Waktu Bersamamu

Perjanjian Pranikah



Perjanjian Pranikah

0"Tuan Muda Han, aku harap kamu bisa menepati janjimu. Sekarang katakan apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Yue Xinluo. Han Cangyan sudah mengatakan ingin menikah dengannya lebih dari satu kali. Namun, Han Cangyan sangat membenci anak kecil. Selain itu Yue Xinluo juga sama sekali tidak dapat merasakan adanya perasaan suka pria itu kepadanya, walaupun hanya sedikit. Oleh karena itu, dia sama sekali tidak mengerti kenapa pria seperti Han Cangyan bersikeras untuk ingin menikah dengannya.     

Kemudian, suara dingin dan kaku Han Cangyan kembali terdengar, "Aku hanya ingin tahu, bagaimana caranya untuk membuatmu mau menikah denganku."     

Yue Xinluo benar-benar tidak bisa berkata apa-apa mendengar hal itu. Lagi-lagi topik pembicaraan ini, batinnya.     

"Tuan Muda Han, aku sudah mengatakan berulang kali kepadamu bahwa aku tidak menyukaimu, kamu juga tidak menyukaiku. Sekarang katakan… dua orang yang tidak saling menyukai kenapa harus bersama?"     

"Kamu salah…" Mata biru tua Han Cangyan terlihat sedikit berbinar. "Karena aku tidak menyukaimu dan kamu tidak menyukaiku, jadi… kita menjadi semakin cocok. Yang aku inginkan hanyalah istri, bukan kekasih, tidak… aku akan mengubah sebutannya, yang aku inginkan adalah seorang rekan. Seorang rekan yang tidak akan memiliki perasaan apa pun kepadaku."     

"Kamu…" Yue Xinluo benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. Itu berarti Han Cangyan selama ini mengejarku karena aku tidak menyukainya? Aku tidak akan pernah menyukai Han Cangyan seumur hidupku, jadi itu berarti dia akan terus mengejarku seumur hidupnya? Pikirnya.     

Saat Yue Xinluo sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, Han Cangyan tiba-tiba mengeluarkan sebuah dokumen dan mendorongnya ke depannya dengan wajah datar.     

"Setelah kamu melihat ini, maka kita bicara lagi," kata Han Cangyan. Suara yang begitu dingin dan kaku itu seperti seorang komandan yang memberikan perintah kepada anak buahnya.     

"Tuan Han, aku sangat terburu-buru saat ini, aku hanya mau bertemu dengan An'an dan Dudu, aku sama sekali tidak memiliki waktu untuk duduk di sini dan melihat dokumen tidak jelas ini." Yue Xinluo sudah mulai marah. Dia bahkan sudah tidak memanggil Han Cangyan dengan sebutan 'Tuan Muda Han', tapi langsung memanggilnya dengan sebutan 'Tuan Han' dan bicara dengan raut wajah yang terlihat marah.     

Han Cangyan yang menghadapi amarah Yue Xinluo itu tetap bersikap tenang, dia mengerutkan alisnya, lalu berkata, "Nona Yue, ada hal yang aku lupa katakan kepadamu. Kamu tahu aku tidak menyukai anak kecil, sehingga untuk menghindari hal yang merepotkan, aku menyuruh orang untuk membawa mereka ke tempat Shen Yi."     

"Han Cangyan, kamu… kamu benar-benar keterlaluan!" Saat mendengar perkataan Han Cangyan itu, Yue Xinluo langsung memukul meja dengan keras dan bangkit berdiri.     

"Nona Yue, kamu tidak perlu marah, Shen Yi kebetulan tidak ada di rumahnya karena sedang bertugas malam ini, jadi saat kamu baru tiba, mereka berdua baru dibawa pergi. Kalau… kamu melihat dokumen ini dengan cepat dan bicara dengan cepat, maka mungkin masih sempat untuk memanggil mereka kembali. Kalau kamu tidak mau bekerja sama, membacanya dengan lambat, dan sengaja mengulur waktu… Maka besok kamu harus menjemput mereka berdua ke markas militer sendiri."     

Menjemput orang ke markas militer bukanlah hal yang sulit, tapi yang menjadi masalah adalah harus bertemu dengan Shen Yi. Yue Xinluo sama sekali tidak ingin berhubungan dengan Shen Yi. Dia juga sama sekali tidak mau membiarkan kedua anaknya itu berhubungan dengan pamannya itu. Saat dia dan kedua anaknya masih ada di Eropa pun, mereka tidak pernah mau menemui Shen Yi. Bahkan walaupun Shen Yi ingin menghancurkan pintu kastil tua Keluarga Reddington sekalipun, mereka bertiga menolak untuk bertemu dengannya.     

"Kamu… Tuan Muda Han, kamu menang!" Yue Xinluo menekan amarahnya dan kembali duduk. Dia tidak mau bicara apa-apa lagi. Han Cangyan adalah Han Cangyan, pria ini selalu tidak banyak bicara, tapi setiap kali bicara mampu membuatnya tidak bisa memberontak. Dia tidak berani memikirkan hal-hal lain lagi, dia menundukkan kepalanya dan membaca dokumen itu dengan cepat.     

Hanya saja…     

Dua menit kemudian, setelah Yue Xinluo selesai membaca dokumen itu, perasaan kebingungan terlihat di matanya. Dokumen Han Cangyan itu sama dengan dokumen yang Lu Yuchen minta dia untuk tandantangani saat itu. Dokumen ini berisi perjanjian pernikahan palsu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.