Waktu Bersamamu

Acara Makan Malam Pesta Ulang Tahun (8)



Acara Makan Malam Pesta Ulang Tahun (8)

2Lu Yuchen menundukkan kepalanya, lalu menggigit telinga Yue Xinluo di lobi, di mana ada banyak orang yang melihat ke arah mereka. Dia lalu bicara dengan suara yang sangat pelan dan serak, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya, "Di waktu kosong seperti ini, lebih baik aku menindih tubuhmu di atas ranjang dan melakukan hal itu denganmu berkali-kali. Xiao Luoluo, kamu tidak tahu kalau seberapa besar kesalahanmu dengan berdandan seperti ini karena menarik perhatian banyak orang. Melihat wajah kecilmu yang sangat polos seperti siswi SMA membuatku tidak tahan lagi ingin merobek pakaianmu, lalu menekan tubuhmu ke dinding dan melakukan itu denganmu."     

"Kamu…" Yue Xinluo membayangkan apa yang dikatakan oleh Lu Yuchen itu dan wajah kecilnya tanpa sadar menjadi merah. Dia dengan kesal melihat ke arah pria itu dan berkata, "Serius sedikit, ini adalah tempat umum."     

Dia ini benar-benar! Ini adalah tempat umum, ada banyak keluarganya, tapi dia malah menggigit telingaku di tempat seperti ini?! Selain itu, di belakang kami ada begitu banyak pengawal, di depan ada banyak pegawai Jingtai dan Song Xiulan, gumam Yue Xinluo di dalam hati.      

Wajah Yue Xinluo yang merah itu terlihat seolah akan ada darah yang bisa keluar dari dalamnya. Dia hanya bisa menggandeng tangan Lu Qilin dan lebih condong ke arahnya untuk bisa menjaga jarak dari Lu Yuchen. Namun, Lu Yuchen sama sekali tidak berniat untuk melepaskan tangannya. Tangannya yang besar itu menahan pinggang kecil Yue Xiluo dengan erat. Di mata semua orang yang melihat itu, gerakan mereka berdua terlihat begitu dekat dan hangat. Sikap mendominasi dan posesif Lu Yuchen itu sama sekali tidak terlihat di mata mereka.     

Meng Ze dan Lu Qi yang mengikuti di belakang juga diam-diam saling bertukar pandang dan saling menganggukkan kepala satu sama lain. Mereka memiliki pemikiran yang sama. Mereka berdoa untuk keberuntungan Yue Xinluo dan berharap bahwa wanita itu berhasil memikat 'Kepribadian Kedua' dan membuatnya mencintainya dengan tulus. Dengan begitu, 'Kepribadian Pertama' memiliki kesempatan untuk bisa bangun lagi.     

Song Xiulan memimpin jalan di luar, tidak lama kemudian mereka tiba di pintu ruangan privat tempat acara diadakan.     

"Masuklah… Setelah kalian masuk, maka acaranya bisa dimulai. Yuchen, saat ibumu bertemu dengan pacarmu, dia pasti akan sangat senang." Setelah Song Xiulan selesai bicara, dia langsung membuka pintu dan berjalan masuk.     

Saat pintu baru saja terbuka, suara anak kecil terdengar dari dalam ruangan itu, "Youyou itu sangat bodoh, kita sudah ke tempat ini berkali-kali, tapi dia masih saja tidak bisa menemukan jalan kembali. Selain itu, bibi juga sangat bodoh, sudah pergi begitu lama, tapi tidak bisa menemukan anak kecil. Feifei lapar… Nenek, apa kita bisa tidak menunggu mereka dan makan dulu?"     

"Ini…" Bibi dari tiga bersaudara itu melihat mata Zhuo Yunfei yang menatapnya dengan sorot mata memohon, seketika perasaannya luluh. Dia tidak peduli jika tidak menunggu Song Xiulan, namun Lu Qilin adalah cucu Zhuo Yarong, jadi sulit baginya untuk melakukannya. Selain itu, Lu Yuchen juga belum datang. Jadi, tentu saja dia langsung melihat ke arah Zhuo Yarong dengan sorot mata meminta bantuan.     

"Bi, anak kecil sudah lapar…" Zhuo Yarong sebenarnya sangat ingin menunggu Lu Yuchen dan Lu Qilin, namun saat bibinya dan semua Keluarga Zhuo juga melihat ke arahnya, ditambah lagi dengan sorot mata Zhuo Yunfei yang penuh dengan harapan. Dia bukanlah orang yang egois, saat keluarga berkumpul bersama, dia tidak ingin membuat anak kecil menangis. Dia tahu dengan jelas bahwa Zhuo Yunfei bukanlah Lu Qilin. Lu Qilin tidak akan mempermasalahkan hal seperti ini, namun Zhuo Yunfei memiliki sifat yang manja dan selalu diutamakan. Jika bukan karena Zhuo Yunfei, maka para anak-anak lain juga tidak akan mengatakan apa pun walaupun kelaparan hingga acara berakhir. Saat ini, dia tidak ingin terjadi keributan yang akhirnya akan menjadi merepotkan. Akhirnya, dia mengalah dan berkata: "Kita tidak perlu menunggu, kita mulai saja."     

"Yay, bagus sekali! Feifei sudah sangat lapar… Nenek, Feifei mau duduk denganmu!" Setelah Zhuo Yunfei selesai bicara, dia memegang wajah bibi dari tiga bersaudara itu dan mencium pipinya.     

Bibi yang mendapatkan perlakuan manis itu tidak bisa menahan diri untuk terus tersenyum.. Wajahnya bahkan terlihat lebih cerah karena dia terlihat senang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.