Waktu Bersamamu

Mereka Mengincar Dirimu



Mereka Mengincar Dirimu

3Yue Xinluo mendengar suara di belakangnya dan langsung menolehkan kepalanya. Saat menolehkan kepalanya, dia melihat pintu ruang baca sudah terbuka. Di dalam ingatannya, Han Cangyan yang selalu serius, dingin dan cuek itu sedang mengulurkan tangannya untuk menangkap tubuh orang yang terjatuh. Setelah itu, dia melihat dengan jelas bahwa lengan dan perut bagian bawah orang itu terluka sampai mengeluarkan darah. Dia akhirnya sadar bahwa orang yang terjatuh itu adalah Han Ye. Dia pernah melihat wajah Han Ye, dia tahu bahwa pria itu adalah adik sepupu Han Cangyan.     

"Cangyan, anak-anak itu…"     

"Jangan bicara, masuk dulu…" Han Cangyan membantu Han Ye berjalan dan membawanya ke sofa.     

Saat melihat darah di tubuh Han Ye, Yue Xinluo terkejut. Hal itu juga membuatnya tiba-tiba tersadar dengan kata-kata Han Ye tadi. Hanya saja, dengan mendengar kata 'anak-anak itu', dia seketika tidak bisa menerka apa lanjutan dari kata-kata pria itu.     

"Tuan Muda Han, anak-anak yang kalian tadi bicarakan itu adalah An'an dan Dudu?" Yue Xinluo dengan panik berjalan ke arah sofa di mana Han Cangyan mendudukkan Han Ye.     

Han Cangyan tidak mengatakan apa pun, dia sedang membuka pakaian Han Ye yang penuh dengan darah. Seketika terlihat luka di lengan dan perut bagian bawah di tubuhnya. Lukanya sangat besar dan darah terlihat terus mengalir keluar. Terlihat jelas bahwa lukanya harus segera ditangani.     

"Di laci di sebelah kiri, pintu urutan ketiga dari bawah, ambil kotak obat dari sana." Setelah Han Cangyan melihat luka Han Ye, dia langsung memberikan perintah kepada Yue Xinluo.     

"Tuan Muda Han, aku sedang bertanya…"     

"Pergi ambil kotak obat!" Han Cangyan memotong perkataan Yue Xinluo dengan suara dingin.     

Raut wajah Han Cangyan yang sangat dingin itu menjadi semakin dingin hingga membuat orang yang melihatnya merasa takut. Namun walaupun Yue Xinluo merasa takut, dia juga mengkhawatirkan kedua anak-anaknya. Ketika dia ingin melawan Han Cangyan, dia mendengar suaranya yang dingin dan serius berkata, "Han Ye melihat kedua anak-anak itu sangat menggemaskan, dia takut anak buahku membuat mereka takut, jadi dia memintaku untuk ikut pergi menemani mereka ke tempat Shen Yi. Orang yang aku telepon tadi adalah Han Ye. Aku tahu kamu mengkhawatirkan anak-anakmu, tapi sekarang… menyelamatkannya lebih mendesak."     

Han Cangyan sangat jarang bicara begitu banyak, tapi untuk membuat Yue Xinluo bisa memahami keadaan saat ini, dia memberikan penjelasan. Yue Xinluo awalnya sudah menebak bahwa 'anak-anak' yang dibicarakan oleh Han Ye adalah anak-anaknya, dan setelah mendengar perkataan Han Cangyan, perasaannya menjadi semakin kacau. Saat ini, dia sangat ingin membuat Han Cangyan mengatakan keadaan dengan jelas, namun ketika melihat luka di perut bagian bawah Han Ye dan wajah pucatnya yang mungkin karena kehilangan banyak darah, dia pun berusaha menahan diri. Itu benar… Aku harus menyelamatkannya dulu, kalau luka Han Ye tidak diobati maka bisa mengancam nyawanya, pikirnya.     

Yue Xinluo berusaha menekan perasaan takutnya, dia pergi ke laci yang dimaksud oleh Han Cangyan untuk mengambil kotak obat. Lalu, dengan tangan gemetar dia meletakkan kotak obat di atas sofa. Han Cangyan membuka kotak obat itu masih dengan wajah datar, dia kemudian menggunakan sarung tangan medis, membersihkan luka Han Ye dengan wajah murah, lalu menghentikan pendarahannya dan menjahitnya. Han Cangyan adalah jenius yang lulus dari Akademi Militer Imperial, dia memiliki berbagai kemampuan dan itu termasuk kemampuan medis dasar untuk memberikan pertolongan pertama. Di dalam kotak obat yang dia miliki terdapat berbagai hal yang diperlukan olehnya. Setelah dia selesai mengurus luka Han Ye, dia memasang cairan infus untuknya. Akhirnya penanganan pun selesai, dia melepaskan sarung tangan medis yang penuh dengan darah itu, lalu mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Yue Xinluo.     

"Berita kepulanganku ke sini masih belum tersebar keluar, jadi tidak mungkin ada yang tahu aku membawa kedua anak itu pulang bersamaku," ujar Han Cangyan. Dia selalu melakukan segalanya secara diam-diam, hal itu dapat terlihat saat Yue Xinluo dan Saidi tiba di vila ini. Selain para pengawal yang memang bertugas untuk menjaga vila di daerah timur itu, tidak ada kepala pelayan yang menyambut kedatangatan mereka.     

"Ditambah lagi dengan Han Ye dan kedua anak buahku yang mengantar mereka berdua ke tempat Shen Yi, totalnya hanya ada tiga orang, anak buahku tidak mungkin membocorkan berita dari dalam, jadi…" Han Cangyan mengangkat kepalanya, matanya yang berwarna biru tua itu terlihat dingin dan serius. "Satu-satunya kemungkinan hal ini bocor hanya ada satu."     

"Shen Yi?!" ucap Yue Xinluo.     

"Bukan." Han Cangyan menyangkal perkataan Yue Xinluo. "Tapi kamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.