Waktu Bersamamu

Sorot Mata Kecewa An'an



Sorot Mata Kecewa An'an

1Akhirnya tidak ada yang mengajukan protes dan Lu Qilin berakhir dengan memenangkan peringkat pertama. Setelah Lu Yuchen mengantarkan istrinya masuk ke dalam mobil, dia langsung pergi dengan terburu-buru. Sedangkan Shen Yi langsung pergi ke markas militer, dia tidak mengatakan apa yang ingin dilakukan kepada Yue Xinluo, dia hanya mengatakan ingin melakukan interogasi.     

"Padahal mami ingin mengajak papi dan kakek kalian untuk makan bersama merayakan kemenangan Youyou, tapi sayang sekali…" Yue Xinluo mengusap kepala ketiga anaknya secara bergantian. Dia seperti memiliki sebuah perasaan yang rumit terhadap Lu Yuchen, seolah dia tidak bisa memahami pria itu. Masalah apa yang lebih penting dari anak-anak? Selain itu, aku sebenarnya ingin menggunakan kesempatan ini untuk membuat Lu Yuchen dan paman bicara karena aku merasa sorot mata paman saat melihat Lu Yuchen seperti tidak puas, batinnya.     

"Mami, kalau begitu apa kita masih bisa makan bersama? Dudu ingin makan… Bukan, Dudu ingin merayakan kemenangan Kak Youyou! Kak Youyou sangat hebat!"     

"Oh ya? Dudu hanya ingin memberikan selamat kepada kak Youyou?" tanya Yue Xinluo. Dia tentu saja tahu apa yang sedang dipikirkan oleh anak perempuannya itu.     

"Hm, Dudu ingin memberikan selamat kepada Kak Youyou…"     

Yue Zheng kemudian berkata dengan suara dingin, "Karena hanya mau merayakan itu maka kita bisa merayakannya kapan pun, itu kan sama saja. Kita pulang saja sekarang."     

Lu Tiantian merasa tidak senang dan terlihat jelas dia merasa terluka dengan perkataan Yue Zheng itu. Dia sudah merasa bosan dengan masakan koki Michelin yang ada di vila dan dia ingin makan di luar.     

"An'an jangan menindas Dudu…" Saat ini Lu Qilin menunjukkan sikapnya sebagai seorang kakak, "Papi dan kakek tidak ada, jadi kita berempat makan bersama juga sama saja."     

Yue Xinluo lalu menambahkan, "Baiklah, karena hari ini kita mau merayakan kemenangan Youyou, maka kita ikuti perkataan Youyou."     

Sebenarnya Yue Xinluo juga sudah membuat keputusan itu. Lu Tiantian hanya terlalu polos, sampai-sampai hampir menangis hanya karena perkataan Yue Zheng tadi.     

"Yey!! Kita akan makan besar! Mami, kita mau makan di mana?" Mata Lu Tiantian masih basah, tapi dia sudah tersenyum lagi, seolah anak yang tadi baru saja mau menangis bukanlah dia.     

Lu Tiantian dan Lu Qilin yang berada di kanan kiri Yue Xinluo berbincang sambil tertawa, mereka sama sekali tidak menyadari sorot mata kecewa Yue Zheng.     

***     

Di sisi lain, Shen Yi kembali ke markas militer.     

"Komandan, orang itu tidak mau bicara dengan jujur. Dia terus mengatakan dia menyerang Tuan Kecil Lu karena dia berasal dari keluarga kaya raya dan dia tidak menyukai sikap dari anak keluarga kaya."     

Sebelum Shen Yi datang, wali kelas Lu Qilin sudah mulai diinterogasi oleh anak buahnya.     

"Karena berasal dari keluarga kaya? Hm, seluruh siswa di Akademi Militer Imperial berasal dari keluarga kaya. Kalau apa yang dikatakannya benar, maka dia tidak perlu mengajar di sana, untuk apa dia bekerja di Akademi Militer Imperial?"     

"Benar, karena itu kami masih terus menginterogasinya, tapi…"     

"Tapi apa?" Shen Yi meletakkan topinya ke atas meja dan melihat ke arah anak buahnya dengan sorot mata dingin.     

"Komandan, walaupun dia tidak mau bicara, tapi kami menemukan kalau dia adalah anggota Keluarga Huo cabang. Selain itu, suaminya juga ada di dunia militer."     

"Bagus kalau begitu, bawa suaminya ke sini. Entah di belakangnya ada Keluarga Huo atau orang lain lagi, aku ingin mengetahui semuanya," ujar Shen Yi. Bagi orang lain, hal tadi mungkin hanya masalah kecil, tapi bagi seorang Shen Yi yang sensitif, firasatnya mengatakan bahwa ada rencana besar yang tersembunyi di balik ini semua. Siapa yang mau menyentuh anak berusia 5 tahun hingga ke Akademi Militer Imperial? Keluarga Huo? Tapi mereka selama ini selalu selalu netral, jadi siapa sebenarnya yang ada di balik ini semua? Batinnya.     

Ketika anak buahnya hendak menjalankan perintah dan pergi, tiba-tiba dia teringat sesuatu. Dia pun berkata, "Lapor Komandan Shen, ada satu hal lagi… Brigadir Jenderal Han kemarin datang mencari Anda, dia mengatakan ada hal yang membuatnya harus bertemu dengan Anda, tapi saat itu Anda tidak ada di tempat, sehingga dia mengatakan akan datang lagi."     

Shen Yi mengerutkan alisnya. Han Mianmian mencariku? Katanya dalam hati.     

"Suruh dia ke sini sekarang, aku punya waktu sekarang."     

"Ini… hari ini Brigadir Jenderal Han mengatakan dia tidak memiliki waktu kosong."     

Shen Yi kemudian melihat ke arah kalender di atas mejanya. Dia hampir saja lupa bahwa hari ini adalah hari di mana Han Cangyan akan pulang dan melakukan rapat di markas. Han Mianmian pasti tidak akan berada di markas karena tidak mau bertemu dengannya, pikirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.