Waktu Bersamamu

'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen Juga Menginginkan Anak



'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen Juga Menginginkan Anak

1"Baru bangun langsung bertanya begitu, sepertinya kamu sudah istirahat dengan cukup." Lu Yuchen menggigit telinga Yue Xinluo dan menggoda telinga itu dengan lidahnya.     

"Ah, geli…" Yue Xinluo langsung menggerakkan kepalanya dan memeluk leher Lu Yuchen. Dia membenamkan kepalanya di leher pria itu dan berkata, "Kemarin malam aku sangat lelah, benar-benar sangat, sangat lelah. Jangan selalu menindasku… Sekarang katakan sekarang jam berapa dan di mana Youyou?"     

Entah kenapa, namun Yue Xinluo merasa sangat mengkhawatirkan Lu Qilin. Sementara Lu Yuchen perlahan mengerutkan alisnya seperti dia sangat tidak suka melihat bagaimana kedua orang itu terlalu dekat. Dia juga tidak suka bagaimana Yue Xinluo sangat memperhatikan Lu Qilin. Namun, dia akhirnya menjawab pertanyaan wanita itu, "Sekarang pukul 6 pagi."     

"Baru pukul 6 pagi?" ucap Yue Xinluo. Kemarin malam kami tiba di rumah pukul 10 lebih dan dia menindas diriku sepanjang malam. Aku sangat yakin kalau aku tidur sangat lama, aku bahkan merasa sangat lapar, tapi sekarang baru jam 6?! Pikirnya.     

"Hm, hari Minggu, pukul 6 pagi." Lu Yuchen berkata lagi dengan suara dingin.     

Hari Minggu pukul 6 pagi… Apa?! Hari Minggu pukul 6 pagi?! Gumam Yue Xinluo di dalam hatinya.     

"Aku… Aku tidur dua hari?!" tanya Yue Xinluo lagi. Acara ulang tahun Zhuo Yarong diadakan hari Jumat dan sekarang adalah hari Minggu.     

"Hmm..." Lu Yuchen menempelkan wajahnya di rambut panjang Yue Xinluo yang halus, lalu dia menggigit lehernya dengan pelan. "Kamu tidur selama dua hari dan aku… melakukannya selama dua hari."     

"Kamu…" Yue Xinluo menelan air liurnya dan hampir saja dia mau mengatakan, 'Apa kamu tidak takut mati karena terlalu banyak melakukan hal itu?!', tapi untung saja dia berhasil menahan diri. Akhirnya, dia hanya bisa berkata, "Kita memiliki waktu yang sangat panjang, untuk apa kamu memaksakan diri? Hal ini sangat tidak sehat, bisa membuat kinerja ginjal menurun…"     

Yue Xinluo pun tertawa canggung. Saat melihat raut wajah Lu Yuchen yang berubah, dia tidak berani melanjutkan perkataannya dan mengubah cara bicaranya. Dia berkata, "Kamu sudah melakukannya, apa kamu tidak merasakan kalau itu tidak baik untuk kesehatan? Selain itu… ini sama sekali tidak menguntungkan bagi kesehatan kita."     

Lu Yuchen mengusap wajah Yue Xinluo dan dengan suara serak berkata, "Aku selalu menginginkanmu dan tidak bisa merasa puas, lalu tanpa sadar, dua hari berlalu..."     

Lu Yuchen melihat kedua mata Yue Xinluo dengan sorot mata yang dalam. Padahal, matanya terlihat sangat dingin, namun saat melihat Yue Xinluo, terdapat sebuah cahaya kecil yang terpancar dari dalam matanya. Perasaan Yue Xinluo seketika gemetar, dia merasa seperti ada benda yang menyentuhnya. Perasaannya yang sebelumnya tenang seperti sebuah danau itu, sekarang jadi terdapat gelombang kecil yang muncul di dalamnya setelah sorot mata Lu Yuchen.      

Yue Xinluo tidak tahu bahwa seberapa dalam perasaan yang terkandung di dalam sorot mata Lu Yuchen. Ada rasa cinta, posesif, mengendalikan diri serta penantian. 'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen menantikan dapat menggendong seorang anak yang merupakan anaknya dengan Yue Xinluo. Walaupun dia sebenarnya menyukai Lu Qilin, namun bagaimanapun juga, dia tidak bisa benar-benar menganggapnya sebagai anak mereka. 'Kepribadian kedua' adalah orang yang sangat mendominasi. Setelah mencintai Yue Xinluo, dia sama sekali tidak bisa menahan diri, dia juga tidak bisa mentoleransi bahwa wanita itu memiliki anak hasil perasaan cintanya dengan 'Kepribadian Pertama'. Namun, dia juga tidak bisa melakukan apa pun kepada Lu Qilin karena baginya anak itu sama seperti keluarganya. Hal itu membuatnya menunjukkan perasaan tidak puasnya selama dua hari ini. Dia ingin membuat Yue Xinluo mengandung anaknya. Dia ingin di dalam perut Yue Xinluo ada anak hasil cinta mereka. Anak yang benar-benar adalah miliknya dan Yue Xinluo.     

Wajah Yue Xinluo seketika terasa panas karena perkataan Lu Yuchen itu. Setelah dia bersusah payah menenangkan dirinya, dia dengan malu berkata, "Kita berdua berada di dalam kamar selama dua hari, lalu bagiamana dengan Youyou? Dia pasti tahu…"     

Ah! Aku merasa sangat malu kepada anakku sendiri! Pikir Yue Xinluo. Dia semakin menundukkan kepalanya dan akhirnya dia membenamkan wajahnya di dada Lu Yuchen.     

"Tenang saja, dia tidak tahu. Walaupun dia tahu, dia juga tidak memiliki waktu luang untuk bertanya."     

"Kenapa?" Yue Xinluo seketika mengangkat kepalanya. Youyou begitu perhatian kepadaku, kenapa dia tidak mungkin bertanya? Pikirnya.     

Tiba-tiba, Yue Xinluo memiliki sebuah firasat buruk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.