Waktu Bersamamu

Dalam Kemampuan Akting, Youyou Tidak Kalah



Dalam Kemampuan Akting, Youyou Tidak Kalah

2"Mami…" Lu Qilin membuka kedua tangannya dan memeluk Wan Weiwei. Wan Weiwei yang sedang 'menangis sedih' itu tidak sempat bereaksi dan langsung terdorong ke belakang hingga terjatuh di jalan.     

"Awh!" Wan Weiwei merintih kesakitan karena pantatnya yang mengenai jalanan dengan sangat keras. Dengan berat badan Lu Qilin dan berat badannya sendiri, rasa sakit seketika menyebar ke seluruh tubuhnya. Rasa sakit itu membuatnya kehilangan akal sehatnya hingga hampir saja mendorong Lu Qilin.     

"Mami jangan menangis… Youyou tidak menyalahkan mami. Youyou tidak menyalakan mami lagi, jadi mami jangan menangis…" Lu Qilin mengatakan itu dengan suara seperti akan menangis, yang membuat Wan Weiwei dengan cepat mendapatkan kembali kesadarannya.     

Wan Weiwei yang baru saja hendak mendorong pundak Lu Qilin pun dengan cepat memeluknya. Walaupun dia menanggung rasa malunya karena duduk di atas jalan seperti ini, namun dia tetap memeluk Lu Qilin dan berkata dengan diiringi isak tangis, "Youyou, Youyou… Anak mami, akhirnya kamu mengakui mami."     

Wan Weiwei sudah menyadari bahwa orang-orang yang mengelilingi mereka semakin lama semakin banyak, dia juga tahu dengan jelas apa tujuannya datang kemari. Ayo ramaikan… Semakin ramai, maka semakin bagus karena dengan begitu akan ada semakin banyak orang yang tahu kalau 'Tang Xinluo' kembali! Batinnya.     

Saat melihat hal itu, orang-orang mulai berbisik satu sama lain.     

"Hei, apa aku tidak salah lihat? Itu kepala Keluarga Lu, kan?"     

"Kalau tidak salah, aku pernah dengar anak dari Juru Bicara Lu itu bersekolah di Akademi Militer Imperial ini. Tapi kenapa di sini ada yang menangis?"     

"Eh, kalian tadi belum datang, jadi tidak tahu apa-apa. Masih ingat tidak ada kejadian ledakan tiga tahun yang lalu, di mana istri Tuan Muda Lu meninggal di dalamnya? Apa kalian sudah melihat wanita yang menangis sambil memeluk anak kecil itu? Dia adalah Nyonya Muda Lu, tadi aku dengar ternyata dia tidak meninggal karena diselamatkan seseorang."     

"Hal seperti itu bisa terjadi, ya… Lalu kenapa dia tidak muncul sejak dulu?"     

"Aku dengar dia kehilangan ingatannya dan tidak lama ini mendapatkannya kembali. Oh ya, apa kalian tidak merasa dia sangat tidak asing?"     

"Aku tahu, aku tahu… Dia adalah artis yang sedang terkenal akhir-akhir ini, namanya Tang Xinluo."     

"Itu benar! Aku ingat, nama Nyonya Muda Lu juga Tang Xinluo. Sepertinya karena berpisah begitu lama, jadi dia menangis hingga seperti itu. Hm… anak tanpa seorang ibu pasti sangat merindukan sosok ibunya. Lihatlah Tuan Kecil Keluarga Lu, dia begitu menempel dengan ibunya."     

Salah satu orang tua murid yang datang lebih awal itu dengan 'bak hati' memberikan penjelasan kepada mereka yang baru datang.     

Wan Weiwei mendengar bagaimana orang-orang membicarakan dirinya dan seketika sorot matanya terlihat bangga. Ah… saat ini dimulai, semua orang akan tahu kalau Tang Xinluo sudah kembali. Mulai saat ini, semua peninggalan Tang Xinluo tidak tahu diri itu… Suaminya, anaknya, dan semua yang dimilikinya akan berubah menjadi milikku, Wan Weiwei. Aku sudah pernah mengatakan kalau entah Lu Qinghao ataupun Lu Yuchen, kamu, Tang Xinluo, tidak akan bisa melawanku! Gumamnya dalam hati.     

Ketika Wan Weiwei memikirkan impiannya yang akan segera terwujud, dia merasa bangga. Namun tiba-tiba wajahnya terasa sakit.     

"Mami, jangan menangis… Kalau mami menangis, Youyou akan sedih," ujar Lu Qilin sambil menggunakan lengan pakaiannya dan dengan 'perhatian' mengusap air mata Tang Xinluo palsu itu. Dia bersikap seperti, 'Mami menangis begitu banyak dan aku tidak bisa membersihkan air matanya. Hm, tidak bisa… Aku harus mengusapnya dengan lebih kuat agar air mata mami bisa bersih'.     

Lu Qilin tahu bahwa Wan Weiwei adalah Tang Xinluo palsu. Hanya saja, dia masih tidak tahu kenapa Wan Weiwei bisa memiliki wajah yang sama persis dengan Yue Xinluo. Tapi dia tidak merasa panik karena dia berpikir bisa menghapus semua riasan Wan Weiwei itu. Dia berpikir bahwa jika itu masih tidak berpengaruh, maka dia akan terus mengusap wajah Wan Weiwei itu hingga wajahnya tidak akan terlihat sama dengan wajah Yue Xinluo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.