Waktu Bersamamu

Ada Orang yang Digigit Anjing



Ada Orang yang Digigit Anjing

1"Tidak perlu…" Lu Yuchen mengerutkan alisnya.     

Walaupun suara Lu Yuchen terdengar dingin, namun hal itu masih normal bagi Lu Jiu. Pasalnya, setidaknya Lu Yuchen tidak langsung marah kepadanya. Namun, dia sama sekali tidak tahu bahwa jika hari ini terjadi dulu, maka Lu Yuchen tidak mungkin bersikap sebaik ini. Hari ini, Lu Yuchen bersikap seperti ini hanya karena dia merasa 'kenyang', dia sudah 'makan' hingga puas.     

"Tuan Muda Lu, Tuan Pertama Zhuo mengatakan, walaupun Anda tidak menyetujui hal ini, Anda tetap harus datang. Katanya, dia sudah memilihkan wanita yang paling baik. Kalau Anda benar-benar tidak mau, maka anggap saja sebagai sebuah pengalaman yang tidak penting," tutur Lu Jiu. Kemudian, dengan hati-hati dia menambahkan, "Yang terpenting adalah untuk membuat hati Nyonya merasa tenang."     

Zhuo Yarong berada di kuil saat ini bukan hanya untuk dirinya sendiri. Walaupun awalnya memang karena dia tidak memiliki hubungan yang baik dengan 'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen, namun alasan utamanya ke sana adalah untuk anaknya itu.     

Saat Lu Yuchen mendengar Lu Jiu menyebutkan Zhuo Yarong, sorot matanya yang dingin akhirnya menjadi sedikit lebih tenang. Walaupun Zhuo Yarong selalu merasa takut dan bersikap tidak adil kepadanya, namun dia tidak bisa memungkiri, baik untuk dirinya ataupun 'Kepribadian Pertama', Zhuo Yarong setidaknya melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Apa yang berbeda hanyalah, kepada dirinya, Zhuo Yarong hanya menunjukkan tanggungjawab. Sedangkan kepada 'Kepribadian Pertama', dia menunjukkan kasih sayang seorang ibu yang sesungguhnya.     

"Baiklah, aku mengerti…" Lu Yuchen memutuskan untuk menghargai Zhuo Yarong.     

"Jadi, Anda akan datang ke acara kencan buta itu? Kalau begitu, saya akan menyampaikannya kepada Tuan Pertama Zhuo, apa ada yang perlu saya persiapkan sebelumnya?"     

"Kapan aku mengatakan aku akan ikut kencan buta itu?" Lu Yuchen melihat ke arah Lu Jiu dengan sorot mata yang muram.     

"Hm… Tuan Muda Lu, tadi Anda baru saja mengatakannya… kan?" Lu Jiu mulai berkeringat dingin. Astaga, Tuan Muda Lu tidak hanya melamun, tapi sekarang dia bahkan sudah lupa dengan apa yang baru saja dikatakannya? Kalau ini terus berlangsung, apa bisa menjadi semakin parah? Apa aku perlu menyarankan Tuan Muda Lu untuk pergi ke dokter?! Gumamnya dalam hati.     

Lu Yuchen melihat ke arah Lu Jiu dan dia tahu apa yang sedang dipikirkannya saat ini. Kemudian, dengan suara yang muram dia berkata, "Lu Jiu, kamu berpikir berlebihan. Aku hanya setuju untuk membuat ibuku merasa tenang."     

Lu Jiu merasa bahwa dirinya tidak salah, dia pun kembali bertanya, "Kalau untuk membuat Nyonya merasa tenang, bukannya itu sama dengan Anda setuju untuk mengikuti kencan buta?"     

"Tentu saja bukan, aku akan langsung memberikannya menantu. Dengan begitu, dia akan langsung merasa tenang, kan?" Lu Yuchen tersenyum. Senyuman itu seperti mengolok sikap Lu Jiu itu.     

"Apa?.... Menantu…?!" Lu Jiu seketika langsung tertegun. Sejak Nyonya Muda meninggal, Tuan Muda Lu biasanya tidak pernah tertarik dengan wanita, tapi sekarang dia mengatakan mau memberikan menantu untuk Nyonya?! Batinnya.     

"Tuan Muda Lu, apa Anda membuat kesalahan? Bukannya itu terlalu terburu-buru? Bagaimanapun juga, pernikahan adalah masalah seumur hidup. Selain itu, hal ini juga mempengaruhi Tuan Kecil… Saya rasa sebaiknya Anda mempertimbangkan hal ini dengan matang terlebih dahulu. Setelah mengumpulkan semua data para wanita yang belum menikah, maka sebaiknya menyelidikinya terlebih dahulu, baru kemudian…"     

Saat Lu Jiu belum selesai bicara, tiba-tiba dia mendengar suara lembut wanita dari dalam ruang istirahat Lu Yuchen.     

"Lu Yuchen… Lu Yuchen… Lu Yuchen aku sudah bangun, cepat masuk ke sini!"     

Saat mendengar suara Yue Xinluo itu, suasana hati Lu Yuchen menjadi semakin baik. Dia bangkit berdiri, lalu berkata kepada Lu Jiu yang masih belum tersadar dari rasa syoknya itu, "Calon Nyonya Muda-mu sudah bangun, dia sudah lelah sepanjang hari, jadi aku mau pergi melihat keadaannya."     

Setelah selesai bicara, Lu Yuchen meninggalkan Lu Jiu seorang diri dan berjalan masuk ke dalam ruang istirahatnya dengan perasaan senang.     

Tidak lama kemudian, Yue Xinluo mendengar suara teriakan dari luar ruang istirahat.     

"Ada apa di luar sana?" Yue Xinluo bertanya kepada Lu Yuchen.     

Kemudian, Lu Yuchen membantu Yue Xinluo menggunakan pakaiannya sambil menjawab, "Bukan apa-apa, ada orang yang digigit anjing."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.