Waktu Bersamamu

Mengetahui Tentang 'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen (5)



Mengetahui Tentang 'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen (5)

0"Hm, Luoluo sangat indah, aku sangat menyukainya," jawab Yue Xinluo sambil tersenyum ke arah Lu Yuchen dan senyumannya terlihat sangat manis. Dia bersikap seolah dia benar-benar sangat menyukai panggilan itu.     

"Baiklah, sudah cukup bertengkar hari ini… Apa kalian bisa biarkan aku masuk dulu untuk mengganti pakaianku dan kita bicarakan hal lainnya nanti?" tutur Yue Xinluo. Dia menutupi perasaan di balik matanya dan memeluk Lu Yuchen, lalu bersikap seperti bayi. Tidak ada yang dapat melihat bahwa Yue Xinluo hanya menganggap Lu Yuchen sebagai orang asing saat memeluknya. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat, namun dia tidak berani untuk membongkar kebohongannya di depan pria itu saat ini.     

Lu Yuchen yang sebenarnya hanya memanggilku 'Xiao Luo'. Dia pernah mengatakan kalau itu adalah panggilan khusus yang diberikannya kepadaku. Kalau yang dikatakan oleh Youyou tentang 'setelah terluka memilih untuk amnesia', maka berarti, siapa pria yang memeluk dan memanggilku 'Xiao Luo'? Lalu, siapa pria yang ada di depanku saat ini? Jelas-jelas dia memiliki wajah yang sama persis dengan Lu Yuchen, tapi dia malah memanggilku 'Luoluo'. Kenapa hal seperti ini bisa terjadi?! Apa mungkin Lu Yuchen sebenarnya memiliki saudara kembar? Batin Lu Yuchen.     

Muncul berbagai dugaan di dalam kepala Yue Xinluo. Dia bahkan sampai mencurigai pria yang sedang memeluknya adalah Lu Yishen. Dia berpikir bahwa satu-satunya pria yang memiliki wajah paling mirip dengan Lu Yuchen adalah Lu Yishen. Dia tidak berani menunjukkan apa yang dipikirkannya sebenarnya. Sebelum menemukan kebenarannya, dia sudah memutuskan untuk tetap diam. Aktingnya yang bermanja seperti bayi rupanya berhasil membodohi pasangan ayah dan anak itu. Sekarang, karena identitasnya terbongkar, dia pun bisa menggunakan identitasnya sendiri sebagai Yue Xinluo.     

"Aku sekarang bukan sekretaris direktur lagi, jadi lepaskan aku dan biarkan aku istirahat hari ini, hm?"     

Walaupun Lu Yuchen tidak ingin Yue Xinluo seorang diri di dalam hotel ini, namun tadi dia sudah bicara dengan Lu Qilin. Anaknya itu mengatakan bahwa baru mengenal Yue Xinluo kemarin malam. Namun, dia tidak tahu bagaimana mereka bisa bertemu dan berakhir bersama seperti ini. Dia merasa sedikit keberatan tentang hal itu, terlebih lagi dengan perasaan cemburu yang tadi ditunjukkan oleh Lu Qilin, yang membuat perasaan tidak senangnya menjadi semakin kuat. Oleh karena itu, setelah Yue Xinluo menciumnya dan mengatakan nanti malam akan menemuinya, akhirnya dia membawa Lu Qilin pergi dari sana.     

Setelah Yue Xinluo mengantar mereka keluar, dia menutup pintu dan langsung terjatuh di atas lantai. Saat ini, dia merasa sangat merindukan pria yang malam itu memeluk dan memanggilnya 'Xiao Luo'. Lu Yuchen… Sebenarnya kamu ada di mana…? Batinnya.     

***     

20 menit kemudian, Saidi dan Winston muncul di kamar hotel Yue Xinluo.     

"Nona, maaf, maaf… Ini semua salahku, silakan hukum aku!"     

Alasan kenapa Lu Yuchen bisa sampai tiba di hotel ini dan tahu kamar itu semuanya karena Saidi. Setelah Saidi mengetahui Lu Yuchen mencari Yue Xinluo ke seluruh tempat, dia sengaja memberikan petunjuk.     

"Aku hanya merasa, saat terakhir kali membantu kalian, hubungan kalian menjadi jauh lebih baik. Makanya kali ini aku juga ingin membantu lagi… Tapi, aku tidak menyangka kalau priamu itu bisa begitu agresif dan langsung…" ucap Saidi. Dia lalu menunjuk ke arah kaos sobek yang ada di atas sofa.     

"Saidi, dia bukan priaku, jadi kelak jangan melakukan ini lagi." Sorot mata Yue Xinluo terlihat sangat serius. Dia sama sekali tidak memiliki suasana hati yang baik untuk bercanda dengan Saidi saat ini.     

"Hm… Kalian kenapa… Apa aku melakukan kesalahan?"     

"Tidak, ini tidak ada hubungannya denganmu, aku sendiri yang memiliki masalah." Yue Xinluo menghindari pertanyaan dari Saidi. Dia kemudian melihat ke arah Winston yang sejak tadi tidak bicara apa pun. Selama dua tahun terakhir, Winston tinggal di Tiongkok, jadi dia sedang berpikir untuk meminta bantuannya.      

Akhirnya dengan perasaan sedikit ragu-ragu, Yue Xinluo mengatakan keraguan yang dia miliki tentang Lu Yuchen kepada Winston. Namun, dia tidak menyangka bahwa setelah mendengar hal itu, Winston malah mengatakan bahwa dia mengetahui orang yang lebih cocok yang bisa memberikan jawaban atas keraguan yang dimiliki olehnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.