Waktu Bersamamu

Dia Hanya Melihat Wanita di Depannya dengan Sorot Mata Dingin



Dia Hanya Melihat Wanita di Depannya dengan Sorot Mata Dingin

3Lu Yuchen saat ini juga baru menyadari keberadaan Tang Xinluo palsu itu dan berpikir mereka bertemu lagi setelah empat tahun berlalu. Sorot matanya yang dingin itu menunjukkan perasaan yang rumit di dalamnya. Jika bukan karena Lu Qilin ada di dalam gendongannya, maka dia sangat ingin mencekik leher Tang Xinluo yang ada di depannya itu. Dia ingin bertanya kenapa Tang Xinluo dulu mengkhianatinya. Namun dia menekan semua perasaannya itu karena dia tidak ingin terlihat terlalu emosional di depan anaknya. Dia merasa sudah berhutang empat tahun kepada Lu Qilin, dia tidak mau membiarkan anaknya ini mengetahui tentang ibunya yang menurutnya tidak bertanggung jawab.     

'Kepribadian Pertama' Lu Yuchen sudah tidur untuk waktu yang lama, jadi dia sama sekali tidak tahu apa saja yang sudah terjadi selama empat tahun terakhir ini. Namun sebelum dia kembali ke Kota B, dia mendengar sedikit informasi dari dokternya. Dia tahu tentang 'Kepribadian Kedua' yang menggunakan alasan kematian dalam ledakan dan bagaimana 'Kepribadian Kedua' mengurus Shi Weizheng serta mengurus kepergian Tang Xinluo. Tapi baginya, itu semua sama sekali tidak ada artinya. Pasalnya, dia berpikir jika dirinya ada di dalam keadaan itu, maka dia juga pasti akan melakukan apa yang dilakukan oleh 'Kepribadian Kedua'. Hanya saja, dia merasa kasihan kepada Lu Qilin. Dia berpikir Lu Qilin harus kehilangan dirinya dan memiliki ibu kejam seperti Tang Xinluo yang meninggalkan anak dan suaminya, namun kemudian kembali seperti ini. Dia kira setelah apa yang terjadi dia bisa membuat semuanya kembali seperti semula? Batinnya.     

Saat memikirkan hal itu, sorot mata Lu Yuchen kepada Tang Xinluo palsu menjadi lebih dingin lagi. Wan Weiwei yang melihat sorot mata Lu Yuchen itu tidak bisa menahan diri untuk gemetar. Apa yang terjadi? Bukannya Lu Yuchen begitu mencintai Tang Xinluo? Tapi kenapa dia melihatku dengan sorot mata itu? Apa dia tahu aku palsu?! Tidak, tidak mungkin! Wajahku sudah sama persis dengan Tang Xinluo, dia tidak mungkin tahu, gumamnya dalam hati.     

Wan Weiwei menenangkan dirinya sendiri. Dia dengan cepat menemukan jawaban atas keraguannya. Benar, setelah ledakan itu terjadi, Tang Xinluo menghilang. Walaupun Lu Yuchen mencintainya, ketika dia melihat Tang Xinluo muncul lagi setelah sekian lama, dia mungkin masih merasa syok. Dia pasti berpikir kalau Tang Xinluo masih hidup, kenapa baru kembali sekarang? Lu Yuchen pasti berpikir seperti itu, batinnya.     

Setelah memikirkan hal itu, Wan Weiwei langsung merasa lega. Semakin dalam cintanya, maka semakin sulit untuk berpisah dengannya. Jadi selama aku bisa meluruskan hal ini, maka dia mungkin bisa dengan mudah kembali seperti dulu, batinnya lagi.     

"Yuchen… maaf. Aku… aku tidak tahu akan bertemu denganmu di sini. Aku tahu kalau aku bukan istri dan ibu yang baik, aku tahu aku sudah pergi meninggalkanmu bertahun-tahun dan tidak seharusnya aku kembali ke depan kalian dan mengganggu hidup kalian. Tapi… aku hanya ingin melihat anakku, aku… aku benar-benar merasakan rasa sakit tanpa kalian berdua…"     

Lu Yuchen dapat menangkap dari perkataan Wan Weiwei bahwa ini pertama kalinya mereka kembali bertemu setelah empat tahun berlalu. Jadi dia berpikir sejak Lu Qilin berusia setengah tahun hingga detik ini, ini baru pertama kalinya anaknya itu bertemu dengan ibunya. Lu Yuchen salah paham, dia mengartikan perkataan Wan Weiwei mengenai Tang Xinluo yang dulu pergi meninggalkannya empat tahun yang lalu. Sedangkan maksud Wan Weiwei dengan mengatakan pergi, sebenarnya mengarah kepada kejadian setelah ledakan terjadi. Mereka berdua saat ini memikirkan dua hal yang berbeda.     

Tapi walaupun mereka mengalami salah paham ini, Wan Weiwei yang tidak menyadari itu terus bicara sambil menangis. Dia menangis sembari menatap ke arah Lu Yuchen dan sama sekali tidak terlihat perubahan, dia terus terlihat sedih, takut, dan merasa bersalah. Sedangkan raut wajah Lu Yuchen dari awal hingga akhir hanya terlihat datar. Dia melihat wanita yang di depannya itu dengan sorot mata dingin, seperti dia hanya sedang melihat orang asing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.