Waktu Bersamamu

Bibi, Bibi Terlihat Lebih Tua dari Mamiku



Bibi, Bibi Terlihat Lebih Tua dari Mamiku

2"Aku… Aku… Maaf! Bibi, aku tidak sengaja…" ucap Lu Tiantian. Tangan kanannya terasa sangat sakit, sangat, sangat sakit. Dia merasa kesakitan hingga kedua matanya berair, tetapi dia malah tidak langsung menangis seperti biasanya. Walaupun dia sangat manja, tapi Yue Xinluo mendidiknya dengan sangat baik. Dia tahu bahwa dia salah, oleh karena itu, hal pertama yang dilakukan adalah meminta maaf. Namun sayangnya dia tidak mengetahui bahwa semua orang di dunia ini tidak seperti keluarganya yang sederhana dan berbesar hati. Saat mendengar suaranya, wanita yang dia panggil itu langsung marah.     

"Bibi?! Memangnya aku terlihat tua?! Aku bahkan belum melahirkan anak, jaga bicaramu!" kata Gu Xuan'er. Jika bukan karena ada begitu banyak orang di sana, maka dia pasti sudah menampar Lu Tiantian dua kali. Hari ini, dia sengaja mengundang beberapa Keluarga Han untuk makan bersama, dia juga yang memutuskan untuk menggunakan restoran ini. Alasannya adalah karena tempat ini berkelas dan mudah bertemu dengan orang kaya, sehingga dia berpikir bisa bertemu dengan orang-orang kaya lainnya jika beruntung, yang nantinya bisa meningkat derajatnya. Tapi dia tidak menyangka, tidak lama setelah tiba di sini malah terjadi hal seperti ini.     

"Maaf…" Mata Lu Tiantian sudah sangat basah, tapi dia tetap bersikeras untuk menahan air matanya. Walaupun tangan kanannya terasa sangat sakit, tetapi dia tahu bahwa dia harus meminta maaf terlebih dahulu. Hanya saja, dia adalah anak yang jujur dan tidak suka berbohong, sehingga dia berkata, "Tapi bibi, kalau aku memanggilmu 'kakak', maka kamu harus memanggil mamiku 'bibi'. Aku merasa bibi terlihat lebih tua daripada mamiku, jadi aku tidak bisa memanggilmu dengan sebutan 'kakak'. Tapi bibi, aku akan meminta maaf… Maaf ya."     

"Kamu… apa kamu bilang?! Aku tua?!" Gu Xuan'er memegang dadanya. Amarahnya terpancing dengan perkataan Lu Tiantian itu. Walaupun orang-orang sudah mulai memperhatikan mereka, tapi dia masih memiliki pemikiran untuk melampiaskan amarahnya kepada anak kecil itu. Saat dia hendak melakukan sesuatu kepada Lu Tiantian, tiba-tiba ada sosok kecil datang dan berdiri di depan Lu Tiantian.     

"Hei, adikku sudah minta maaf, apa lagi yang kamu inginkan?" ucap Yue Zheng. Suasana hatinya sejak awal sudah sangat amat buruk. Jika bukan karena dia melihat Lu Tiantian sudah meminta maaf kepada Gu Xuan'er, yang pakaiannya basah karena jus, maka sikapnya tidak akan buruk seperti saat ini.      

Saat Yue Zheng muncul, Gu Xuan'er merasa sedikit tertegun. Dia merasa familiar terhadap wajah bocah laki-laki itu. Dia merasa wajah Yue Zheng seperti wajah pria yang sudah tidak berani dia sentuh. Tapi ketika dia melihat mata biru Yue Zheng dan Lu Tiantian, semua itu membuatnya mengira pemikirannya salah.     

"Apa gunanya meminta maaf?! Pakaianku ini aku dapatkan dari ML dan harganya sangat mahal, tapi malah rusak karena jus. Itu sama dengan kamu merusak pakaianku. Aku tidak mau bicara omong kosong dengan kalian berdua, cepat panggil orang tua kalian ke sini!" tutur Gu Xuan'er. Dia mengira dirinya yang sekarang memiliki hak untuk berada di Kota B, tempat para orang kaya raya berkumpul, karena dirinya adalah anak perempuan dari Han Liguo dan dia akan segera menikah dengan presiden. Selain itu, yang paling penting adalah dia mendengar bahwa Han Liguo menyukai orang yang berani. Han Liguo sama sekali tidak tertarik dengan para Keluarga Han yang lebih pendiam dan tertutup. Dia merasa tidak memiliki kesalahan apa pun pada kejadian ini, jadi dia ingin membuat pihak militer Keluarga Han menyelesaikan masalah ini untuknya. Dia juga berpikir jika hal ini bisa terdengar oleh Han Liguo, maka bisa membantunya untuk membuat ayahnya itu menyukainya.     

"Dasar gila!" umpat Yue Zheng sambil membelalakkan matanya ke arah Gu Xuan'er. Dia lalu memegang tangan Lu Tiantian untuk membawanya pergi dari sana. Setiap pergantian musim, pasti ada orang yang mengantarkan pakaian dari merek ML ke vila mereka di Eropa. Dia hanya mengambilnya jika menyukainya saja, dia tidak berpikir Gu Xuan'er adalah orang gila yang menganggap barang itu seperti harta karun.     

"Hei, siapa yang kamu sebut gila?! Kalian tahu apa aku siapa?! Jangan pergi!" Gu Xuan'er ingin menahan mereka berdua, tapi Lu Tiantian malah tiba-tiba berteriak kesakitan.     

"Ah… An'a, lepaskan… sakit…"     

Teriakan itu membuat Yue Zheng langsung melepaskan tangannya. Dia kemudian melihat tangan kanan Lu Tiantian yang memerah itu. Bahkan permukaan tangannya terlihat seperti bengkak dan berisi cairan di dalamnya. Seketika mata biru Yue Zheng yang dingin itu terlihat menjadi muram, seperti ada kabut yang menyelimuti bola matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.