Waktu Bersamamu

2Di sisi lain, Lu Yuchen tiba di tempat Profesor Duan dan mereka berdua bertemu secara pribadi.     

"Apa? Dia sudah bisa muncul dan mengendalikan tubuh selama dua hari?"     

"Lebih tepatnya tidak sampai 48 jam."     

"Walaupun tidak sampai 48 jam, tapi sudah mendekati 40 jam. Tuan Muda Lu, ini tidak bisa dibiarkan. Saya awalnya mengira dengan Anda makan satu obat setiap harinya, maka itu bisa membantu, tapi sekarang sepertinya saya yang terlalu meremehkan keadaannya… Obat itu, sebaiknya Anda segera menggunakannya."     

Setiap bulan akan ada obat baru yang harus diminum Lu Yuchen untuk mengendalikan 'Kepribadian Pertama'. Namun di saat yang sama, obat itu akan memengaruhi perasaan 'Kepribadian Kedua'. Obat itu akan membuat kebencian di dalam hati Lu Yuchen muncul dan mengurangi perasaan cintanya kepada Yue Xinluo.     

"Jangan terburu-buru…" Kali ini, Lu Yuchen masih memutuskan untuk menolak saran dari Profesor Duan. "Aku memiliki hal yang lebih penting untuk kamu lakukan."     

Profesor Duan melihat sorot mata dingin Lu Yuchen. Dia langsung merasa tegang dan menunjukkan raut wajah yang serius. Dia tahu bahwa hal yang bisa membuat Lu Yuchen terlihat serius itu pasti adalah hal yang besar.     

Tapi…     

Satu menit kemudian…      

"Itu?" Profesor Duan merasa seperti tidak bisa percaya dengan apa yang didengarnya barusan. Dia tidak menyangka Lu Yuchen akan menanyakan hal seperti itu.     

Lu Yuchen malah tidak terkejut sama sekali, dia bahkan tidak mengangkat kepalanya dan berkata, "Benar, itu… Katakan kepadaku, apa itu bisa dilakukan?"     

"Saya… saya akan mencobanya. Tapi Tuan Muda Lu, saat ini Anda sedang bertarung melawan waktu. Kalau Anda menghabiskan waktu untuk membuat obat baru lagi, apa Anda tidak merasa itu terlalu membuang-buang waktu?"     

"Tidak…" Lu Yuchen sudah mempertimbangkan itu dalam perjalanan kemari. Sejak dia mendapatkan kembali kuasa atas tubuh ini lagi dan menyadari Yue Xinluo ada di sampingnya, dia langsung memiliki pemikiran itu. Kepalanya terasa kosong, dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi antara 'Kepribadian Pertama' dan Yue Xinluo selama 40 jam itu. Dia ingin mengetahuinya, sangat ingin mengetahuinya. Sifat mendominasi 'Kepribadian Kedua' itu membuatnya tidak bisa menerima saat-saat dia tidak memiliki sebuah ingatan.     

"Ini… Baiklah… Yang jelas laboratorium ini semuanya ada berkat Anda, Anda juga yang menyelamatkan nyawa saya, jadi saya tentu akan mengikuti keinginan Anda. Kali ini saya akan menggunakan hipnoterapi untuk mengembalikan ingatan yang tidak Anda miliki, tapi hipnoterapi ini sangat berbahaya dan saya tidak menyarankan untuk sering menggunakannya, jadi saya akan berusaha untuk segera membuat obat baru untuk Anda."     

Profesor Duan pernah mengatakan kepada 'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen tentang penelitiannya yang bisa mengembalikan ingatan yang tidak dimiliki olehnya. Tadi Lu Yuchen mengingat hal itu, yang juga merupakan alasan dia langsung terburu-buru datang menemui Profesor Duan.     

"Baiklah kalau begitu kita mulai…" Lu Yuchen bangkit berdiri, lalu berjalan ke arah kursi yang sudah disiapkan, sehingga dia bisa berbaring di atas kursi itu.     

"Tapi Tuan Muda Lu, Anda benar-benar tidak mau mencoba untuk meminum obat yang bisa mengendalikan perasaan Anda terlebih dahulu?" Hingga saat ini, Profesor Duan masih belum menyerah, tapi sayangnya dia hanya mendapatkan jawaban berupa sorot mata dingin dari Lu Yuchen.     

***     

Di sisi lain, Yue Xinluo membawa ketiga anaknya ke restoran buffet terbaik di Kota B.     

"Wah, hari ini Dudu bisa makan dengan sepuasnya!"     

Tentu saja mereka pergi ke sana tas permintaaan Lu Tiantian. Sementara Lu Qilin sebenarnya tidak suka makan di restoran buffet, tapi karena dia menyayangi Lu Tiantian, jadi dia mengikuti keinginannya.     

"Ayo, mami bawa kalian masuk…"     

Saat Yue Xinluo dan ketiga anaknya baru saja keluar dari lift, ada seorang pelayan yang datang menyambut mereka, "Selamat datang, untuk berapa orang…"     

Sebelum pelayan itu selesai bicara, tiba-tiba suara lembut terdengar dari belakang mereka, "Xinluo!"     

Yue Xinluo menolehkan kepalanya dan seketika dia terkejut, "Mianmian, kamu juga ada di sini untuk makan?"     

"Iya, aku…" Ruan Mianmian belum selesai bicara dan tiba-tiba perkataannya terhenti.     

Saat ini, Yue Xinluo baru menyadari bahwa Ruan Mianmian sedang menggandeng seorang anak laki-laki.