Waktu Bersamamu

Telepon Tidak Terduga



Telepon Tidak Terduga

2Yue Xinluo berada di tempat Shen Yi dan sama sekali tidak tidur sepanjang malam. Shen Yi menemaninya, sama seperti Yue Xinluo, dia terus berada di dalam ruang baca itu. Hingga saat langit terang, baru akhirnya ada kabar dari Yue Zheng dan Yue Tiantian.     

"Anak buahku sudah menemukan petunjuk, mereka sedang mengikuti mobil yang kemarin membawa An'an dan Dudu pergi itu dan setengah jam lagi pasti akan ada kabar dari mereka."     

Saat Yue Xinluo mendengar itu, akhirnya bisa menghela napas lega. Dia takut setelah Shen Yi mengirim orang, namun mereka tetap tidak bisa menemukan apa pun. Untung saja sekarang setidaknya sudah ada petunjuk.     

Shen Yi duduk di depan Yue Xinluo dan menyimpan perasaan bersalah di dalam hatinya. Kemarin malam dia lembur, Han Cangyan tentu saja mengetahui keberadaannya, oleh karena itu, mengirimkan Yue Zheng dan Yue Tiantian ke kediamannya. Namun kemarin Shen Yi pulang lebih awal dan dia berpapasan dengan mobil yang membawa kedua anak itu. Kalau kemarin malam aku tidak langsung pergi, maka mungkin… Pikirnya.     

Namun dia sadar semua penyesalannya itu sama sekali tidak berguna. Shen Yi menekan perasaan bersalahnya itu lalu dengan sabar menunggu kabar dari kedua anak itu bersama Yue Xinluo. Namun api sebelum berita yang mereka tunggu tiba, ada tamu yang tidak diundang. Shen Jun membawa sekelompok orang ke depan pintu ruang baca dan mengetuk pintunya dengan keras.     

"Shen Yi, Shu Hui, dan Xinchen ada di luar, cepat buka pintu! Kakekmu sudah memberikan perkataannya untuk menyuruhmu keluar dari sini, bawa rubah itu keluar bersama denganmu!" Suara Shen Jun yang marah terdengar dari luar ruang baca. Sejak Tuan Besar Shen merasa kecewa kepada dirinya dan malah mendukung Shen Yi, ini pertama kalinya dia membawa perintah dari ayahnya lagi.     

Saat Yue Xinluo mendengar suara teriakan itu, sorot matanya seketika menjadi muram. Keadaan Keluarga Shen benar-benar lebih rumit daripada yang dia pikirkan. Sementara Shen Yi sepertinya dapat membaca isi pikirkan Yue Xinluo. Dia pun berkata dengan suara menenangkan, "Kamu tidak perlu memikirkannya, dia selama ini sudah menahan diri. Karena melihat dia semakin tua, paman dan ibumu selalu mengalah kepadanya, tapi sekarang…"     

Shen Yi kemudian melihat ke arah tangan kirinya yang kehilangan jari kelingkingnya itu. Sorot matanya berubah menjadi tajam dan menjadi dingin. Hubungan ayah dan anak antara Shen Yi dan Shen Jun sudah hampir tidak tersisa lagi sejak lama. Selama Shen Jun tidak mencari masalah kepadanya, maka dia juga tidak akan mencari masalah. Tapi sekarang, Shen Jun membawa orang dan membuat keributan, bahkan menyusahkan Yue Xinluo juga, jadi dia tidak akan ragu lagi untuk bersikap tegas.     

"Kamu tunggu di sini dengan tenang, nanti saat ada telepon masuk, kamu terima saja, katakan kepada mereka untuk langsung memberi tahu berita terbaru An'an dan Dudu kepadamu. Paman akan keluar dulu, kamu tenang saja, tidak akan lama," tutur Shen Yi. Setelah selesai bicara, dia bangkit berdiri. Padahal, dia hanya menggunakan pakaian rumah, tapi dia tetap saja memiliki aura seorang militer yang gagah.     

Yue Xinluo seketika tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Shen Yi kepada Shen Jun dan yang lainnya. Namun dia tahu bahwa masalah ini sudah terdengar sampai telinga Tuan Besar Shen, yakni kakek buyutnya sendiri. Mungkin identitasku yang sebenarnya akan terbongkar sudah tidak lama lagi… Batinnya.     

Yue Xinluo menunggu di ruang baca untuk beberapa saat. Keadaan di luar sangat ramai, namun setelah Shen Yi keluar, suara-suara itu perlahan mulai berkurang. Dan hingga akhirnya semuanya menjadi tenang. Yue Xinluo tidak tahu apa yang terjadi di luar sana, tapi dia sekarang tidak memiliki waktu untuk memikirkannya karena dia hanya mengkhawatirkan Yue Zheng dan Yue Tiantian. Dia sama sekali tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal yang lain.     

Saat itu, tiba-tiba telepon di dalam ruang baca berdering. Di saat yang sama, ponsel Yue Xinluo juga bergetar, ada sebuah pesan singkat yang masuk. Yue Xinluo tidak memedulikan ponselnya dan langsung mengangkat telepon karena ingin mengetahui keberadaan kedua anaknya.     

"Halo… Komandan Shen sedang tidak ada. Komandan memberikan perintah kalau ada berita tentang anak-anak, maka bisa langsung katakan kepadaku," tutur Yue Xinluo. Dia takut yang menelepon akan langsung menutup setelah mendengar suaranya, oleh karena itu, dia langsung mengatakan semua itu.      

Namun, orang yang menelepon itu malah hanya diam. Hingga beberapa detik kemudian, terdengar suara serius orang tua.     

"Aku adalah Shen Zhongtian, kamu adalah wanita selingkuhan Shen Yi? Kalian berdua… bahkan sudah memiliki anak?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.