

Di musim panas seperti ini, dia mau aku menggunakan kemeja putih lengan panjang, lalu ditambah dengan celana panjang berwarna hitam? Aku benar-benar tidak mengerti apa yang dia pikirkan, bukannya dulu dia memiliki selera yang bagus? Dia sering memilihkan begitu banyak pakaian indah untukku, tapi kenapa sekarang dia hanya memberikan pakaian sederhana seperti ini? Batin Yue Xinluo.     

"Terlalu jelek, aku tidak suka…" Yue Xinluo menggambar lingkaran di dada Lu Yuchen menggunakan jari tangan kirinya yang tidak terluka. "Selain itu, cuaca sangat panas, tapi malah menggunakan kemeja dan celana panjang, itu jadi terlihat sangat jelas kalau aku berusaha menutupi sesuatu."     

Kedua alasan itu yang membuat Yue Xinluo bersikeras menolak menggunakannya.     

"Pakaiannya jelek?" Saat Lu Yuchen mendengarkan hal itu, dia mengangkat dagu Yue Xinuo dan bertanya dengan serius. "Tapi menurutku, apa pun yang kamu gunakan, kamu bisa membuat orang yang melihatmu ingin menidurimu."     

Lu Yuchen saat ini bukan sedang bercanda, dia melihat Yue Xinluo dengan sorot mata yang serius. Wajahnya yang dingin dan tampan itu terlihat sangat serius dan seolah ditutupi sebuah kabut yang dingin.     

Hm… Kalau dia mengatakan itu, aku bisa mengatakan apa? Apa aku bisa menganggapnya sedang memujiku sangat cantik dan memesona? Pikir Yue Xinluo.     

Yue Xinluo lalu tertawa kecil dan membalas, "Jangan bicara seperti itu. Kalau kamu bicara seperti itu, nanti aku bisa besar kepala."     

Yue Xinluo memeluk Lu Yuchen, lalu dia mencium pipinya. Dia sama sekali tidak sadar bahwa saat bicara tadi, Lu Yuchen sama sekali tidak sedang bercanda.      

Dia adalah 'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen yang dalam hal menyukai wanita, dia memiliki sifat monopoli yang lebih kuat daripada 'Kepribadian Pertama'. Dia sama sekali tidak ingin kecantikan Yue Xinluo dilihat oleh orang lain. Dia juga tidak ingin Yue Xinluo menggunakan pakaian yang bisa menunjukkan kulitnya terlalu banyak. Dia ingin memonopoli seluruh kecantikan Yue Xinluo untuk dirinya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.